Pertanyaan: Apa yang dimaksud dengan kerygma dalam Perjanjian Baru bahasa Yunani?
Jawaban:
Kata Yunani kerygma berarti "pemberitaan". Dalam Perjanjian Baru, istilah ini sering dikaitkan dengan pemberitaan pesan Kristen, terutama dasar-dasar Injil. Dalam Perjanjian Baru, Yohanes Pembaptis adalah orang yang mempersiapkan jalan bagi Yesus sang Mesias, berkhotbah "di padang gurun Yudea" (Matius 3:1).
Ketika Yesus membaca kitab Yesaya di sinagoge Nazaret, Dia mengumumkan misi-Nya untuk memberitakan kabar baik: "Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang" (Lukas 4:18-19). Yesus memiliki sebuah kerygma yang harus disampaikan atas nama Tuhan.
Rasul Paulus menggunakan bentuk kata kerygma ketika ia menantang para pembacanya untuk memberitakan Injil: "Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya?" (Roma 10:14).
Kata kerygma juga digunakan oleh beberapa teolog untuk merujuk kepada seluruh pengajaran dan pelayanan Yesus. Penggunaan istilah ini dipopulerkan oleh seorang sarjana Inggris, C.H. Dodd, yang memasukkan aspek-aspek utama dari kerygma Yesus sebagai berikut:
1. Zaman Penggenapan telah tiba, "hari-hari terakhir" yang dinubuatkan oleh para nabi.
2. Hal ini telah terjadi melalui kelahiran, kehidupan, pelayanan, kematian dan kebangkitan Yesus Kristus.
3. Melalui kebangkitan, Yesus telah ditinggikan di sebelah kanan Allah sebagai kepala Mesianis dari Israel yang baru.
4. Roh Kudus di dalam gereja adalah tanda kuasa dan kemuliaan Kristus saat ini.
5. Zaman Mesianik akan mencapai kesempurnaannya pada saat kedatangan Kristus kembali.
6. Ajakan untuk bertobat dengan tawaran pengampunan, Roh Kudus, dan keselamatan.
2 Korintus 4:5 adalah ringkasan yang bagus tentang pemberitaan Perjanjian Baru. Paulus menulis, "Sebab bukan diri kami yang kami beritakan, tetapi Yesus Kristus sebagai Tuhan, dan diri kami sebagai hambamu karena kehendak Yesus." Berita yang berpusat pada Kristus ini mungkin tampak bodoh bagi orang-orang yang tidak percaya, tetapi Kristus adalah isi dari kerygma kita: "kami memberitakan Kristus yang disalibkan: untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan, tetapi untuk mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi, maupun orang bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah." (1 Korintus 1:23-24).