Pertanyaan: Apakah Gereja Kerasulan Baru itu, dan apakah yang mereka percayai?
Jawaban:
Gereja Kerasulan Baru (New Apostolic Church/NAC) adalah sebuah kelompok agama yang memutarbalikkan doktrin Kristen, mengajarkan keberadaan rasul dan nabi di zaman modern, dan mempromosikan keselamatan berdasarkan perbuatan.
Seperti Mormonisme, Gereja Kerasulan Baru didirikan pada abad ke-19 dengan klaim bahwa semua denominasi Kristen lainnya berada dalam kesalahan. Juga seperti Mormon, Gereja Kerasulan Baru mengklaim mendasarkan doktrin-doktrinnya pada Kitab Suci, tetapi memelintirnya agar sesuai dengan ajaran-ajaran sesat mereka. Mereka sebenarnya memiliki beberapa pengajaran yang sangat baik tentang sejarah gereja, trinitas, dan doktrin-doktrin Kristen arus utama lainnya - mencampurkan kebenaran dan kesalahan adalah taktik Iblis yang membuat kesalahan menjadi lebih sulit untuk dikenali (lihat Matius 4:5-6).
Gereja Kerasulan Baru mengilhami "para rasul" mereka dengan otoritas seperti sekte, mengajarkan bahwa tidak seorang pun memiliki akses kepada pengampunan, sakramen-sakramen, atau keselamatan Tuhan kecuali melalui mereka. Gereja Kerasulan Baru dimulai sebagai sebuah cabang dari Gereja Kerasulan Katolik, yang didirikan di Inggris pada tahun 1830-an sebagai hasil dari sebuah nubuat yang "memulihkan" suksesi kerasulan, menjadikan para pendiri mereka sebagai para rasul pertama yang dipanggil oleh Tuhan sejak kematian rasul Yohanes. Ini adalah sebuah klaim yang mengherankan mengingat mereka juga percaya bahwa kasih karunia Tuhan tidak bekerja di luar para rasul Tuhan. Menurut Pasal Kepercayaan Kedelapan dalam katekismus Gereja Kerasulan Baru, "mereka yang dibaptis dengan air harus, melalui seorang Rasul, menerima karunia Roh Kudus untuk mencapai masa kanak-kanak di dalam Tuhan." Jadi, tampaknya, Tuhan lalai untuk membawa siapa pun ke dalam kerajaan-Nya selama delapan belas abad sampai Gereja Kerasulan Baru datang. Gereja Kerasulan Baru mengklaim sekitar sepuluh juta anggota di 60.000 lokasi di seluruh dunia, sebagian besar di Eropa, dengan sekitar 250 sidang jemaat di Amerika.
Kesalahan-kesalahan lain dari Gereja Kerasulan Baru mencakup ajaran-ajaran ini: 1) baptisan air diperlukan untuk pengampunan dosa; 2) baptisan hanyalah langkah pertama dari beberapa langkah untuk menjadi "anak Allah"; 3) baptisan Kristen yang sah hanya dapat diberikan oleh seorang rasul (ie, rasul Gereja Kerasulan Baru, karena mereka tidak mengakui rasul-rasul dari denominasi-denominasi lain); 4) karunia Roh Kudus diterima hanya melalui seorang rasul Gereja Kerasulan Baru, dan hanya setelah baptisan air; 5) melalui rasul-rasul Gereja Kerasulan Baru, Tuhan mengampuni dosa-dosa; dan 6) doa-doa dan upacara-upacara sakramen bagi orang-orang mati efektif untuk keselamatan orang-orang yang telah meninggal.
