www.GotQuestions.org/Indonesia



Pertanyaan: Apakah yang dimaksud dengan kematian kekal?

Jawaban:
Singkatnya, kematian kekal adalah nasib yang menanti semua orang yang pada akhirnya menolak Tuhan, menolak Injil Anak-Nya, Yesus Kristus, dan tetap berada dalam dosa dan ketidaktaatan mereka. Kematian fisik adalah pengalaman yang hanya terjadi satu kali. Kematian kekal, di sisi lain, bersifat kekal. Ini adalah kematian yang terus berlanjut sampai kekekalan, kematian rohani yang dialami secara terus-menerus. Sama seperti kehidupan rohani, oleh kasih karunia melalui iman di dalam Kristus (Efesus 2:8-9) adalah kehidupan yang kekal, kematian kekal juga tidak akan pernah berakhir.

Pertanyaan yang paling penting untuk dijawab adalah "Apakah Alkitab mengajarkan doktrin kematian kekal?" Jika Alkitab tidak mengajarkan tentang kematian kekal, maka kita dapat berkemas dan pulang karena tidak ada lagi perdebatan tentang masalah ini. Firman Tuhan, Alkitab, adalah aturan iman dan praktik yang tidak dapat salah, dan dengan demikian kita harus percaya dan mengajarkan hanya apa yang diajarkannya dengan jelas, dan Alkitab dengan jelas mengajarkan doktrin kematian kekal. Kita dapat menunjukkan beberapa ayat yang secara eksplisit menyatakan hal ini, tetapi untuk tujuan kita, hanya tiga ayat yang diperlukan, satu dari Perjanjian Lama dan dua dari Perjanjian Baru.

- Dan banyak dari antara orang-orang yang telah tidur di dalam debu tanah, akan bangun, sebagian untuk mendapat hidup yang kekal, sebagian untuk mengalami kehinaan dan kengerian yang keka. (Daniel 12:2)

- Dan mereka [orang fasik] ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar ke dalam hidup yang kekal. (Matius 25:46)

- Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu. (Wahyu 20:15). Dalam ayat 10, kita diberitahu bahwa lautan api itu menyala "untuk selama-lamanya."

Ketiga ayat ini (dan masih banyak lagi yang dapat ditambahkan) memiliki konteks utama tentang penghakiman terakhir. Dengan kata lain, ketika Kristus datang kembali, ada tiga hal yang akan terjadi: 1) Kebangkitan umum dari "yang hidup dan yang mati"; 2) penghakiman terakhir; dan 3) peresmian dari keadaan yang kekal. Masing-masing ayat ini menunjukkan bahwa selama penghakiman terakhir atas semua orang, Yesus akan memisahkan orang benar dari orang jahat. Orang benar akan diantar ke dalam keadaan kemuliaan terakhir, sementara orang jahat akan dikirim ke lautan api untuk menjalani hukuman dan siksaan kekal. Perhatikan juga (khususnya dalam ayat-ayat Daniel dan Matius) bahwa kata sifat yang sama ("kekal" atau "abadi") digunakan untuk menjelaskan "kehidupan" dan "hukuman/penghinaan". Apa yang benar tentang yang satu (kehidupan) pasti benar juga tentang yang lain (hukuman), bahwa keduanya adalah kekal dan berlangsung selama-lamanya.

Doktrin kematian kekal bukanlah doktrin yang populer untuk diajarkan atau diberitakan. Hal itu sering kali membuka ruang untuk seseorang dicemooh dan diejek. Namun, kita tidak boleh membiarkan hal itu menghalangi kita untuk menerima apa yang Alkitab ajarkan dengan jelas, yaitu bahwa karena kita dilahirkan dalam dosa dan pelanggaran, kita berada di bawah penghukuman yang adil dari Tuhan atas dosa-dosa kita. Jika kita tidak menerima berita keselamatan dari Yesus Kristus, kita akan binasa dalam dosa dan pelanggaran kita dan berada di bawah penghakiman Tuhan yang adil atas kematian kekal karena dosa kita. Ini adalah doktrin yang serius dan membutuhkan kehati-hatian dan belas kasihan dalam penyampaiannya.

© Copyright Got Questions Ministries