www.GotQuestions.org/Indonesia



Pertanyaan: Mengapa beberapa orang di dalam Alkitab memiliki lebih dari satu nama?

Jawaban:
Ada beberapa orang dalam Alkitab yang memiliki lebih dari satu nama. Sebagai contoh, Ahasyweros dalam Ester 1:1 dikenal dalam sejarah sebagai Xerxes. Ester sendiri juga disebut sebagai Hadasa (Ester 2:7). Ada berbagai alasan mengapa ada beberapa nama berbeda yang dimiliki oleh beberapa tokoh Alkitab.

Salah satu alasan mengapa beberapa orang dalam Alkitab memiliki lebih dari satu nama adalah karena Tuhan mengubah nama mereka. Dalam Perjanjian Lama, Abram ("bapa yang ditinggikan") menjadi Abraham ("bapa orang banyak") dalam Kejadian 17:5. Sarai ("permaisuriku") menjadi Sarah ("permaisuri") dalam Kejadian 17:15. Dan Yakub ("pemegang tumit" atau "penipu") menjadi Israel ("pejuang Allah") dalam Kejadian 32:28. Dalam Perjanjian Baru, Yesus mengubah nama Simon (yang berarti "orang yang mendengar") menjadi Kefas ("batu karang") dalam Yohanes 1:42. Dalam setiap kasus, perubahan nama tersebut mencerminkan karya Tuhan dalam kehidupan seseorang. Ketika Tuhan membuat sebuah janji atau mengubah sifat seseorang, Dia terkadang menggunakan nama yang baru.

Alasan lain mengapa beberapa orang memiliki lebih dari satu nama adalah karena orang lain memaksakan perubahan nama. Sebagai contoh, "Lalu Firaun menamai Yusuf: Zafnat-Paaneah" (Kejadian 41:45) untuk membuat Yusuf menjadi lebih "orang Mesir". Firaun Nekho mengubah nama putra tertua Raja Yosia, Elyakim, menjadi Yoyakim (2 Raja-raja 23:34). Nebukadnezar mengubah nama Daniel, Hananya, Misael, dan Azarya menjadi Beltsazar, Sadrakh, Mesakh, dan Abednego untuk menghormati dewa-dewa Babilonia (Daniel 1:7). Hal yang sama terjadi pada Hadasa di Persia, yang namanya diubah menjadi Ester, mungkin untuk menghormati dewi Ishtar.

Nama-nama lain dari tokoh-tokoh Alkitab diubah karena suatu peristiwa dalam kehidupan seseorang atau untuk menandakan karakter orang tersebut. Orang-orang di kota Gideon memberinya nama tambahan Yerubaal ("biarlah Baal yang bertanding") karena, dalam pikiran mereka, Gideon telah berjuang melawan Baal dengan menghancurkan mezbah dewa tersebut (Hakim-Hakim 6:32). Naomi, setelah kehilangan suami dan kedua putranya di Moab, kembali ke Betlehem dan menyebut dirinya Mara ("pahit"). Nama Maria adalah bentuk dari Mara (Rut 1:20).

Perubahan nama lainnya sebenarnya bukanlah perubahan sama sekali, melainkan terjemahan dari satu bahasa ke bahasa lain. Kefas, misalnya, adalah bentuk bahasa Aram dari nama Yunani Petrus; keduanya berarti "batu karang". Yosua adalah bentuk Anglifikasi dari bentuk Ibrani Yesus (lihat Ibrani 4:8 dalam KJV). Yohanes adalah bahasa Yunani untuk Jona atau Yunus (bandingkan terjemahan KJV dan NIV dari Yohanes 1:42).

Memahami bahwa orang-orang di dalam Alkitab terkadang memiliki lebih dari satu nama dapat menjernihkan kesulitan-kesulitan yang ada. Dalam Matius 1:9, Matius menyebutkan Uzia sebagai ayah dari Yotam; namun, 2 Raja-raja 15:1-7 dan 1 Tawarikh 3:12 mengatakan bahwa ayah Yotam adalah Azarya. Ayat-ayat ini dapat dengan mudah dipertemukan dengan membaca lebih jauh dalam 2 Raja-raja 15. Sejarawan Alkitab menjelaskan bahwa ayah Yotam disebut sebagai Azarya (ayat 7) dan Uzia (ayat 32). Nama yang berbeda, orang yang sama.

Terkadang, kita tidak tahu pasti mengapa seseorang memiliki lebih dari satu nama. Ayah mertua Musa, misalnya, dikenal sebagai Rehu dan Yitro (Keluaran 2:18; 3:1). Tidak ada penjelasan mengenai nama ganda yang diberikan, tetapi kedua nama tersebut dicatat dalam Alkitab. Dan salah satu perubahan nama yang paling terkenal dalam Alkitab, Saulus menjadi Paulus, tidak pernah dijelaskan. Saulus adalah nama Ibrani; Paulus adalah nama Romawi. Dia mulai menggunakan nama Paulus secara eksklusif selama perjalanan misi yang pertama (Kisah Para Rasul 13), setelah gubernur Siprus yang bukan orang Yahudi bertobat. Sangat mungkin bahwa Saulus/Paulus memiliki kedua nama itu sejak kecil dan mulai menggunakan nama Romawinya ketika dia melakukan perjalanan yang semakin jauh ke dunia Romawi (Kisah Para Rasul 13:9).

Tidak mengherankan jika budaya kuno dalam Alkitab sering kali menggunakan nama yang berbeda untuk orang yang sama. Saat ini kita sama fleksibelnya dalam memberikan nama. Seorang gadis bernama Julia, misalnya, dapat dipanggil Julie atau Jules; atau ia dapat menggunakan nama tengahnya, Anne; atau teman-temannya dapat menggunakan nama panggilan untuknya seperti "Rose" atau "Tweety." Jika Julie pergi ke Rusia, ia akan dipanggil Yulia atau Yuliana; di beberapa bagian Eropa Timur, ia akan dipanggil Julija atau Julita; di Italia, ia akan dipanggil Giulia. Semua nama ini masih bisa merujuk pada orang yang sama.

Orang-orang percaya menantikan nama baru yang diberikan kepada kita secara pribadi oleh Yesus sendiri: "Barangsiapa menang, kepadanya akan Kuberikan ... batu putih, yang di atasnya tertulis nama baru, yang tidak diketahui oleh siapapun, selain oleh yang menerimanya" (Wahyu 2:17). Ketika kita memasuki kemuliaan, Penebus kita akan memberikan kepada kita sebuah nama baru yang dipilih-Nya sendiri. "Amin. Datanglah, Tuhan Yesus" (Wahyu 22:20).

© Copyright Got Questions Ministries