Pertanyaan: Apakah arti penting buah delima dalam Alkitab?
Jawaban:
Delima adalah buah yang sangat dikenal di tanah Israel (lihat Bilangan 13:23; Ulangan 8:8). Pohon delima atau semak memiliki daun hijau tua yang mengilap dan bunga-bunga indah dengan kelopak yang berkerut-kerut dengan warna dari merah muda pucat sampai merah jingga terang. Saat matang, buah delima berwarna merah cerah dan seukuran jeruk. Daging buahnya yang berwarna merah tua memiliki rasa yang manis hingga asam dan mengandung banyak nutrisi. Saat matang, buah delima akan pecah dan mengeluarkan banyak biji.
Buah delima pertama kali disebutkan dalam Alkitab dalam Keluaran 28:33-35 sebagai bagian dari instruksi Tuhan untuk membuat pakaian imam. Allah berfirman, "Pada ujung gamis itu haruslah kaubuat buah delima dari kain ungu tua, kain ungu muda dan kain kirmizi, pada sekeliling ujung gamis itu, dan di antaranya berselang-seling giring-giring emas, sehingga satu giring-giring emas dan satu buah delima selalu berselang-seling, pada ujung gamis itu. Haruslah gamis itu dipakai Harun, apabila ia menyelenggarakan kebaktian." Belakangan, desain buah delima dari kuningan ditampilkan secara mencolok di bangunan Bait Suci Salomo: "jala-jala yang meliliti perut ganja itu; dan buah-buah delima ada dua ratus berjajar berkeliling pada ganja yang satu, demikian juga pada yang kedua" (1 Raja-raja 7:20). Pahatan buah delima yang penuh hiasan ini merupakan bagian dari barang jarahan yang dibawa ke Babel ketika Bait Allah dihancurkan (2 Raja-raja 25:17; Yeremia 52:22-23).
Alasan mengapa desain buah delima dipilih sebagai dekorasi di bait suci dan pada pakaian imam tidak jelas, tetapi beberapa tradisi Yahudi berpendapat bahwa 613 biji delima sesuai dengan 613 hukum dalam Taurat. Yang lain menyatakan bahwa buah delima melambangkan Israel. Mereka babak belur di luar seperti kulit buah delima, tetapi mampu memberkati orang lain dari dalam. Tuhan tidak memberi kita pemahaman tentang alasan-Nya menggunakan buah delima secara simbolis, tetapi kita tahu bahwa segala sesuatu yang Dia lakukan memiliki tujuan (Yesaya 46:9-11).
Di tempat lain dalam Alkitab, buah delima diibaratkan sebagai buah yang subur, penuh berkat, dan kemakmuran (Bilangan 13:23; Ulangan 8:8). Keberadaan pohon delima merupakan simbol dari kekayaan finansial dan material suatu bangsa (Yoel 1:12; Hagai 2:19). Bangsa Israel yang bersungut-sungut menyebutkan kurangnya buah delima sebagai tanda bahwa Tuhan telah meninggalkan mereka: "Mengapa kamu membawa jemaah TUHAN ke padang gurun ini, supaya kami dan ternak kami mati di situ? Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir, untuk membawa kami ke tempat celaka ini, yang bukan tempat menabur, tanpa pohon ara, anggur dan delima, bahkan air minumpun tidak ada?" (Bilangan 20:4-5).
Kidung Agung banyak menggunakan buah delima untuk menggambarkan kecantikan pengantin wanita (Kidung Agung 6:11; 7:12; 8:2). Mempelai pria berkata kepada gadis Shulamite, "Bagaikan seutas pita kirmizi bibirmu, dan elok mulutmu. Bagaikan belahan buah delima pelipismu di balik telekungmu" (Kidung Agung 4:3). Rona merah sederhana di pipi pengantin wanita mengingatkan pengantin pria bahwa kecantikan sejatinya terletak di dalam dirinya.