www.GotQuestions.org/Indonesia



Pertanyaan: Apa yang dimaksud dengan mendua hati?

Jawaban:
Istilah mendua berasal dari kata Yunani dipsuchos, yang berarti "orang yang memiliki dua pikiran atau jiwa." Sangat menarik bahwa kata ini hanya muncul dalam kitab Yakobus (Yakobus 1:8; 4:8). Para ahli Alkitab menyimpulkan bahwa Yakobus mungkin yang menciptakan kata ini. Untuk memahami makna penuh dari kata ini, yang terbaik adalah memahami bagaimana kata ini digunakan dalam konteksnya.

Yakobus menulis tentang orang yang ragu-ragu bahwa ia "sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin. Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan. Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya" (Yakobus 1:6-8). Orang yang mendua adalah orang yang berpikiran ganda. Yesus memikirkan orang seperti itu ketika Dia berbicara tentang orang yang mencoba melayani dua tuan (Matius 6:24). Dengan demikian, ia "tidak stabil," yang berasal dari kata Yunani yang berarti "goyah, bimbang, baik dalam karakter maupun perasaannya."

Orang yang berpikiran ganda merasa gelisah dan bingung dalam pikiran, tindakan, dan perilakunya. Orang seperti itu selalu berkonflik dengan dirinya sendiri. Orang yang dilanda konflik batin seperti itu tidak akan pernah bisa bersandar dengan penuh keyakinan kepada Tuhan dan janji-janji-Nya yang penuh anugerah. Sejalan dengan itu, istilah mendua hati dianalogikan seperti orang yang sedang mabuk yang tidak dapat berjalan lurus, terombang-ambing ke satu arah, lalu ke arah yang lain. Dia tidak memiliki arah yang pasti dan akibatnya tidak sampai ke mana-mana. Orang seperti itu "tidak stabil dalam segala hal yang dilakukannya."

Mereka yang mendua hati tidak memiliki iman yang dibicarakan dalam Ibrani 11:1, 3: "Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. . . . Karena iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman Allah, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat." Kita tidak dapat menjadi "yakin" sekaligus ragu, seperti halnya orang yang berpikiran ganda. Satu bagian dari pikirannya yakin akan sesuatu, sementara bagian lainnya meragukan. Hal ini mengingatkan kita pada "pushmi-pullyu" dalam cerita Dr. Doolittle, seekor binatang dengan kepala di kedua ujung tubuhnya dan yang terus-menerus mencoba berjalan ke dua arah sekaligus. Begitulah manusia yang berpikiran ganda.

Yesus menyatakan, "Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain" (Matius 6:24). Tuhan dan hal-hal duniawi memiliki sifat yang berlawanan sehingga mustahil untuk mengasihi salah satunya tanpa membenci yang lain. Mereka yang mencoba mencintai keduanya akan menjadi tidak stabil dalam segala hal. Jika seseorang bergumul dengan sikap mendua hati, ia harus membaca, mempelajari, dan menghafalkan Firman Tuhan, karena Firman Tuhanlah yang menghasilkan iman (Roma 10:17). Dan ia harus berdoa untuk mendapatkan iman. Tuhan dengan cuma-cuma memberikan apa yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya (Lukas 11:9-12), dan adalah baik untuk meminta agar iman kita bertambah (Lukas 17:5; Markus 9:24).

© Copyright Got Questions Ministries