www.GotQuestions.org/Indonesia



Pertanyaan: Bersaksi kepada orang Muslim - apa kuncinya?

Jawaban:
Sebagai pendahuluan untuk artikel ini, silakan baca artikel kami yang berjudul "Apakah Islam itu, dan apa yang dipercayai oleh umat Islam?" Melalui Injil Yesus Kristus, Tuhan menawarkan - dan murid-murid Yesus yang sejati telah menerimanya - apa yang dibutuhkan oleh semua orang di dunia, termasuk setiap Muslim, dan yang dirindukan oleh banyak orang: pengampunan atas dosa-dosa mereka, Bapa Surgawi yang penuh kasih yang dapat berkomunikasi secara pribadi, dan jaminan bahwa kebahagiaan abadi menanti mereka setelah kehidupan ini. Kunci untuk bersaksi kepada seorang Muslim adalah membuat dia mengerti bahwa Islam tidak menawarkan hal-hal ini dan bahwa Kekristenan pasti menawarkannya. Pada kenyataannya, Kekristenan adalah satu-satunya agama yang menawarkannya.

Umat Muslim menggunakan banyak terminologi yang sama dengan yang muncul di dalam Alkitab: dosa, keselamatan, surga, neraka, satu Tuhan, hukum, dan hukuman. Apa yang hilang dari leksikon mereka adalah kata "juruselamat." Orang Muslim tidak percaya bahwa ia membutuhkan seorang juruselamat karena ia percaya bahwa ia sendiri yang harus menebus dosanya dengan perbuatannya. Islam mengajarkan bahwa manusia dilahirkan tanpa dosa dan, oleh karena itu, tidak memiliki sifat dosa yang darinya ia perlu diselamatkan. Ketidakberdosaannya dirusak oleh pengaruh eksternal dan oleh karena itu, dapat 'dibersihkan' dengan perbuatan dan usaha yang menyenangkan Allah. Al-Quran mengatakan kepada seorang Muslim bahwa perbuatan baiknya dapat menghapus perbuatan buruknya (Surah 11:114), tetapi tidak ada yang tahu berapa banyak perbuatan baik yang cukup. Umat Muslim percaya bahwa mereka dapat meminta pengampunan kepada Allah atas dosa-dosa mereka, tetapi Allah mungkin mengampuni mereka atau mungkin juga tidak. Oleh karena itu, tidak ada jaminan keselamatan bagi umat Muslim (dan ini adalah kuncinya).

Umat Muslim percaya bahwa seseorang harus menyesali dosa dan bertobat darinya, tetapi gagasan bahwa pembayaran atas dosa diperlukan oleh Allah yang kudus bukanlah bagian dari Islam. Penting untuk memulai dengan gagasan bahwa menyesali dosa tidak akan menolong seorang Muslim ketika ia berdiri di hadapan Allah yang kudus pada Hari Penghakiman. Tanyakan kepada seorang Muslim apakah seorang pembunuh akan dibiarkan bebas jika dia mengatakan dia menyesal di pengadilan. Sebagian besar Muslim akan setuju bahwa, jika hakim adalah orang yang baik, ia harus memastikan keadilan ditegakkan. Penyesalan tidak akan membuat si pembunuh keluar dari penjara. Kemudian tanyakan kepada seorang Muslim apakah ia percaya bahwa ia akan masuk surga. Muslim percaya pada Hukum Musa, jadi tanyakan apakah dia telah menaati setiap perintah dengan sempurna. Setelah dia mengakui bahwa dia telah berbohong pada suatu waktu dalam hidupnya atau bernafsu terhadap seorang wanita di dalam hatinya, tanyakan kepadanya, jika seorang hakim duniawi tidak dapat mengampuni seorang pembunuh hanya karena dia menyesal, bagaimana mungkin Allah dapat mengampuninya ketika dia baru saja mengakui bahwa dia adalah seorang pembohong dan pezinah di dalam hatinya? Jika dia jujur, dia akan mengakui bahwa hal ini tidak mungkin terjadi. Pada titik ini, Anda dapat mengatakan bahwa Allah memungkinkannya untuk masuk surga meskipun ia tidak dapat mencapainya sendiri. Beritakanlah Yesus Kristus sebagai pengganti dosa kita, Juruselamat kita dari dosa-dosa yang tidak dapat kita tebus sendiri. Jika Anda mengemukakan fakta bahwa Yesus adalah Anak Allah atau menyinggung tentang Trinitas, bersiaplah untuk diskusi yang lebih luas, karena gagasan-gagasan tersebut adalah laknat bagi umat Muslim.

Sekali lagi, kunci untuk bersaksi kepada orang-orang Muslim adalah kurangnya jaminan bagi mereka. Islam mengajarkan bahwa Allah adalah sumber dari Alkitab dan Al Quran, sehingga mereka bersedia untuk mendengarkan ayat-ayat Alkitab. Ayat-ayat yang berbicara tentang kejahatan hati manusia (Mazmur 14:1-3; Yeremia 17:9; Roma 3:9-18), kekudusan Allah (Keluaran 15:11; 1 Samuel 2:2; Yosua 24:19; Mazmur 93:5), dan kebencianNya terhadap dosa (Ulangan 25:16; Amsal 6:16-19) akan menunjukkan bahwa mereka membutuhkan Juruselamat. Selama seorang Muslim percaya bahwa ia dapat menebus dosanya sendiri, pesan Injil akan menjadi kebodohan baginya. Jika ia memahami bahwa " tidak seorangpun yang dapat dibenarkan di hadapan Allah oleh karena melakukan hukum Taurat" (Roma 3:20), maka pintu akan terbuka bagi terang Injil untuk bersinar di dalam hatinya.

Tentu saja, tidak ada seorang pun yang sampai pada pengetahuan akan kebenaran hanya melalui apologetika yang baik. Manusia duniawi tidak menerima hal-hal yang berasal dari Roh karena hal-hal tersebut bersifat rohani (1 Korintus 2:14), dan Roh Kudus adalah satu-satunya yang dapat membuka mata orang-orang yang buta secara rohani. Oleh karena itu, setiap usaha kesaksian haruslah disertai dengan doa agar hati dan pikiran mereka dibukakan, sehingga ketika kita menyampaikan kebenaran dalam kasih kepada seorang Muslim, Tuhan berkenan mengaruniakan keselamatan kepadanya melalui Yesus Kristus.

© Copyright Got Questions Ministries