www.GotQuestions.org/Indonesia



Pertanyaan: Apa artinya bahwa Tuhan adalah Allah di atas segala allah dan Tuhan di atas segala tuhan?

Jawaban:
Kita tahu bahwa hanya ada satu Tuhan Allah, tetapi terkadang Alkitab merujuk kepada allah-allah dan tuhan-tuhan yang lain. Sebagai contoh, dalam Ulangan 10:17 kita menemukan, "TUHAN, Allahmulah Allah segala allah dan Tuhan segala tuhan, Allah yang besar, kuat dan dahsyat." Siapa pun "allah" dan "tuhan" lainnya, mereka tidak dapat bersaing dengan "Allah yang besar, kuat dan dahsyat."

Penekanan dalam ayat ini adalah supremasi Tuhan. Fokusnya adalah pada kebesaran dan kekuatan Tuhan. Ketika Dia disebut "Allah di atas segala allah," kita memahaminya sebagai referensi kepada Allah yang lebih berkuasa dan lebih besar daripada allah-allah lain yang disebut. Ayat ini tidak mengajarkan keberadaan allah-allah lain yang nyata. Sebaliknya, Tuhan berkata, "Akulah TUHAN dan tidak ada yang lain; kecuali Aku tidak ada Allah" (Yesaya 45:5). Lihat juga Yesaya 43:11. Sebagai "Allah di atas segala allah", Allah yang esa dan benar menjulang tinggi di atas segala sesuatu yang disembah. Hanya Dia yang layak disembah (Ulangan 10:21).

Berhala-berhala tidak memiliki kuasa: "segala allah bangsa-bangsa adalah berhala" (1 Tawarikh 16:26; bandingkan dengan Mazmur 96:5). Mazmur 97:7 menambahkan, "Semua orang yang beribadah kepada patung akan mendapat malu, orang yang memegahkan diri karena berhala-berhala." Ayat-ayat ini dan banyak ayat-ayat lainnya mencatat bahwa hanya ada satu Allah. Menyembah Allah yang lain adalah sia-sia.

Bagaimana dengan gelar "Tuhan di atas segala tuhan"? "tuhan/ tuan" (huruf kecil t) sering kali merujuk kepada seorang pemimpin. Menyebut Tuhan sebagai "Tuhan di atas segala tuhan" menekankan kebesaran Tuhan di atas semua pemimpin atau siapa pun yang memegang kekuasaan. Sebagai hasilnya, pemazmur menulis, "Bersyukurlah kepada Tuhan segala tuhan! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya" (Mazmur 136:3).

Dalam Perjanjian Baru, kita menemukan frasa "Tuhan di atas segala tuhan" yang digunakan tiga kali untuk menyebut Yesus. Paulus mengajarkan bahwa Yesus adalah "Penguasa yang satu-satunya dan yang penuh bahagia, Raja di atas segala raja dan Tuan di atas segala tuan" (1 Timotius 6:15). Wahyu 17:14 berbicara tentang kedatangan Yesus kembali, dengan mengatakan, "Ia adalah Tuan di atas segala tuan dan Raja di atas segala raja." Wahyu 19:16 menambahkan, "Dan pada jubah-Nya dan paha-Nya tertulis suatu nama, yaitu: "Raja segala raja dan Tuan di atas segala tuan."

Yang menarik, gelar "Tuhan di atas segala tuhan" menegaskan kuasa Tuhan yang unik dan memberikan wawasan tentang sifat Allah yang Tritunggal. Meskipun Allah Bapa adalah Pribadi yang disebut "Tuhan di atas segala tuhan" dalam Ulangan 10:17 dan dalam Mazmur, para penulis Perjanjian Baru menggunakan gelar yang sama untuk menyebut Allah Anak, Yesus Kristus. Allah Tritunggal - Bapa, Anak, dan Roh Kudus - adalah Raja di atas segala raja dan Tuhan di atas segala tuhan. Selain Allah ini, tidak ada yang lain.

© Copyright Got Questions Ministries