www.GotQuestions.org/Indonesia



Pertanyaan: Bagaimana kisah Abraham dan Lot?

Jawaban:
Kisah Abraham (aslinya Abram) dan Lot dimulai dengan ayah Abraham, Terah. Terah meninggalkan Ur-Kasdim dan melakukan perjalanan ke Barat menuju Haran bersama Abraham; istri Abraham, Sara (aslinya Sarai); dan Lot, keponakan Abraham. Terah meninggal di Haran (Kejadian 11:32).

Dalam Kejadian 12:1-3, Abraham menerima panggilan dari Tuhan: "Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu; Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat. Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat." Janji ini mencakup sebuah negeri, sebuah bangsa, dan sebuah umat. Abraham taat, membawa Sarah dan Lot bersamanya, beserta hamba-hamba dan harta benda mereka, dan menetap di Sikhem (Kejadian 12:6).

Setelah tinggal sebentar di Mesir selama masa kelaparan (Kejadian 12:10-20), mereka kembali ke Kanaan. Di sana, hamba-hamba Abraham dan Lot terlibat dalam perdebatan tentang area penggembalaan untuk ternak mereka yang besar. Abraham dan Lot sepakat untuk berpisah, dengan Abraham memberikan pilihan pertama kepada Lot untuk memilih tanah. Lot memilih tanah di dataran Yordan, dekat Sodom dan Gomora, karena padang rumput yang subur di sana. Abraham menetap di dekat Hebron (Kejadian 13). Pilihan Lot terbukti merupakan pilihan yang bodoh, karena kejahatan Sodom sangat besar (ayat 13). Rumput memang lebih hijau di dekat Sodom, tetapi yang lebih hijau tidak selalu lebih baik.

Aliansi empat raja menyerang Sodom, dan Lot serta banyak orang lainnya ditawan. Mendengar berita tersebut, Abraham memimpin pasukan yang terdiri dari 318 orang untuk menyelamatkan Lot. Ketika Abraham kembali dengan kemenangan dari pertempuran, dia memberikan sepersepuluh dari rampasan perang kepada seorang imam bernama Melkisedek (Kejadian 14). Tuhan kemudian memperbarui perjanjian-Nya dengan Abraham (Kejadian 15), yang mencakup janji akan seorang anak laki-laki.

Kisah Abraham dan Lot mengungkapkan bagaimana Tuhan dapat memanggil siapa saja untuk mencapai tujuan-tujuan besar. Kisah ini juga menggambarkan kebodohan mengambil keputusan yang hanya didasarkan pada penampilan luar. "Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut" (Amsal 14:12). Jalan menuju Sodom tampak benar bagi Lot, tetapi hampir saja merenggut nyawanya.

© Copyright Got Questions Ministries