Pertanyaan
Bagaimana seorang Kristen dapat menghindari FOMO (fear of missing out/ takut ketinggalan)?
Jawaban
FOMO (fear of missing out), atau rasa takut ketinggalan, adalah kekhawatiran atau kecemasan yang dirasakan seseorang saat ia merasa kehilangan sesuatu yang menarik atau penting. Dengan kata lain, FOMO adalah rasa takut bahwa tidak ikut berpartisipasi adalah pilihan yang salah. Orang Kristen mungkin mengalami ketakutan ini, sama seperti orang lain; namun, orang percaya tidak perlu dikendalikan oleh rasa takut ketinggalan ini.
Seharusnya tidak ada FOMO ketika aktivitas yang dilewatkan adalah dosa. Seorang Kristen dapat merasa tenang dengan mengetahui bahwa memilih untuk tidak berpartisipasi dalam dosa selalu merupakan pilihan yang tepat. Alkitab mengatakan bahwa dosa memisahkan manusia dari Tuhan (Yesaya 59:2), bahkan memperingatkan bahwa mereka yang melakukan pekerjaan daging tidak akan mewarisi kerajaan-Nya (Galatia 5:19-21). Orang-orang percaya tidak perlu takut kehilangan kesenangan atau kegembiraan yang mungkin ditimbulkan oleh dosa karena "upah dosa adalah maut" (Roma 6:23). "Sementara menikmati kesenangan dari dosa" (Ibrani 11:25) mungkin menggoda, tetapi orang Kristen yang mengatakan "tidak" pada dosa tidak benar-benar kehilangan. Mereka adalah ciptaan baru di dalam Kristus dan tidak lagi menjadi budak dosa (2 Korintus 5:17).
Tetapi orang Kristen mungkin masih mengalami FOMO atas hal-hal yang tidak berdosa. Orang percaya mungkin takut kehilangan pengalaman, kesempatan, atau sukacita. Perasaan ini diperburuk oleh budaya media sosial di mana orang terus-menerus memposting gambar kehidupan mereka yang "sempurna" untuk dilihat oleh dunia. Perbandingan seperti itu dengan kehidupan orang lain adalah pencuri kepuasan dan dapat menyebabkan iri hati, stres yang tidak perlu, dan upaya untuk selalu terhubung dengan apa yang orang lain lakukan.
Ketika Yesus berbicara kepada Petrus tentang pelayanan dan kematian-Nya di masa depan, Petrus menunjuk Yohanes dan bertanya, "Tuhan, apakah yang akan terjadi dengan dia ini?" (Yohanes 21:21). Yesus mengatakan kepada Petrus, dengan sangat tegas, untuk tidak mengkhawatirkan kehidupan Yohanes, tetapi cukup mengikut Dia (Yohanes 21:22). Seperti Petrus, kita harus fokus pada hubungan pribadi kita dengan Kristus dan tugas kita kepada-Nya serta merasa puas dengan mengetahui kehendak Tuhan bagi kita. Bersyukur kepada Tuhan akan sangat membantu untuk mencegah rasa takut kehilangan. Tentu saja, mengingini berkat-berkat dari sesama kita tidak pernah tepat (lihat Keluaran 20:17).
Tekanan untuk menjalani hidup sepenuhnya dan mengalami segala sesuatu dapat menyebabkan kecemasan, tetapi orang Kristen tidak perlu khawatir; kita dapat menyerahkan "segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu" (1 Petrus 5:7). Dalam Khotbah di Bukit, Yesus memberikan obat untuk FOMO. Dia berkata untuk melihat alam. Burung-burung di udara dan rumput di padang tidak bekerja, tetapi Tuhan masih memastikan mereka memiliki semua yang mereka butuhkan, dan orang-orang Kristen jauh lebih berharga daripada burung atau rumput (Matius 6:25-32). Oleh karena itu, orang percaya dapat percaya bahwa Tuhan akan menyediakan (Matius 6:33). Kepercayaan kita kepada Tuhan harus melampaui kebutuhan dasar kehidupan. Tuhan memegang kendali, dan kedaulatan-Nya menuntun setiap bagian dari kehidupan, termasuk pengalaman dan kesempatan kita (Roma 8:28). Jika seorang Kristen kehilangan sesuatu, dia masih memiliki jaminan bahwa Tuhan mengatur segalanya.
Orang percaya harus percaya kepada Tuhan untuk mengendalikan setiap hari, bukannya mengkhawatirkan apa yang akan mereka lewatkan di masa depan: "Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari" (Matius 6:34). Jika seorang Kristen menjalani hidup satu hari demi satu hari, mengikuti Tuhan dan mempercayai Dia untuk menyediakan apa yang dibutuhkan, ia dapat mengatasi FOMO dan melayani Tuhan dengan sukacita.
English
Bagaimana seorang Kristen dapat menghindari FOMO (fear of missing out/ takut ketinggalan)?