Pertanyaan: Apa arti dari frasa membangkitkan Kain?
Jawaban:
Ungkapan membangkitkan Kain adalah ungkapan Amerika yang pertama kali dicatat pada awal hingga pertengahan abad ke-19, tetapi asal-usulnya berasal dari Alkitab. Membangkitkan Kain berarti menyebabkan banyak masalah, membuat keributan besar, atau berperilaku tidak terkendali dan mengganggu. Kata Kain menggunakan huruf besar dalam ungkapan tersebut karena merujuk pada tokoh Alkitab Perjanjian Lama, Kain, putra sulung Adam dan Hawa yang membunuh saudaranya Habel.
Kisah Kain terjadi di Kejadian 4 dan dimulai dengan dua bersaudara yang membawa persembahan kepada Tuhan. Namun ada yang salah dengan persembahan yang dibawa Kain; bahkan, ada yang salah dengan Kain sendiri: "TUHAN mengindahkan Habel dan korban persembahannya itu, tetapi Kain dan korban persembahannya tidak diindahkan-Nya" (Kejadian 4:4-5). Kain menjadi marah karena Tuhan menolak persembahannya. Tuhan memperingatkan Kain bahwa ia harus mengendalikan amarahnya, karena "dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau" (ayat 7). Kain menolak untuk mengindahkan firman Tuhan, dan dalam kemarahannya yang penuh cemburu, ia membunuh Habel, saudaranya.
Karena kejahatannya, Kain dihukum oleh Tuhan. Bumi tidak lagi memberikan hasil yang subur baginya, dan ia ditakdirkan untuk menjadi "pelarian dan pengembara di bumi" (Kejadian 4:12). Tuhan menandai Kain dengan suatu cara sehingga ia akan terlindungi dari mereka yang berusaha membalas kematian Habel: "TUHAN menaruh tanda pada Kain, supaya ia jangan dibunuh oleh barangsiapapun yang bertemu dengan dia" (ayat 15). Kain menjalani sisa hidupnya di bawah kutukan Tuhan.
Dalam frasa membangkitkan Kain, kata kerja membangkitkan berarti "menyihir atau memanggil sesuatu seperti roh, setan, atau hantu." Penggunaan kata kerja dalam pengertian ini telah ada sejak Abad Pertengahan. Dengan demikian, membangkitkan Kain secara harfiah berarti "memanggil roh pembunuh Kain." Idenya adalah bahwa roh Kain yang bangkit akan menjadi kekuatan yang merusak, yang mampu membuat masalah serius, bertindak liar, kejam, atau menyebabkan gangguan yang signifikan. Sebagai contoh, kita dapat mengatakan, "Para siswa sedang membangkitkan Kain sementara guru sedang keluar." Kita tidak bermaksud bahwa para siswa secara harfiah memanggil roh jahat Kain dari kematian, hanya saja mereka benar-benar di luar kendali. Membangkitkan Kain juga menggambarkan aktivitas kriminal atau tindakan nakal. Sebagai contoh, kita dapat mengatakan, "Geng jalanan saingan sedang membangkitkan Kain malam ini." Ini bukan berarti geng-geng jalanan tersebut mempraktikkan ilmu nujum, tetapi mereka terlibat dalam kriminalitas. Membangkitkan Kain berarti bertindak "dalam roh" Kain.
Ungkapan membangkitkan Kain memiliki arti yang mirip dengan ungkapan membangkitkan neraka dan membangkitkan iblis. Bahkan, beberapa orang menggunakan istilah membangkitkan Kain sebagai eufemisme untuk menghindari penggunaan kata membangkitkan neraka yang lebih profan. Kebetulan, contoh pertama yang dipublikasikan dari idiom ini muncul dalam lelucon berbasis permainan kata-kata di Daily Pennant, surat kabar St Louis, pada 2 Mei 1840: "Mengapa kita punya banyak alasan untuk percaya bahwa Adam dan Hawa adalah orang yang suka ribut? Karena mereka berdua membesarkan (membangkitkan) Kain." Versi yang lebih baru dari lelucon tersebut berbunyi seperti ini: "Adam dan Hawa adalah pembuat onar pertama di dunia. Mereka berdua membesarkan (membangkitkan) Kain."
Alkitab tidak menggunakan ungkapan membangkitkan Kain, tetapi Alkitab menggambarkan jenis perilaku tersebut: "kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya" (Galatia 5:21). Mereka yang membangkitkan Kain bertindak menurut daging, bukan menurut Roh Kudus, dan mereka harus bertobat dari perbuatan mereka: "Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu--seperti yang telah kubuat dahulu--bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah" (ayat 21).