www.GotQuestions.org/Indonesia



Pertanyaan: Apa artinya Setan adalah seekor naga (Wahyu 12)?

Jawaban:
Dalam Wahyu 12, rasul Yohanes menyaksikan masa kesengsaraan yang mengerikan sebelum kedatangan Yesus Kristus yang kedua kali. Wahyu ini mencakup pandangan yang luas dan menyeluruh tentang peperangan rohani yang sedang berlangsung antara Yesus, umat Tuhan, dan Setan. Penglihatan itu menampilkan seorang wanita hamil yang mewakili Israel. Perempuan itu melahirkan seorang anak, Yesus Kristus, Mesias Israel (ayat 5; bdk. Wahyu 19:15; Mazmur 2:9). Dia adalah mercusuar pengharapan di tengah-tengah kesengsaraan dan pahlawan dalam kisah ini. Tentu saja, ada juga tokoh antagonis, seekor naga, yang dijelaskan tanpa keraguan sebagai metafora untuk Setan: "Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama dengan malaikat-malaikatnya" (Wahyu 12:9).

Yohanes menggambarkan naga itu: "dan lihatlah, seekor naga merah padam yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota. Dan ekornya menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi" (ayat 3-4; lihat juga Wahyu 13:1; 17:3). Naga ini menyerupai "binatang keempat" dalam penglihatan Daniel yang "menakutkan dan mendahsyatkan, dan ia sangat kuat. Ia bergigi besar dari besi; ia melahap dan meremukkan, dan sisanya diinjak-injaknya dengan kakinya" (Daniel 7:7). Binatang buas yang dilihat Daniel juga memiliki sepuluh tanduk yang melambangkan sepuluh raja duniawi yang berkuasa yang dipengaruhi oleh naga itu untuk menindas umat Tuhan (lihat Wahyu 17:12).

Setan telah lama menjadi musuh bebuyutan Tuhan, musuh besar dan pendakwa umat-Nya (Kejadian 3:1-5; Efesus 6:11-13; 1 Petrus 5:8; Wahyu 12:10). Alkitab menggambarkan Setan sebagai naga karena ia sangat kuat, menakutkan, dan mampu menyebabkan banyak kerugian (1 Yohanes 5:19; 1 Petrus 5:8). Yang menarik, dalam kitab Kejadian, Setan muncul sebagai seekor ular; dalam kitab Wahyu, ular ini telah berkembang menjadi seekor naga yang mengerikan.

Naga dalam Wahyu 12 mencari pembalasan terhadap gereja melalui penganiayaan karena ia telah dilemparkan ke bawah dari surga (Wahyu 12:9; bdk. Yesaya 14:12-15) dan pada akhirnya akan dikalahkan oleh Kristus (Yohanes 14:30; Roma 8:1; 1 Yohanes 3:8; Kolose 1:13; 2:15). Naga itu pada akhirnya akan dikurung selama seribu tahun (Wahyu 20:1-3; bdk. Ayub 7:12) dan kemudian dilepaskan untuk kehancuran terakhir (Wahyu 20:7-10; Yesaya 27:1).

Para ahli Alkitab umumnya mengenali Wahyu 12 sebagai contoh dari "mitos motif pertempuran" dalam sastra, sebuah teknik penceritaan kuno di mana "alur cerita dasar menggambarkan seekor naga ... mengangkat dirinya sendiri di atas dewa atau dewa-dewa yang berkuasa. Naga tersebut mencapai kemenangan sementara, yang menghasilkan periode kekacauan. Namun, dewa yang dikalahkan - atau seorang pembebas yang dijanjikan - menaklukkan naga itu dan menegaskan kembali kedaulatan orang-orang yang berkuasa yang tepat" ((Barry, J. D., et al., Faithlife Study Bible, 2016, catatan tentang Wahyu 12:1-18).

Yohanes pasti mengambil dari cerita-cerita yang akrab dengan para pendengarnya untuk menggambarkan visinya. Sebagai contoh, dalam mitologi Yunani, kisah kelahiran Apollo memiliki beberapa kesamaan, termasuk seorang ibu yang sedang hamil (Leto), seekor naga laut besar (Python) yang berniat membunuh bayi yang belum lahir, dan seorang pahlawan (Poseidon), yang menyembunyikan Leto di sebuah pulau terpencil hingga Apollo lahir. Kemudian, Apollo membunuh Python di Gunung Parnassus.

Naga adalah makhluk reptil pembawa kekacauan yang biasa ditemukan dalam mitologi kuno dan ikonografi Timur Dekat kuno. Dalam Perjanjian Lama, naga diasosiasikan dengan dewa-dewa kafir dan musuh-musuh umat Tuhan. Dalam beberapa ayat, Tuhan mengalahkan naga laut simbolis yang disebut "Rahab" (lihat Mazmur 89:10 dan Yesaya 51:9; bandingkan Ayub 26:12-13 dan Yehezkiel 29:3). Tuhan kita adalah pembunuh naga yang sejati.

Setan memang seperti naga yang memiliki kuasa untuk melakukan perbuatan-perbuatan supernatural (2 Tesalonika 2:9), mencobai (Matius 4:1; Efesus 4:26-27; 1 Tesalonika 3:5), menipu (Yohanes 8:44; 2 Korintus 11:14; Wahyu 20:10), menuduh (Ayub 1:8-11; Zakharia 3:1-2), membinasakan dan menyiksa (2 Korintus 12:7; 1 Petrus 5:8). Tetapi kuasa Tuhan jauh lebih besar (Roma 8:31; 2 Petrus 1:3-4). Jika kita telah dilahirkan kembali, Setan tidak lagi menguasai kita (Ibrani 2:14-15). Kita yang mengenal Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat memiliki segala sesuatu yang kita perlukan untuk hidup saleh di dalam Dia (2 Petrus 1:3-4). Roh Kristus di dalam diri kita lebih unggul daripada tipu daya Setan (1 Yohanes 4:4). Kita memiliki kemenangan atas naga melalui iman kita kepada Yesus Kristus (1 Yohanes 5:4).

© Copyright Got Questions Ministries