settings icon
share icon
Pertanyaan

Apakah Boas menikahi Rut bertentangan dengan Hukum Taurat Musa, menurut Ulangan 23:3?

Jawaban


Ulangan 23:3-6 mengatakan, "Seorang Amon atau seorang Moab janganlah masuk jemaah TUHAN, bahkan keturunannya yang kesepuluhpun tidak boleh masuk jemaah TUHAN sampai selama-lamanya, karena mereka tidak menyongsong kamu dengan roti dan air pada waktu perjalananmu keluar dari Mesir, dan karena mereka mengupah Bileam bin Beor dari Petor di Aram-Mesopotamia melawan engkau, supaya dikutukinya engkau. Tetapi TUHAN, Allahmu, tidak mau mendengarkan Bileam dan TUHAN, Allahmu, telah mengubah kutuk itu menjadi berkat bagimu, karena TUHAN, Allahmu, mengasihi engkau. Selama engkau hidup, janganlah engkau mengikhtiarkan kesejahteraan dan kebahagiaan mereka sampai selama-lamanya." Namun kemudian kita membaca bahwa Boas, seorang Yahudi yang tinggal di Betlehem, menikahi Rut, seorang perempuan Moab (Rut 4:13). Bagaimana pernikahan Boas dan Rut tidak melanggar hukum Tuhan?

Perintah-perintah lain dalam Hukum Taurat Musa melarang orang Israel menikah dengan orang Kanaan (misalnya, Ulangan 7:1-6). Moab bukanlah bangsa Kanaan, sehingga hukum-hukum tersebut tidak berlaku bagi Rut dan Boas. Namun, Ulangan 23:3 secara khusus menyebutkan bahwa orang Moab tidak memenuhi syarat untuk masuk ke dalam jemaat Tuhan. Hukum inilah yang menimbulkan kesulitan bagi Rut.

Ada beberapa faktor yang membuat pernikahan Boas dan Rut dapat diterima, meskipun Rut adalah seorang perempuan Moab:

1) Kata-kata hukum Taurat dalam Ulangan 23:3 hanya melarang naturalisasi orang Amon dan Moab. Tidak ada yang dikatakan tentang tempat tinggal mereka di tanah Israel, dan tidak secara eksplisit menyebutkan pernikahan.

2) Menurut hukum dan tradisi Yahudi, kutukan mengikuti ayah, bukan ibu. Dalam tafsiran-tafsiran Yahudi, para rabi umumnya menafsirkan perintah Ulangan 23:3 berlaku bagi orang Moab (laki-laki), tetapi tidak berlaku bagi perempuan Moab: "Orang Amon dan orang Moab yang menjadi mau mengikuti orang Yahudi dilarang masuk ke dalam jemaat dan menikahi seorang perempuan yang lahir sebagai orang Yahudi, dan larangan itu berlaku untuk selama-lamanya, turun-temurun. Namun, rekan-rekan perempuan mereka, bahkan orang yang baru bertobat itu sendiri, diizinkan" (Misnah Yevamot 8:3).

3) Rut adalah seorang penganut agama Yahudi. Kata-katanya kepada ibu mertuanya, Naomi, menunjukkan pengabdiannya tidak hanya kepada Naomi tetapi juga kepada Tuhan Israel: "ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku" (Rut 1:16).

4) Tuhan memberkati pernikahan Rut dan Boas dan menggunakan pernikahan mereka untuk memajukan rencana-Nya untuk memberkati Israel (Rut 4:13-22).

Banyak orang salah mengartikan larangan Tuhan terhadap bangsa Israel untuk menikah dengan bangsa lain sebagai kecaman terhadap ras atau etnis tersebut. Tetapi perintah tersebut tidak dimaksudkan untuk mengangkat isu ras/etnis. Intinya adalah masalah agama. Tuhan tidak ingin bangsa Israel menikah dengan orang-orang yang menyembah ilah-ilah palsu, dan alasannya jelas: " Janganlah juga engkau kawin-mengawin dengan mereka: anakmu perempuan janganlah kauberikan kepada anak laki-laki mereka, ataupun anak perempuan mereka jangan kauambil bagi anakmu laki-laki; sebab mereka akan membuat anakmu laki-laki menyimpang dari pada-Ku, sehingga mereka beribadah kepada allah lain. Maka murka TUHAN akan bangkit terhadap kamu dan Ia akan memunahkan engkau dengan segera." (Ulangan 7:3-4).

Raja Salomo dengan bodohnya mengabaikan hukum Tuhan dan menikahi wanita-wanita dari budaya kafir. Hasilnya persis seperti yang telah dinubuatkan Tuhan: "isteri-isterinya itu menarik hatinya dari pada TUHAN. Sebab pada waktu Salomo sudah tua, isteri-isterinya itu mencondongkan hatinya kepada allah-allah lain." (1 Raja-raja 11:3-4). Boas menikahi seorang wanita dari budaya kafir, tetapi dia tidak membawa penyembahannya kepada Chemot ke Israel. Sebaliknya, ia mengabdikan dirinya kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dengan demikian, ia tidak lagi menjadi seorang Moab, setidaknya dalam arti religius. Dan Rut mendapati bahwa ia diterima oleh Dia yang "tidak membedakan orang. Setiap orang dari bangsa manapun yang takut akan Dia dan yang mengamalkan kebenaran berkenan kepada-Nya" (Kisah Para Rasul 10:34-35).

English



Kembali ke halaman utama dalam Bahasa Indonesia

Apakah Boas menikahi Rut bertentangan dengan Hukum Taurat Musa, menurut Ulangan 23:3?
Bagikan halaman ini: Facebook icon Twitter icon Pinterest icon Email icon
© Copyright Got Questions Ministries