Ajaran-ajaran ini menjadikan Gereja Kerasulan Baru sebagai sebuah kultus yang berbasis perbuatan. Ajaran-ajaran itu menuntut perbuatan-perbuatan yang secara jelas melibatkan ketaatan seumur hidup pada ajaran-ajaran dan kepemimpinan Gereja Kerasulan Baru untuk mencapai tingkat-tingkat rohani tertinggi. Kutipan ini juga dari Pasal Kepercayaan Kedelapan:
"'Kanak-kanak di dalam Tuhan' adalah kondisi manusia di hadapan Tuhan yang ditandai dengan menerima semua sakramen dan menyelaraskan kehidupan seseorang dengan kedatangan Kristus kembali, sesuai dengan pemberitaan Injil yang benar. Dampak masa depan dari menerima karunia Roh Kudus adalah mencapai status sebagai yang sulung. Namun, orang percaya yang dimeteraikan belum memperoleh status sulung, tetapi melalui baptisan Roh, ia telah menerima prasyarat untuk mencapainya. Jika orang percaya berjuang untuk hari Kristus, ia dapat menjadi bagian dari jemaat pengantin perempuan, atau 'komunitas orang-orang kudus'. Orang-orang percaya yang dimeteraikan telah diberi tugas untuk mengikut Kristus secara terus-menerus dan membiarkan diri mereka dipersiapkan untuk kedatangan Yesus Kristus kembali melalui firman dan sakramen."
Seperti halnya banyak kelompok-kelompok sesat yang berbasis Kristen, Gereja Kerasulan Baru menuntut sebuah hierarki perbuatan yang bertingkat-tingkat, yang semuanya harus dilakukan dengan benar di bawah bimbingan dan otoritas yang terus-menerus dari kultus tersebut, dengan harapan yang samar-samar untuk pada akhirnya, mungkin, mencapai tingkat tertinggi - dalam hal ini, "komunitas orang-orang kudus." Kita juga melihat penggunaan istilah-istilah yang tidak jelas seperti anak sulung yang tidak ditemukan dalam Alkitab.
Bandingkanlah persyaratan sakramen-sakramen dengan janji-janji Injil yang jelas: "Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya" (Yohanes 1:12). "Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang" (2 Korintus 5:17). "Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara. Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya" (Roma 8:29-30). "Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah" (1 Yohanes 3:1).
Salah satu doktrin palsu Gereja Kerasulan Baru adalah kelahiran kembali melalui baptisan. Mengenai baptisan, Gereja Kerasulan Baru mengajarkan, "Baptisan Kudus dengan air adalah langkah pertama menuju suatu pembaharuan manusia di dalam Roh Kudus, dan bahwa orang yang dibaptis diadopsi ke dalam persekutuan orang-orang yang percaya kepada Yesus Kristus dan mengakui Dia sebagai Tuhan." Juga, "Dosa dasar dihapuskan melalui Baptisan Kudus dengan air dan orang yang dibaptis sekarang dimasukkan ke dalam gereja Kristus. Dengan demikian, ia menjadi seorang Kristen" (Katekismus Gereja Kerasulan Baru, Pasal Kepercayaan Keenam).
Sebaliknya, baptisan air dalam Alkitab selalu dilakukan setelah iman yang menyelamatkan di dalam Kristus. Baptisan bagi orang-orang percaya adalah ekspresi simbolis yang terbuka dari penerimaan mereka oleh iman dalam kematian dan kebangkitan Yesus Kristus (Roma 3:23-25). Sebagai contoh, penginjil Filipus menjelaskan Injil kepada sida-sida dari Etiopia, yang percaya dan kemudian dibaptis (Kisah Para Rasul 8:34-38). Rasul Petrus dipanggil oleh Tuhan untuk pergi ke rumah seorang bukan Yahudi dan memberitakan Injil kepada keluarga itu. Ketika Petrus berkhotbah, mereka menjadi percaya dan menerima Roh Kudus. Maka Petrus berkata, "Bolehkah orang mencegah untuk membaptis orang-orang ini dengan air, sedangkan mereka telah menerima Roh Kudus sama seperti kita?" (Kisah Para Rasul 10:44-47). Urutan dalam Alkitab tidak bisa lebih jelas lagi: menjadi seorang Kristen dengan iman terlebih dahulu, baru kemudian dibaptis.
Anggota-anggota Gereja Kerasulan Baru perlu dibebaskan dari sebuah injil palsu yang diajarkan oleh nabi-nabi palsu. Kemerdekaan ditemukan di dalam berita sederhana tentang kasih karunia yang menyelamatkan yang terkandung di dalam Injil Yesus Kristus yang sejati (Yohanes 3:16; Kisah Para Rasul 4:12; 1 Korintus 2:2; Galatia 1:6-9).