settings icon
share icon
Pertanyaan

Siapakah Hofni dan Pinehas?

Jawaban


Kitab 1 Samuel memberikan banyak informasi penting tentang dosa-dosa yang dilakukan oleh anak-anak Eli, yaitu Hofni dan Pinehas. Ringkasan gaya hidup mereka diberikan dalam pengantar tentang orang-orang ini dalam 1 Samuel 2:12: "Adapun anak-anak lelaki Eli adalah orang-orang dursila; mereka tidak mengindahkan TUHAN."

Karena anak-anak Eli tidak mengenal atau menghormati Tuhan, mereka bertindak dengan cara-cara yang jahat. Pertama, kita diberitahu bahwa anak-anak Eli mengambil garpu bercabang tiga dan memakan daging apa pun yang mereka keluarkan dari mezbah ketika mengorbankan hewan. Hal ini bertentangan dengan hukum bagi para imam, yang diperintahkan untuk memakan bagian dada dan paha atas hewan saja (Imamat 7:30-34). Kedua, anak-anak Eli tidur dengan para wanita yang dikhususkan untuk melayani di Kemah Suci (1 Samuel 2:22). Hal ini bertentangan dengan hukum Tuhan yang melarang perzinahan (Keluaran 20:14).

Seorang "abdi Allah" datang kepada Eli dan menyatakan penghakiman yang akan menimpa anak-anak Eli atas tindakan-tindakan ini. Tanda bahwa penghakiman itu bersifat ilahi pun disertakan: "Inilah yang akan menjadi tanda bagimu, yakni apa yang akan terjadi kepada kedua anakmu itu, Hofni dan Pinehas: pada hari yang sama keduanya akan mati" (1 Samuel 2:34).

Segera setelah itu, kedua putra Eli, Hofni dan Pinehas, membawa Tabut Perjanjian untuk berperang melawan orang Filistin. Orang Israel dikalahkan, dan penghakiman menimpa kedua putra Eli, seperti yang dinyatakan dalam 1 Samuel 4:10-11: "Lalu berperanglah orang Filistin, sehingga orang Israel terpukul kalah. Mereka melarikan diri masing-masing ke kemahnya. Amatlah besar kekalahan itu: dari pihak Israel gugur tiga puluh ribu orang pasukan berjalan kaki. Lagipula tabut Allah dirampas dan kedua anak Eli, Hofni dan Pinehas, tewas."

Lebih buruk lagi, ketika Eli mendengar berita itu, ia jatuh dari tempat duduknya, lehernya patah, dan meninggal pada hari itu juga. Istri Pinehas yang sedang hamil mendengar berita itu, lalu ia melahirkan dan meninggal ketika melahirkan (1 Samuel 4:19-21). Anaknya diberi nama Ikabod, sebuah nama yang berarti "kemuliaan telah lenyap."

Meskipun penghakiman ini mungkin tampak keras bagi pembaca masa kini, kekudusan para imam Tuhan dituntut dalam Hukum Musa, bersama dengan penghakiman yang akan menimpa mereka yang mengabaikan jalan Tuhan. Bahkan, dua anak Harun dihukum mati karena mempersembahkan persembahan yang tidak sah pada masa-masa awal penggunaan Kemah Suci (Imamat 10:1-2). Anak-anak Eli pasti mengetahui apa yang terjadi pada anak-anak Harun, namun mereka secara langsung mengabaikan peringatan tersebut demi mengejar kepuasan pribadi.

Setelah penghakiman ini, Samuel menjadi pemimpin rohani Israel, melayani sebagai hakim, imam, dan nabi, serta mengurapi Saul dan Daud sebagai dua raja pertama Israel. Bahkan pada masa-masa yang paling sulit sekalipun, Tuhan tetap bekerja untuk melanjutkan rencana-Nya untuk memimpin umat-Nya.

English



Kembali ke halaman utama dalam Bahasa Indonesia

Siapakah Hofni dan Pinehas?
Bagikan halaman ini: Facebook icon Twitter icon Pinterest icon Email icon
© Copyright Got Questions Ministries