www.GotQuestions.org/Indonesia



Pertanyaan: Apakah arti penting dari bulan baru pada zaman Alkitab?

Jawaban:
Pentingnya bulan baru pada zaman Alkitab adalah bahwa bulan baru menandai awal bulan (kalender Ibrani berbasis bulan), dan merupakan waktu ketika orang Israel harus membawa persembahan kepada Tuhan. Awal bulan tidak diketahui melalui perhitungan astronomi, melainkan melalui kesaksian para utusan yang ditunjuk untuk mengamati penampakan pertama bulan baru. Segera setelah potongan pertama terlihat, fakta tersebut diumumkan ke seluruh negeri dengan menyalakan api di puncak-puncak gunung dan meniup sangkakala. Kata Ibrani untuk "bulan" (hodesh) secara harfiah berarti "bulan baru".

Dalam Bilangan 28:11, persembahan Bulan Baru diperintahkan untuk pertama kalinya: "Pada bulan barumu haruslah kamu mempersembahkan sebagai korban bakaran kepada TUHAN: dua ekor lembu jantan muda, seekor domba jantan, tujuh ekor domba berumur setahun yang tidak bercela." Setiap korban harus disertai dengan persembahan sajian dan persembahan curahan (ayat 12-14). Selain korban bakaran, seekor kambing juga harus dikorbankan kepada Tuhan sebagai korban penghapus dosa (ayat 15). Perayaan Bulan Baru menandai pengudusan setiap bulan baru dalam satu tahun kepada Tuhan. Perayaan Bulan Baru ditandai dengan pengorbanan, peniupan sangkakala untuk mengiringi pengorbanan (Bilangan 10:10), penghentian semua pekerjaan dan perdagangan (Nehemia 10:31), dan pesta sosial atau keluarga (1 Samuel 20:5).

Seperti halnya ritual keagamaan lainnya, ada bahaya dari perayaan bulan baru tanpa hati yang tulus untuk mengikut Tuhan. Di kemudian hari dalam sejarah mereka, bangsa Israel terus merayakan perayaan Bulan Baru secara lahiriah, bahkan setelah hati mereka menjadi dingin terhadap Tuhan. Mereka rela berpisah dengan lembu jantan, domba, dan kambing mereka, tetapi mereka tidak mau meninggalkan dosa-dosa mereka. Mereka mengandalkan perayaan-perayaan lahiriah untuk menyucikan diri mereka, meskipun masih ada kejahatan di dalam hati mereka. Tuhan memiliki kata-kata yang keras untuk kemunafikan seperti itu: "Jangan lagi membawa persembahanmu yang tidak sungguh, sebab baunya adalah kejijikan bagi-Ku. Kalau kamu merayakan bulan baru dan sabat atau mengadakan pertemuan-pertemuan, Aku tidak tahan melihatnya, karena perayaanmu itu penuh kejahatan. Perayaan-perayaan bulan barumu dan pertemuan-pertemuanmu yang tetap, Aku benci melihatnya; semuanya itu menjadi beban bagi-Ku, Aku telah payah menanggungnya" (Yesaya 1:13-14). Dosa dibenci oleh Tuhan, dan tidak ada ritual atau upacara atau sakramen apa pun yang dapat menggantikan hati yang berdosa. "Sesungguhnya, Engkau berkenan akan kebenaran dalam batin" (Mazmur 51:8, LAI TB; lihat juga Hosea 6:6).

Ketaatan pada perayaan Bulan Baru dan pengorbanannya tidak lagi diperlukan. Ketika Korban yang sempurna, Anak Domba Allah yang tak bercela, muncul, Dia membuat ketaatan pada peraturan-peraturan ini tidak lagi diperlukan. Semua tuntutan kebenaran Hukum Taurat telah digenapi oleh-Nya (Matius 5:17), dan karya-Nya di kayu salib berarti tidak diperlukan lagi korban untuk dosa. Paulus mengingatkan kita akan fakta ini: "Karena itu janganlah kamu biarkan orang menghukum kamu mengenai makanan dan minuman atau mengenai hari raya, bulan baru ataupun hari Sabat; semuanya ini hanyalah bayangan dari apa yang harus datang, sedang wujudnya ialah Kristus" (Kolose 2:16-17).

© Copyright Got Questions Ministries