www.GotQuestions.org/Indonesia



Pertanyaan: Apakah makna dari 2 Tawarikh 7:14?

Jawaban:
"Dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka." (2 Tawarikh 7:14).

Kunci untuk memahami setiap ayat dalam Alkitab adalah konteks. Ada konteks langsung - ayat-ayat sebelum dan sesudahnya, serta konteks Alkitab yang lebih besar - bagaimana ayat tersebut cocok dengan keseluruhan cerita. Ada juga konteks historis dan kultural-bagaimana ayat tersebut dipahami oleh pendengar aslinya dalam terang sejarah dan budaya mereka. Karena konteks sangat penting, sebuah ayat yang makna dan penerapannya tampak jelas ketika dikutip secara terpisah dapat memiliki arti yang sangat berbeda ketika diambil dalam konteksnya.

Ketika melihat 2 Tawarikh 7:14, pertama-tama kita harus mempertimbangkan konteksnya. Setelah Salomo mendedikasikan bait suci, Tuhan menampakkan diri kepadanya dan memberikan beberapa peringatan dan jaminan. "Kemudian TUHAN menampakkan diri kepada Salomo pada malam hari dan berfirman kepadanya: 'Telah Kudengar doamu dan telah Kupilih tempat ini bagi-Ku sebagai rumah persembahan. Bilamana Aku menutup langit, sehingga tidak ada hujan, dan bilamana Aku menyuruh belalang memakan habis hasil bumi, dan bilamana Aku melepaskan penyakit sampar di antara umat-Ku, dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri merek.'" (2 Tawarikh 7:12-14).

Konteks langsung dari 2 Tawarikh 7:14 menunjukkan bahwa ayat ini terkait dengan Israel dan bait suci serta fakta bahwa dari waktu ke waktu Tuhan dapat mengirimkan penghakiman ke atas negeri itu dalam bentuk kekeringan, belalang, atau penyakit sampar.

Beberapa ayat kemudian Tuhan berkata demikian: "Tetapi jika kamu ini berbalik dan meninggalkan segala ketetapan dan perintah-Ku yang telah Kuberikan kepadamu, dan pergi beribadah kepada allah lain dan sujud menyembah kepadanya, maka Aku akan mencabut kamu dari tanah-Ku yang telah Kuberikan kepadamu, dan rumah ini yang telah Kukuduskan bagi nama-Ku, akan Kubuang dari hadapan-Ku, dan akan Kujadikan kiasan dan sindiran di antara segala bangsa. Dan setiap orang yang lewat rumah yang amat ditinggikan ini, akan tertegun dan berkata: Apakah sebabnya TUHAN berbuat yang demikian kepada negeri ini dan kepada rumah ini? Maka orang akan berkata: Sebab mereka meninggalkan TUHAN, Allah nenek moyang mereka, yang membawa mereka keluar dari tanah Mesir, dan sebab mereka berpegang pada allah lain dan sujud menyembah kepadanya dan beribadah kepadanya. Itulah sebabnya Ia mendatangkan segala malapetaka ini ke atas mereka" (2 Tawarikh 7:19-22).

Tidak diragukan lagi, Salomo pasti akan mengenali peringatan ini sebagai pengulangan dari Ulangan 28. Tuhan telah mengadakan perjanjian dengan Israel dan berjanji untuk memelihara mereka dan membuat mereka makmur selama mereka menaati-Nya. Dia juga berjanji untuk mendatangkan kutuk kepada mereka jika mereka tidak taat. Karena hubungan perjanjian itu, ada korespondensi langsung antara ketaatan dan kemakmuran mereka, serta ketidaktaatan dan kesusahan mereka. Ulangan 28 menjabarkan berkat-berkat bagi ketaatan dan kutuk bagi ketidaktaatan. Sekali lagi, berkat ilahi dan hukuman ilahi atas Israel bergantung pada ketaatan atau ketidaktaatan mereka.

Kita melihat berkat dan kutuk di bawah Hukum Taurat ini terjadi dalam kitab Hakim-Hakim. Hakim-hakim pasal 2 sering disebut sebagai "Siklus Para Hakim". Saat Israel jatuh ke dalam dosa. Tuhan akan mengutus bangsa lain untuk menghakimi mereka. Israel akan bertobat dan berseru kepada Tuhan. Tuhan akan membangkitkan seorang hakim untuk membebaskan mereka. Mereka akan melayani Tuhan untuk sementara waktu dan kemudian jatuh kembali ke dalam dosa. Dan siklus itu akan terus berlanjut.

Dalam 2 Tawarikh 7, Tuhan hanya mengingatkan Salomo tentang perjanjian sebelumnya. Jika Israel taat, mereka akan diberkati. Jika mereka tidak taat, mereka akan dihukum. Penghakiman ini dimaksudkan untuk membawa Israel kepada pertobatan, dan Tuhan meyakinkan Salomo bahwa, jika mereka mau rendah hati, berdoa, dan bertobat, maka Tuhan akan membebaskan mereka dari penghakiman.

