Pertanyaan
Apakah yang dimaksud dengan pemalas? Apa yang Amsal ajarkan tentang pemalas?
Jawaban
Pemalas adalah seseorang yang terbiasa malas atau tidak aktif. Orang seperti itu tidak bertanggung jawab secara pribadi atas hidupnya sendiri. Kata pemalas digunakan 14 kali dalam kitab Amsal. Dalam setiap kasus, Alkitab mengutuk kemalasan dan memperingatkan konsekuensi dari menjadi pemalas.
Amsal 6:9 mengajukan dua pertanyaan retoris, yang menyoroti salah satu sifat utama seorang pemalas: "Hai pemalas, berapa lama lagi engkau berbaring? Bilakah engkau akan bangun dari tidurmu?" Ayat 6 mengatakan kepada si pemalas untuk belajar dari serangga yang rajin: "Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak."
Amsal 10:26 mengatakan, "Seperti cuka bagi gigi dan asap bagi mata, demikian si pemalas bagi orang yang menyuruhnya." Seorang karyawan yang lamban itu menyakitkan; tidak ada atasan yang menginginkan karyawan yang lamban dan tidak efisien.
Amsal 13:4 menyatakan, "Hati si pemalas penuh keinginan, tetapi sia-sia, sedangkan hati orang rajin diberi kelimpahan." Dalam peribahasa yang berlawanan ini, si pemalas dikontraskan dengan si rajin. Orang yang malas memiliki keinginan yang tidak terpenuhi justru karena dia gagal mengambil tindakan.
Amsal 19:24 menggunakan humor untuk menjelaskan tentang kemalasan: "Si pemalas mencelup tangannya ke dalam pinggan, tetapi tidak juga mengembalikannya ke mulut." Ia terlalu malas untuk mengangkat garpu ke mulut-itu adalah kemalasan yang sesungguhnya!
Amsal 20:4 mengatakan, "Pada musim dingin si pemalas tidak membajak; jikalau ia mencari pada musim menuai, maka tidak ada apa-apa." Karena pemalas tidak bekerja keras atau membuat rencana ke depan, dia tidak memiliki apa yang dia butuhkan untuk hidup. Pemalas tampaknya tidak memahami hukum menabur dan menuai, karena mereka mengharapkan keuntungan dari kerja keras tanpa benar-benar bekerja.
Amsal 21:25 mengulangi tema kemalasan yang menyebabkan kekurangan: "Si pemalas dibunuh oleh keinginannya, karena tangannya enggan bekerja."
Amsal 22:13 melukiskan sebuah gambaran lucu tentang seorang pemalas yang mencari-cari alasan: "Si pemalas berkata: 'Ada singa di luar, aku akan dibunuh di tengah jalan.'" Alasan ekstrem ini seperti orang yang mengatakan, "Mungkin ada beruang liar yang berkeliaran di jalan raya, jadi sebaiknya saya tidak pergi bekerja." Bagi kebanyakan orang, kemungkinan adanya beruang yang mengamuk sangatlah kecil dan menggelikan-dan tentu saja bukan alasan untuk tidak masuk kerja.
Amsal 26:14 menggunakan paralelisme lambang untuk sekali lagi mengolok-olok kecintaan si pemalas terhadap tidur: "Seperti pintu berputar pada engselnya, demikianlah si pemalas di tempat tidurnya." Dua bait berikutnya melengkapi gambaran orang yang malas: "Si pemalas mencelupkan tangannya ke dalam pinggan, tetapi ia terlalu lelah untuk mengembalikannya ke mulutnya. Si pemalas menganggap dirinya lebih bijak dari pada tujuh orang yang menjawab dengan bijaksana." Yang perlu diperhatikan adalah pendapat si pemalas tentang dirinya sendiri: ia berpikir bahwa ia pintar untuk tidak bekerja; tidak peduli berapa banyak argumen yang masuk akal yang diajukan kepadanya, ia tetap bersikeras dengan kesombongannya bahwa ia adalah orang yang bijaksana.
Pemalas adalah orang yang memiliki kemampuan untuk bekerja namun tidak mau bekerja. Ia tidak memiliki dorongan, tanggung jawab pribadi, dan akal sehat untuk memenuhi kebutuhannya. Ia suka tidur dan tidak suka bekerja. Pemalas dipanggil untuk bertindak, untuk bekerja keras untuk menghormati Tuhan dengan hidup mereka. "Jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan" (2 Tesalonika 3:10).
English
Apakah yang dimaksud dengan pemalas? Apa yang Amsal ajarkan tentang pemalas?