www.GotQuestions.org/Indonesia



Pertanyaan: Apa artinya kasih tidak pemarah (1 Korintus 13:5)?

Jawaban:
Kasih adalah sifat Tuhan dan salah satu karunia-Nya kepada kita. 1 Korintus 13 memberikan perspektif yang luar biasa mengenai sifat sejati dari kasih Kristen. Sebagian dari penjelasannya mengatakan bahwa kasih "tidak pemarah" (ayat 5). Hal ini membantu kita untuk memahami seperti apa kasih yang sejati itu (dan apa yang tidak).

Jika kasih tidak mudah marah, maka orang yang "sumbu pendek", yang mudah marah, tidak menunjukkan kasih. Kasih disebut "sabar" dalam ayat 4 (baik kasih maupun kesabaran terdaftar sebagai buah Roh dalam Galatia 5:22-23). Kesabaran mencakup kemampuan untuk menoleransi kelemahan orang lain tanpa mudah mengungkapkan kemarahan. "Kasih menutupi banyak sekali dosa" (1 Petrus 4:8); kasih tidak akan lepas kendali pada setiap provokasi.

Kemarahan itu sendiri tidak berdosa, tetapi dapat dengan cepat mengarah pada ekspresi dosa. Karena alasan ini, Paulus menulis kepada jemaat di Efesus, "Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu" (Efesus 4:26). Ada kalanya kita menjadi marah, namun kita dipanggil untuk mengekspresikan kemarahan kita dengan cara yang tidak berdosa dan membangun. Kasih akan menuntun kita dalam menangani kemarahan dengan cara yang tepat. Yesus sendiri pernah marah setidaknya dalam satu kesempatan: "Ia berdukacita karena kedegilan mereka ... dengan marah Ia memandang sekeliling-Nya" (Markus 3:5). Yesus marah karena penolakan keras kepala dari orang-orang untuk mengakui kebenaran, tetapi Dia tidak berbuat dosa (Ibrani 4:15). Bahkan, Dia menggunakan situasi itu untuk kebaikan, menyembuhkan tangan seorang pria.

Daripada berpura-pura bahwa kita tidak akan pernah merasa marah, Alkitab hanya mengatakan untuk "lambat untuk marah" (Yakobus 1:19). Tuhan "panjang sabar dan berlimpah kasih dan setia" (Mazmur 86:15), dan gambaran ini cukup jelas. Kebenaran bahwa Tuhan terukur dalam murka-Nya segera diikuti dengan kebenaran bahwa Dia melimpah dengan kasih. Hubungan antara keduanya sangat jelas. Kasih meredam amarah, memperlambatnya demi orang yang dikasihi.

Menjadi pemarah biasanya melibatkan penilaian yang cepat, mencari pembenaran instan, dan menolak untuk memberikan kesempatan kedua. Namun, kasih sejati menolak untuk mengambil kesimpulan, balas dendam, atau menghakimi siapa pun dengan cepat.

Fakta bahwa kasih itu "tidak pemarah" menyoroti kasih Tuhan yang penuh kesabaran terhadap dunia. "Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat" (2 Petrus 3:9). Kiranya Tuhan mengaruniakan kepada kita jenis kasih yang dapat mengendalikan amarah kita.

© Copyright Got Questions Ministries