www.GotQuestions.org/Indonesia



Pertanyaan: Apa artinya hidup "di sebelah timur Eden"?

Jawaban:
Eden, tentu saja, adalah Taman Eden di mana Adam dan Hawa menikmati ciptaan dengan sempurna sebagaimana Tuhan menciptakannya. Sebuah lokasi "di sebelah timur Eden" disebutkan dalam Kejadian 3.

Setelah Adam dan Hawa jatuh dalam dosa, mereka diusir dari taman itu. "Lalu TUHAN Allah mengusir dia [Adam dan Hawa] dari taman Eden supaya ia mengusahakan tanah dari mana ia diambil. Ia menghalau manusia itu dan di sebelah timur taman Eden ditempatkan-Nyala beberapa kerub dengan pedang yang bernyala-nyala dan menyambar-nyambar, untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan" (Kejadian 3:23-24). Agaknya, satu-satunya pintu masuk ke taman itu adalah di sisi timur, karena ini adalah satu-satunya sisi yang Tuhan pilih untuk dijaga. Jika Adam dan Hawa meninggalkan taman di sisi timur dan terus berjalan ke arah itu, mereka tinggal di sebelah timur Eden.

Kita tidak diberitahu, tetapi cukup masuk akal untuk mengasumsikan bahwa Adam dan Hawa serta anak-anak mereka mengetahui di mana Taman Eden berada dan bahwa taman itu mungkin masih ada dalam beberapa bentuk selama masa hidup mereka. Jika tidak demikian, maka Tuhan tidak perlu menjaga pintu masuk ke sana dan menutup akses ke pohon kehidupan.

Frasa sebelah timur Eden juga muncul dalam Kejadian 4. Setelah Kain menerima hukumannya karena membunuh saudaranya, Habel, ia "Lalu Kain pergi dari hadapan TUHAN dan ia menetap di tanah Nod, di sebelah timur Eden" (Kejadian 4:16). Tampaknya Nod bahkan lebih jauh dari Eden daripada tempat tinggal orang tuanya. Ini adalah akibat dari kejatuhan yang semakin parah.

Ini adalah dua ayat yang menyebutkan tempat "di sebelah timur Eden". Namun, dalam kedua kasus tersebut konteksnya adalah tentang penolakan untuk masuk ke dalam Eden sebagai akibat dari dosa. Hidup "di sebelah timur Eden" dikontraskan dengan hidup "di Eden" dan dengan demikian merupakan metafora untuk hidup di dunia yang telah jatuh ke dalam dosa.

Frasa East of Eden (di sebelah timur Eden) telah menjadi populer karena novel dengan nama yang sama oleh John Steinbeck dan film yang didasarkan pada novel tersebut. Dalam novel tersebut, dua keluarga bersaing dan mengalami berbagai macam sifat manusia yang jatuh. Film ini didasarkan pada bagian akhir dari novel tersebut di mana dua bersaudara yang bersaing memperebutkan kasih sayang ayah mereka. Lingkungan dosa, kekecewaan, dan keputusasaan yang digambarkan dalam karya-karya ini merupakan representasi akurat dari kondisi manusia "di sebelah timur Eden."

Ketika langit yang baru dan bumi yang baru menjadi tempat tinggal bagi semua orang yang telah diampuni dosa-dosanya melalui pengorbanan Kristus, seluruh dunia akan menjadi Eden. Akses ke pohon kehidupan akan dipulihkan kembali:

"Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir ke luar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba itu. Di tengah-tengah jalan kota itu, yaitu di seberang-menyeberang sungai itu, ada pohon-pohon kehidupan yang berbuah dua belas kali, tiap-tiap bulan sekali; dan daun pohon-pohon itu dipakai untuk menyembuhkan bangsa-bangsa. Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya, dan mereka akan melihat wajah-Nya, dan nama-Nya akan tertulis di dahi mereka. Dan malam tidak akan ada lagi di sana, dan mereka tidak memerlukan cahaya lampu dan cahaya matahari, sebab Tuhan Allah akan menerangi mereka, dan mereka akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya" (Wahyu 22:1-5).

© Copyright Got Questions Ministries