Dalam konteksnya, 2 Tawarikh 7:14 adalah sebuah janji kepada Israel kuno (dan mungkin juga kepada Israel masa kini) bahwa, jika mereka mau bertobat dan kembali kepada Tuhan, Dia akan menyelamatkan mereka. Namun, banyak orang Kristen di Amerika Serikat yang menjadikan ayat ini sebagai seruan untuk Amerika. (Mungkin orang-orang Kristen di negara lain juga telah melakukannya.) Dalam penafsiran ini, orang-orang Kristen adalah orang-orang yang dipanggil dengan nama Tuhan. Jika orang Kristen mau merendahkan diri, berdoa, mencari wajah Tuhan, dan bertobat, maka Tuhan akan memulihkan negeri mereka - seringkali berhubungan dengan pemulihan moral dan politik serta pemulihan ekonomi. Pertanyaannya adalah apakah ini merupakan penafsiran/penerapan yang tepat.

Masalah pertama yang dihadapi oleh penafsiran "kebarat-baratan" di zaman modern adalah bahwa Amerika Serikat tidak memiliki hubungan perjanjian yang sama dengan Tuhan seperti yang dinikmati oleh Israel kuno. Perjanjian dengan Israel bersifat unik dan eksklusif. Ketentuan-ketentuan yang berlaku bagi Israel tidak berlaku bagi bangsa lain, dan tidak pantas jika ketentuan-ketentuan ini diambil dan diterapkan pada bangsa lain.

Beberapa orang mungkin keberatan bahwa orang Kristen masih dipanggil dengan nama Tuhan dan dalam beberapa hal mewarisi perjanjian dengan Israel - dan hal ini mungkin benar sampai batas tertentu. Tentu saja, jika suatu bangsa berada dalam masalah, respons doa dan pertobatan dari orang-orang Kristen di negara tersebut adalah hal yang tepat. Namun, ada masalah lain yang sering diabaikan.

Ketika bangsa Israel kuno bertobat dan mencari Tuhan, mereka melakukannya secara massal. Bangsa itu secara keseluruhan bertobat. Tentu saja, tidak semua orang Israel bertobat dan berdoa, tetapi tetap saja itu adalah pertobatan nasional. Tidak pernah ada indikasi bahwa sebagian kecil dari bangsa itu (sisa-sisa orang benar) dapat bertobat dan berdoa dan nasib seluruh bangsa itu akan berubah. Tuhan menjanjikan kelepasan ketika seluruh bangsa bertobat.

Ketika 2 Tawarikh 7:14 diterapkan kepada orang-orang Kristen di Amerika Serikat atau negara modern lainnya, biasanya dengan pemahaman bahwa orang-orang Kristen di negara tersebut - orang-orang yang percaya kepada Yesus Kristus yang telah dilahirkan kembali oleh Roh Tuhan - akan menjadi bagian dari kaum sisa yang benar. Tuhan tidak pernah berjanji bahwa jika sebagian orang benar bertobat dan berdoa untuk bangsa mereka, maka bangsa itu akan diselamatkan. Mungkin saja jika pertobatan nasional terjadi, maka Tuhan akan mengampuni sebuah bangsa modern seperti Dia mengampuni Niniwe pada saat pemberitaan Yunus (lihat Yunus 3) - tetapi itu adalah masalah yang berbeda.

Karena itu, tidak ada salahnya untuk mengakui dosa-dosa kita dan berdoa-faktanya, adalah tugas kita sebagai orang percaya untuk terus menerus mengakui dan meninggalkan dosa-dosa kita agar dosa-dosa tersebut tidak menghalangi kita (Ibrani 12:1) dan berdoa bagi bangsa kita dan mereka yang berkuasa (1 Timotius 2:1-2). Mungkin saja Tuhan dalam kasih karunia-Nya akan memberkati bangsa kita sebagai hasilnya-tetapi tidak ada jaminan kelepasan secara nasional. Bahkan jika Tuhan menggunakan usaha kita untuk membawa pertobatan dan kebangunan rohani secara nasional, tidak ada jaminan bahwa bangsa kita akan diselamatkan secara politik atau ekonomi. Sebagai orang percaya, kita dijamin akan keselamatan pribadi di dalam Kristus (Roma 8:1), dan kita juga dijamin bahwa Tuhan akan memakai kita untuk mencapai tujuan-Nya, apa pun itu. Adalah tugas kita sebagai orang percaya untuk hidup kudus, mencari Tuhan, berdoa, dan membagikan Injil dengan mengetahui bahwa semua orang yang percaya akan diselamatkan, tetapi Alkitab tidak menjamin keselamatan politik, budaya, atau ekonomi bangsa kita.

© Copyright Got Questions Ministries