www.GotQuestions.org/Indonesia



Pertanyaan: Siapakah orang Kush itu?

Jawaban:
Orang Kush adalah orang yang berasal dari tanah Kush (atau "Kushan" dalam Habakuk 3:7). Kush, tempat itu, dinamai menurut nama Kush, orang itu, putra tertua Ham (Kejadian 10:6). Ham adalah salah satu dari tiga putra Nuh yang selamat dari air bah. Kain adalah ayah dari Namrud, sang pemburu (Kejadian 10:8-9). Di kemudian hari, Musa menikahi seorang keturunan Kush (Bilangan 12:1).

Tanah Kush dikaitkan dalam Alkitab dengan beberapa daerah di dunia kuno, tetapi hubungan yang paling umum adalah dengan tanah Etiopia di selatan Mesir. Beberapa terjemahan Alkitab dalam bahasa Inggris hanya menuliskan "Ethiopia" di mana bahasa Ibraninya berbunyi "Cush" (lihat versi KJV, NASB, dan NET dari Mazmur 68:31, sebagai contoh). Dalam bukunya Antiquities of the Jews, Yosefus menguatkan hubungan antara orang Etiopia dan orang Kush: "Karena dari keempat anak Ham, waktu sama sekali tidak mengubah nama Kush, karena orang Etiopia, yang atasnya dia memerintah, bahkan sampai hari ini, baik oleh mereka sendiri maupun oleh semua orang di Asia, disebut sebagai orang Kush" (6.2). Pada zaman kuno, Kush meliputi wilayah yang jauh lebih luas daripada wilayah Etiopia modern. "Tanah Kush" yang disebutkan dalam Kejadian 2:13 kemungkinan besar adalah tempat yang berbeda dengan Kush dalam sejarah selanjutnya.

Ada juga hubungan alkitabiah antara orang Kush dan orang Midian. Bilangan 12:1 mengatakan bahwa Musa telah menikahi seorang istri dari suku Kush. Kita tahu bahwa Zippora adalah seorang Midian (Keluaran 2:16; Bilangan 10:29). Jadi, jika Zipporah adalah istri yang sama dengan yang disebutkan dalam Bilangan 12:1, maka Kusyan dan Midian bisa jadi adalah orang yang sama. Habakuk 3:7 menyiratkan hubungan yang sama: "Aku melihat kemah-kemah orang Kusyan tertekan, kain-kain tenda tanah Midian menggetar." Dalam struktur paralel puisi Ibrani, Kusyan dan Midian ditempatkan sebagai sinonim.

Kata Kush sendiri berarti "hitam", dan menurut sejarahnya, orang-orang Kush memang berkulit gelap. Nabi Yeremia menyinggung warna kulit orang Kush ketika dia secara retoris bertanya, "Dapatkah orang Etiopia mengganti kulitnya?" (Yeremia 13:23) Orang-orang Etiopia memiliki tradisi bahwa setelah air bah, Ham melakukan perjalanan menyusuri Sungai Nil ke dataran Atbara. Dari sana, ia dapat melihat dataran tinggi Etiopia. Keluarga Ham menetap di sana dan juga di dataran rendah di dekatnya. Tradisi ini, yang didukung oleh catatan Alkitab, membuat orang Kush menjadi salah satu kelompok masyarakat paling kuno yang pernah ada.

Dalam sebuah nubuat tentang Kush, nabi Yesaya menggambarkan orang Kush sebagai "bangsa yang jangkung dan berkulit mengkilap, kepada kaum yang ditakuti dekat dan jauh, yakni bangsa yang berkekuatan ulet dan lalim, yang negerinya dilintasi sungai-sungai!" (Yesaya 18:2). Yesaya menubuatkan bahwa Kush akan menerima penghakiman Tuhan (ayat 6) dan penduduk Kush akan menjadi salah satu dari mereka yang membawa persembahan kepada Tuhan selama milenium (ayat 7). Yehezkiel 30:4 juga menubuatkan waktu penghakiman bagi Kush, dan Mazmur 68:32 menubuatkan waktu ketika Kush "bersegera mengulurkan tangannya kepada Allah".

Pada zaman Yesaya, bangsa Asyur terus bergerak maju, bertekad untuk menaklukkan. Yehuda, yang takut akan kekuatan Asyur, tergoda untuk bersekutu dengan Kush dan Mesir, tetapi Tuhan melalui Yesaya memperingatkan orang-orang Yahudi agar tidak bersekutu. Sang nabi menubuatkan bahwa Raja Sargon II dari Asyur akan menaklukkan Mesir dan Kush, yang menunjukkan kebodohan untuk mempercayai bangsa-bangsa lain untuk mendapatkan bantuan: "Raja Asyur akan menggiring orang Mesir sebagai tawanan dan orang Etiopia sebagai buangan, tua dan muda, telanjang dan tidak berkasut dengan pantatnya kelihatan, suatu penghinaan bagi Mesir. Maka orang akan terkejut dan malu karena Etiopia, pokok pengharapan mereka, dan karena Mesir, kebanggaan mereka" (Yesaya 20:4-5). Alih-alih mengandalkan orang Kush untuk menyelamatkan mereka, Tuhan ingin agar Yehuda mengandalkan Dia. Kepercayaan kepada Tuhan tidak pernah salah tempat, dan Tuhan secara ajaib menyelamatkan Yerusalem dari bangsa Asyur dalam Yesaya 37.

© Copyright Got Questions Ministries