Jawaban:
Ibu Musa, Yokhebed, adalah seorang wanita Ibrani yang hidup dalam perbudakan di Mesir sebelum peristiwa Keluaran. Ia adalah putri seorang Lewi, dan ia menikah dengan Amram, seorang Lewi lainnya (Keluaran 2:1). Menurut Keluaran 6:19, Yokhebed menikah dengan keponakannya; dengan demikian, dia adalah bibi Amram sekaligus istrinya. Kita tahu bahwa Musa lahir beberapa tahun setelah pernikahan mereka karena ia telah memiliki seorang anak perempuan yang sudah cukup umur pada saat Musa masih bayi untuk menjadi pengawas (Keluaran 2:4). Kemungkinan besar ini adalah saudara perempuan Musa, Miryam sang nabiah, yang disebutkan namanya dalam Keluaran 15:20. Selain Musa dan Miryam, Yokhebed memiliki setidaknya satu anak lagi, yaitu saudara laki-laki Musa, Harun (Keluaran 6:20).
Musa lahir pada masa-masa sulit bagi bangsa Israel di Mesir. Raja telah memerintahkan para bidan untuk membunuh semua anak laki-laki Ibrani ketika mereka lahir, dan hanya membiarkan anak perempuan hidup. Pembantaian ini merupakan upaya Firaun untuk mengendalikan populasi bangsa Israel, yang kuat dan terus bertambah jumlahnya di tanah Mesir (Keluaran 1:8-16). Ada pemberontakan terhadap keputusan yang mematikan ini di banyak tempat. Para bidan Ibrani menolak untuk berpartisipasi dalam pembunuhan bayi dan menipu Firaun agar mereka dapat menghindari pembunuhan bayi laki-laki (Keluaran 1:17-19). Ibu Musa, Yokhebed, menyembunyikan Musa di dalam keranjang di semak belukar dan membiarkannya terapung di Sungai Nil untuk menyelamatkan nyawanya (Keluaran 2:3). Bahkan putri Firaun sendiri tidak mematuhi perintah tersebut ketika ia menemukan Musa di dalam keranjang dan merasa iba, lalu mengadopsinya sebagai anaknya (Keluaran 2:5-10). Musa dibesarkan sebagai anak dari putri Firaun, dan putri Firaun jugalah yang menamainya. Yokhebed, dalam contoh yang menakjubkan tentang pemeliharaan dan belas kasihan Allah, menjadi perawat Musa dan dibayar oleh raja untuk pelayanannya (Keluaran 2:7-9).
Ibu Musa disebutkan lagi dalam Bilangan 26:59, tetapi tidak ada informasi lain yang diberikan tentangnya dalam Alkitab. Menariknya, Al-Quran menceritakan kisah keputusan Yokhebed untuk menyembunyikan Musa, dengan sedikit perbedaan dalam rincian kisah Alkitab - Al-Quran menambahkan beberapa rincian tentang kehamilan Yokhebed yang tidak diteguhkan oleh Alkitab.
