www.GotQuestions.org/Indonesia



Pertanyaan: Memberikan kesaksian kepada orang Mormon – apa kuncinya?

Jawaban:
Sebagai kata pengantar untuk jawaban ini, silakan lihat artikel kami tentang Mormonisme dan apa yang diyakini orang Mormon. Sebagai orang Kristen, kami selalu ingin menggunakan Alkitab dan kebenaran abadi di dalamnya sebagai alat utama kita dalam menyaksikan kasih Tuhan dan keselamatan melalui Kristus. Salah satu masalah dalam upaya memberikan kesaksian kepada orang-orang Mormon adalah mereka percaya bahwa Alkitab telah diselewengkan selama bertahun-tahun dan tidak lagi dapat diandalkan. Meskipun kita dapat mengatakan dengan yakin bahwa Alkitab pastinya tidak diselewengkan—karena bukti manuskrip dalam bentuk Gulungan Laut Mati, beberapa kodeks dari berbagai bagian teks Alkitab, dan ribuan manuskrip lainnya—kemungkinan besar orang Mormon tidak setuju dengan semua hal ini. Oleh karena itu, kita perlu mendekati orang Mormon dengan cara lain yang lebih efektif.

Penting untuk dipahami bahwa Mormon menggunakan banyak istilah yang digunakan orang Kristen, seperti keselamatan, pembenaran, surga, dan lain-lain. Namun definisi mereka sangat berbeda dengan definisi alkitabiah yang kita kenal. Misalnya, penganut Mormon mengatakan bahwa mereka percaya pada keselamatan karena anugerah melalui iman kepada Kristus. Namun gagasan mereka tentang keselamatan bersifat inklusif—setiap orang telah diselamatkan oleh Kristus sehingga mereka akan hidup kekal, namun perbuatan masing-masing oranglah yang akan menentukan di mana mereka akan menghabiskan kekekalan dan sejauh mana berkat kekal mereka (Articles of Faith, hal. 78 –79; Mormon Doctrine, hal.348). Jelasnya, keselamatan sebagaimana dijelaskan dalam Alkitab tidak sama dengan gagasan keselamatan Mormon. Inilah sebabnya mengapa memperdebatkan doktrin dengan orang Mormon jarang berhasil.

Kunci untuk menjangkau hati penganut Mormon adalah dengan memahami bahwa, meskipun mereka tampak percaya diri dan yakin secara lahiriah, secara batin banyak orang yang dipenuhi stres dan keraguan karena mereka terus berupaya mencapai kesempurnaan. Hal ini sebagian didorong oleh doktrin Mormon dan sebagian lagi oleh tekanan keluarga. Keluarga sangat penting bagi penganut Mormon, dan memenuhi standar keluarga dan gereja merupakan faktor yang memotivasi bagi banyak penganut Mormon. Jauh di lubuk hati kebanyakan orang Mormon ada ketakutan tidak menjadi cukup baik, tidak mampu memenuhi standar. Pertanyaan dalam benak setiap orang Mormon adalah, “Apakah saya cukup layak?” Hal terbaik yang harus dilakukan adalah memperkuat keraguan itu. Tunjukkan kepada mereka bahwa dengan usaha mereka sendiri, mereka bahkan tidak layak untuk berdiri di hadapan Tuhan yang kudus. Inilah kabar buruk yang harus mendahului kabar baik. Tunjukkan kepada mereka dari Alkitab bahwa “segala kesalehan kami seperti kain kotor” (Yesaya 64:6), bahwa “Sebab tidak seorangpun yang dapat dibenarkan di hadapan Allah oleh karena melakukan hukum” (Roma 3:20), dan bahwa “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah” (Roma 3:23). Jika orang Mormon mau mengakui kebenaran ini, dia harus terbuka terhadap kabar baik tentang Injil Yesus Kristus yang sejati, bahwa kebenaran sejati hanya datang di kayu salib, di mana Tuhan menukar dosa kita dengan kebenaran Kristus (2 Korintus 5 :21). Tidak ada kebenaran lain yang dapat berdiri di hadapan Tuhan pada Hari Penghakiman. Begitu seorang Mormon, atau siapa pun, mengakui kebenaran ini, dia sudah berada di jalur yang tepat untuk memahami keselamatan sejati.

Meskipun penting bagi kita untuk tekun dalam mewartakan kebenaran, penting juga bagi kita untuk menyerahkan hasil kesaksian kita ke tangan Tuhan kita, yang mampu “menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah” (Ibrani 7:25). Kita dapat yakin bahwa, pada akhirnya, Rohlah yang akan mempengaruhi hati mereka yang tersesat dan membuka mata mereka terhadap Kebenaran. Tugas kita adalah “siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu, tetapi haruslah dengan lemah lembut dan hormat” (1 Petrus 3:15), mempercayai Tuhan dalam hal perkataan yang harus kita ucapkan, berdoa dengan sungguh-sungguh untuk jiwa orang-orang yang kita beri kesaksian, dan menyerahkan hasilnya kepada-Nya.

(Catatan Editor: banyak referensi dalam artikel kami mengenai Mormonisme adalah publikasi Mormon, seperti Mormon Doctrine (Ajaran Mormon), Articles of Faith (Pasal-pasal Kepercayaan), Doctrines of Salvation (Ajaran Keselamatan), History of the Church (Sejarah Gereja), Doctrine and Covenants (Ajaran dan Perjanjian), dan sebagainya. Lainnya berasal dari Kitab Mormon itu sendiri, misalnya, kitab-kitab seperti 1 Nefi, 2 Nefi, dan Alma).

© Copyright Got Questions Ministries