Pertanyaan: Apa yang dimaksud dengan séance (pemanggilan arwah)?
Jawaban:
Kata séance berasal dari kata kerja bahasa Prancis yang berarti "duduk", dan kata ini sering digunakan dalam bahasa Prancis untuk merujuk pada sesi di mana orang-orang berkumpul bersama, duduk, untuk menikmati pertunjukan atau hiburan lainnya. Dalam bahasa Inggris sejak pertengahan abad ke-19, kata ini secara khusus dikaitkan dengan okultisme. Séance (pemanggilan arwah) adalah sebuah pertemuan kecil orang-orang, di antaranya seorang spiritualis atau cenayang, yang mencoba menghubungi arwah orang yang telah meninggal. Anehnya, orang-orang yang menghadiri pemanggilan arwah tidak selalu duduk.
Pemanggilan arwah bukanlah hal yang baru. Praktik mencoba berkomunikasi dengan orang mati sama sekali bukan hal yang khusus dalam budaya Barat modern. Perjanjian Lama menyebutkan perantara dan pemanggil arwah (1 Samuel 28:3; 2 Tawarikh 33:6; Yesaya 8:19; 19:3), dan Perjanjian Baru juga menyebutkan praktik-praktik gaib (Kisah Para Rasul 8:9). Di seluruh Alkitab, praktik komunikasi dengan arwah orang yang sudah meninggal dilarang keras (Imamat 19:31; Galatia 5:20).
Satu-satunya contoh dalam Alkitab tentang seseorang yang melakukan "pemanggilan arwah" adalah dalam 1 Samuel 28. Raja Saul, dalam keputusasaannya, menyewa perantara Endor untuk menghubungi arwah Samuel yang telah meninggal atas namanya. Hebatnya, pemanggilan arwah itu berhasil-Samuel menampakkan diri kepada penyihir itu, yang menjerit ketakutan dan terkejut (ayat 12). Reaksi si penyihir ketika melihat Samuel menunjukkan bahwa ia biasanya mengandalkan tipu daya atau mengharapkan "roh yang sudah dikenalnya" untuk menyampaikan pesan yang menipu. Namun, dalam kasus ini, Tuhan mengizinkan Samuel untuk dipanggil, dan Samuel bahkan menegur Saul karena "memanggil aku" (ayat 15).
Setan adalah "bapa segala dusta" (Yohanes 8:44) yang "menyamar sebagai malaikat Terang" (2 Korintus 11:14). Hal ini membuat pemanggilan arwah menjadi sesuatu yang serius dan berbahaya secara rohani. Setan dan roh-roh jahatnya senang menipu orang. Pemanggilan arwah memberi mereka kesempatan emas untuk menyamar sebagai orang yang dicintai yang telah meninggal dan mengatakan kebohongan kepada orang yang masih hidup. Seorang cenayang, seseorang yang mengaku sebagai saluran komunikasi antara dunia nyata dan dunia roh, mengandalkan ilusi dan tipu daya untuk mencari nafkah, atau dia berhubungan dengan roh yang dikenalnya - yang merupakan setan atau roh jahat yang bertekad untuk menipu.
Karena Alkitab melarang menghubungi orang mati, maka kita tidak boleh berhubungan dengan pemanggilan arwah. Mencoba menerima komunikasi dari roh bukanlah permainan biasa atau pengalihan yang sepele. Kekuatan-kekuatan setan yang bersifat pribadi itu nyata, dan mereka secara aktif ingin mencelakakan kita (Yohanes 8:44; 1 Petrus 5:8). Daripada mencoba-coba hal yang gaib, kita harus mengenakan seluruh perlengkapan senjata Allah dan berdiri teguh melawan kuasa kegelapan (Efesus 6:11).