www.GotQuestions.org/Indonesia



Pertanyaan: Siapakah imam-imam kepala itu?

Jawaban:
Jabatan imam besar adalah jabatan yang tinggi di antara bangsa Israel. Dalam Perjanjian Lama, istilah imam kepala dan imam besar kadang-kadang merupakan terjemahan alternatif dari frasa Ibrani yang sama (bandingkan 2 Tawarikh 26:20 dalam terjemahan NIV dan NET). Pada zaman Yesus, jabatan imam kepala tampaknya telah dibedakan dari jabatan imam besar. Markus 14:53 mencantumkan beberapa kelompok orang yang terlibat dalam penangkapan Yesus: "Kemudian Yesus dibawa menghadap Imam Besar. Lalu semua imam kepala, tua-tua dan ahli Taurat berkumpul di situ." Imam-imam kepala yang disebutkan oleh Markus ini adalah para anggota imamat tingkat tinggi yang bertugas di Sanhedrin. Seorang imam kepala disebutkan dalam Kisah Para Rasul 19:14: Skewa.

Imamat dilembagakan oleh Tuhan setelah anak-anak Israel meninggalkan Mesir dalam kitab Keluaran. Dalam Bilangan 3:12-13, Tuhan mengkhususkan seluruh suku Lewi untuk pelayanan khusus. Dari suku Lewi muncullah para imam, dan di antara para imam terdapat imam besar dan, dalam Lukas 19:47, "imam-imam kepala."

Imam-imam kepala berasal dari suku Lewi. Musa, Harun, dan Miryam adalah orang Lewi, begitu juga ribuan pria dan wanita lainnya. Tuhan mengindikasikan bahwa imam besar haruslah keturunan langsung dari Harun. Semua imam adalah orang Lewi, tetapi tidak semua orang Lewi adalah imam. Hanya beberapa orang Lewi yang termasuk dalam keimaman Harun. Keluaran 29:7-9 menyatakan, "Sesudah itu kauambillah minyak urapan dan kautuang ke atas kepalanya [Harun], dan kauurapilah dia. Kausuruhlah anak-anaknya mendekat dan kaukenakanlah kemeja-kemeja itu kepada mereka. Kauikatkanlah ikat pinggang kepada mereka, kepada Harun dan anak-anaknya, dan kaulilitkanlah destar itu kepada kepala mereka, maka merekalah yang akan memegang jabatan imam; itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya. Demikianlah engkau harus mentahbiskan Harun dan anak-anaknya." Hanya imam besar, atau imam kepala, yang dapat memasuki Ruang Mahakudus setahun sekali pada Hari Pendamaian (Yom Kippur). Imam-imam Harun yang lain melayani secara bergilir sehingga mereka bisa mendapatkan giliran untuk melayani di Tempat Mahakudus dan mempersembahkan kurban (lihat Lukas 1:8-9).

Orang-orang Lewi yang lain (bukan keturunan Harun) melayani dengan cara lain. Anak-anak Lewi yang lain terlibat dalam pengangkutan tabut dan berbagai bagian tabernakel. Setelah bait suci dibangun, orang-orang Lewi terlibat dalam merawat bait suci. Bilangan 3 memberikan informasi tentang mereka.

Kisah Para Rasul 23 menunjukkan bahwa keimaman tidak berfungsi seperti yang diuraikan dalam Pentateukh. Sanhedrin, misalnya, bukanlah konsep Musa, begitu juga dengan gagasan tentang "imam besar". Sanhedrin mungkin dimulai sekitar tahun 70 SM oleh Aleksander Janneaus, raja Hasmonean dari Yudea. Pada akhirnya, Sanhedrin terdiri dari 70 atau 71 penatua dan cendekiawan, termasuk imam besar (biasanya ketua badan tersebut), imam-imam Lewi lainnya, orang Saduki, dan orang Farisi. Tujuan dari Sanhedrin adalah untuk bertindak sebagai pengadilan dalam membuat keputusan mengenai Hukum Taurat.

Dalam Kisah Para Rasul 23:2, Paulus diadili. Ananias diidentifikasi sebagai imam besar yang bertanggung jawab atas persidangan. Kemudian, ayat 14 menyebutkan "imam-imam kepala dan tua-tua." "Imam-imam kepala" mungkin adalah orang-orang Saduki dan orang-orang lain dalam Sanhedrin. Baik NIV maupun NASB menyebut "imam-imam kepala" dalam bentuk jamak. Terjemahan lain menyebut mereka "imam-imam kepala" (NLT) atau "pemimpin-pemimpin para imam" (Jubilee Bible 2000). Imam-imam kepala mungkin termasuk Ananias dan imam-imam lain yang memiliki kekuasaan dan pengaruh politik.

© Copyright Got Questions Ministries