settings icon
share icon
Pertanyaan

Bagaimana kisah Daud dan Nabal?

Jawaban


Kisah Daud dan Nabal terdapat dalam 1 Samuel 25. Nabal digambarkan dalam 1 Samuel 25:2 sebagai pemilik harta yang "sangat kaya: ia mempunyai tiga ribu ekor domba dan seribu ekor kambing. Ia ada di Karmel." Dia adalah seorang yang keras ("kasar dan jahat kelakuannya" dalam ayat 3), menikah dengan seorang wanita yang baik hati bernama Abigail.

Pada saat Daud dan pasukannya sedang dalam pelarian dari Raja Saul, mereka menemukan diri mereka berada di dekat kawanan domba Nabal pada saat musim pencukuran bulu domba. Karena mereka kekurangan persediaan, Daud mengirim orang kepada Nabal untuk meminta makanan. Nabal mengirim hamba-hamba Daud kembali dengan membawa hinaan kepada Daud, dan Daud memerintahkan pasukannya, "Kamu masing-masing, sandanglah pedang!" (1 Samuel 25:13). Empat ratus orang bersiap untuk menyerang rumah Nabal.

Kisah Daud dan Nabal berlanjut ketika salah satu pelayan Nabal memberitahu Abigail tentang situasi tersebut. "Lalu segeralah Abigail mengambil dua ratus roti, dua buyung anggur, lima domba yang telah diolah, lima sukat bertih gandum, seratus buah kue kismis dan dua ratus kue ara, dimuatnyalah semuanya ke atas keledai, lalu berkata kepada bujang-bujangnya: 'Berjalanlah mendahului aku; aku segera menyusul kamu'" (1 Samuel 25:18-19). Abigail memberikan perbekalan itu kepada anak buah Daud, dan tindakannya yang bijaksana membuat Daud dan anak buahnya memberkatinya dan kembali ke perkemahan mereka. Nabal, keluarganya, dan para pelayannya diselamatkan melalui tindakan Abigail, meskipun Nabal tidak menyadari apa yang telah dilakukan istrinya.

Malam itu Nabal mabuk, dan Abigail tetap tidak menceritakan apa yang telah dilakukannya kepada Nabal. "Tetapi pada waktu pagi, ketika sudah hilang mabuk Nabal itu, diceriterakanlah kepadanya oleh isterinya segala perkara itu. Lalu terhentilah jantungnya dalam dada dan ia membatu. Dan kira-kira sepuluh hari sesudah itu TUHAN memukul Nabal, sehingga ia mati" (1 Samuel 25:37-38).

Ketika Daud mendengar peristiwa ini, ia pun melamar Abigail: "Daud menyuruh orang untuk berbicara dengan Abigail tentang mengambil dia menjadi isterinya. Para hamba Daud datang kepada Abigail di Karmel dan berkata kepadanya, demikian: 'Daud menyuruh kami kepadamu untuk mengambil engkau menjadi isterinya.' Lalu bangkitlah perempuan itu berdiri, sujudlah ia menyembah dengan mukanya ke tanah sambil berkata: 'Sesungguhnya, hambamu ini ingin menjadi budak yang membasuh kaki para hamba tuanku itu.' Kemudian berkemaslah Abigail dengan segera; ia menunggang keledainya, dengan diiringi lima orang pelayan perempuan. Ia mengikuti suruhan Daud itu dan menjadi isteri Daud" (1 Samuel 25:39-42).

Dengan catatan negatif, pasal ini diakhiri dengan informasi bahwa istri pertama Daud, Mikhal, telah diambil darinya dan diberikan kepada orang lain. Selain itu, Daud juga memiliki seorang istri bernama Ahinoam, yang kemungkinan besar menjadikan Abigail sebagai istri ketiganya. Abigail kemudian dicatat sebagai ibu dari anak kedua Daud, Daniel (1 Tawarikh 3:1), yang juga disebut sebagai Yehiab dalam 2 Samuel 3:3.

Meskipun dianggap sebagai seorang pria yang berkenan di hati Tuhan, hubungan Daud dengan wanita adalah kelemahannya. Dalam 1 Samuel 25, Abigaillah yang disorot sebagai hamba yang baik hati, sementara Daud ditampilkan sebagai seorang pejuang dengan istri yang semakin banyak. Kontras yang mencolok dalam kisah Abigail ini memberikan beberapa wawasan tentang kehidupan seorang wanita yang hidup di masa-masa sulit. Kebaikan hati dan tindakan tegas Abigail telah menyelamatkan nyawa banyak orang dan mengubah hidupnya sepenuhnya.

English



Kembali ke halaman utama dalam Bahasa Indonesia

Bagaimana kisah Daud dan Nabal?
Bagikan halaman ini: Facebook icon Twitter icon Pinterest icon Email icon
© Copyright Got Questions Ministries