www.GotQuestions.org/Indonesia



Pertanyaan: Apakah Yesus satu-satunya jalan ke Surga?

Jawaban:
“Saya ini pada dasarnya orang baik, karena itu saya akan masuk surga.”

“OK, saya melakukan beberapa hal tidak baik, tapi saya melakukan lebih banyak hal yang baik, jadi saya akan masuk surga.”

“Allah tidak akan memasukkan saya ke neraka hanya karena saya tidak hidup sesuai dengan apa yang dikatakan Alkitab.

Zaman sudah berubah!” “Hanya orang yang betul-betul jahat, seperti orang yang suka mengganggu anak-anak dan pembunuh yang masuk neraka.”

Ini adalah alasan-alasan yang sering dikemukakan orang, namun kenyataannya, semuanya itu adalah kebohongan. Iblis, penguasa dunia, menanamkan konsep-konsep itu dalam pikiran manusia. Iblis, dan setiap orang yang mengikuti jalannya, adalah musuh Tuhan seperti yang diterangkan di 1 Petrus 5:8.

Iblis selalu menyamar sebagai pribadi yang baik menurut 2 Korintus 11:14, tetapi dia menguasai semua pikiran orang yang bukan milik Tuhan. “Yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah,” definisi Paulus di 2 Korintus 4:4.

Adalah suatu kebohongan kalau dikatakan bahwa Allah tidak peduli pada dosa-dosa kecil, dan bahwa neraka disediakan hanya bagi “orang jahat.” Segala macam dosa memisahkan manusia dari Allah, termasuk “dusta putih dan kecil.”

Setiap orang sudah berdosa dan tidak seorang pun dapat masuk ke surga dengan usahanya sendiri, ungkap Paulus di Roma 3:23. Masuk ke surga tidak pernah berdasarkan apakah kebaikan kita lebih banyak dari kejahatan kita. Kalau itu parameter yang dipakai, maka semua manusia akan gagal masuk surga.

“Tetapi jika hal itu terjadi karena kasih karunia, maka bukan lagi karena perbuatan, sebab jika tidak demikian, maka kasih karunia itu bukan lagi kasih karunia,” jelas Paulus di Roma 11:6. Tidak ada perbuatan baik yang bisa mengantar manusia masuk surga, tegas Paulus dalam tulisannya di Titus 3:5.

“Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya,” ungkap Yesus di Matius 7:13.

Bahkan jikalau semua orang hidup dalam dosa dan tidak banyak yang percaya kepada Allah, Ia tidak akan menerima itu sebagai alasan. “Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka,” tulis Paulus di Efesus 2:2.

Ketika Allah menciptakan dunia, dunia sempurna adanya. Segalanya baik. Kemudian Dia menciptakan Adam dan Hawa dan memberi mereka kehendak bebas sehingga mereka bisa memilih mau mengikuti dan menaati kehendak Allah atau tidak.

Adam dan Hawa, manusia pertama yang diciptakan Allah, digoda Iblis untuk tidak taat kepada Allah dan mereka memang akhirnya jatuh di dalam dosa. Akibatnya, mereka (dan semua orang yang lahir kemudian, termasuk kita) tidak dapat memiliki hubungan yang dekat dengan Allah.

Karena itu, Allah membuka jalan supaya manusia dapat dipersatukan kembali denganNya di surga. “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal,” tertulis di Yohanes 3:16.

“Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita,” ungkap Paulus di Roma 6:23.

Yesus dilahirkan supaya Dia dapat menunjukkan jalan itu kepada manusia dan mati bagi dosa-dosa kita sehingga kita tidak perlu mati. Dalam Roma 4:25 ditegaskan bahwa tiga hari setelah kematianNya, Yesus bangkit dari kubur; membuktikan kemenanganNya atas kematian.

Dia menjembatani jurang antara Allah dengan manusia sehingga kita dapat memiliki hubungan pribadi dengan Allah jika kita mau percaya. “Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus,” tertulis di Yohanes 17:3.

Kebanyakan orang percaya tentang Allah, termasuk Iblis. Tapi supaya diselamatkan, kita perlu berbalik kepada Allah, menjalin hubungan pribadi denganNya, berbalik dari dosa-dosa kita dan mengikuti Dia.

Kita mesti percaya kepada Yesus dalam segala hal yang kita miliki dan lakukan. “Allah memungkinkan manusia berbaik dengan Dia, hanya kalau manusia percaya kepada Yesus Kristus. Allah berbuat ini untuk semua orang yang percaya kepada Kristus; sebab tidak ada perbedaannya,” jelas Paulus di Roma 3:22.

Alkitab mengajarkan bahwa tidak ada jalan lain untuk mendapatkan keselamatan selain melalui Yesus Kristus. Yesus berkata dalam Yohanes 14:6, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.”

Melalui Roma 3:23, kita bisa mengetahui bahwa Yesus adalah satu-satunya jalan keselamatan karena Dia adalah satu-satunya yang bisa membayar hutang dosa kita. Tidak ada agama lain yang mengajarkan dalam dan seriusnya dosa manusia dan akibat-akibatnya. Tidak ada agama yang menawarkan pembayaran dosa seperti yang Yesus mampu sediakan.

Tidak ada “pendiri agama” lain yang adalah Allah sendiri yang menjelma menjadi manusia, seperti yang diungkapkan di Yohanes 1:1, 14 – sebagai satu-satunya cara untuk melunasi hutang dosa manusia.

Yesus pastilah Allah Putera supaya Dia bisa membayar hutang dosa kita kepada Allah Bapa. Yesus harus menjadi seorang manusia supaya Dia bisa mati.

Keselamatan hanya tersedia melalui iman di dalam Yesus Kristus. Karena itu, dalam Kisah Para Rasul 4:12 ditegaskan, “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."

© Copyright Got Questions Ministries