www.GotQuestions.org/Indonesia



Pertanyaan: Bagaimana kita harus menasihati seorang akan yang lain setiap hari (Ibrani 3:13)?

Jawaban:
Tidak ada orang Kristen yang sendirian di dalam tubuh Kristus. Semua orang percaya memiliki tanggung jawab untuk saling menguatkan satu sama lain setiap hari: "Waspadalah, hai saudara-saudara, supaya di antara kamu jangan terdapat seorang yang hatinya jahat dan yang tidak percaya oleh karena ia murtad dari Allah yang hidup. Tetapi nasihatilah seorang akan yang lain setiap hari, selama masih dapat dikatakan 'hari ini', supaya jangan ada di antara kamu yang menjadi tegar hatinya karena tipu daya dosa." (Ibrani 3:12-13).

Dalam bahasa aslinya, kata kerja yang diterjemahkan "menasihati" dalam Ibrani 3:13 berarti "dengan sungguh-sungguh mendukung atau mendorong suatu respons atau tindakan." Kata ini berasal dari kata benda Yunani paraklésis, yang mengacu pada panggilan seseorang untuk membantu atau mendorong. Kata ini berkaitan dengan nama yang diberikan Yesus kepada Roh Kudus-Paraklete, yang berarti "Penolong". Rasul Paulus menggunakan kata Yunani yang sama dalam 1 Tesalonika 5:11: "Karena itu nasihatilah seorang akan yang lain dan saling membangunlah kamu seperti yang memang kamu lakukan".

Sebagai orang Kristen, kita dipanggil untuk membangun hubungan yang erat, berjalan berdampingan satu sama lain, saling menguatkan dalam iman, dan mendorong pertumbuhan rohani yang berkelanjutan. Nasihat Kristen mengandung gagasan untuk menggerakkan atau memotivasi sesama orang percaya untuk bertindak (lihat Roma 12:1-2). Salah satu cara utama untuk menasihati satu sama lain setiap hari adalah melalui kehidupan nyata, satu dengan satu, keterlibatan langsung dalam kehidupan satu sama lain. Kemudian dalam kitab Ibrani, sang penulis menyatakan, "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat." (Ibrani 10:24-25). Kita tidak dapat saling menasihati setiap hari jika kita tidak berada dalam persekutuan harian dengan orang percaya lainnya.

Paulus berdoa untuk mendapatkan kesempatan bertemu dengan orang-orang percaya di Roma, dengan menulis, "Sebab aku ingin melihat kamu untuk memberikan karunia rohani kepadamu guna menguatkan kamu, yaitu, supaya aku ada di antara kamu dan turut terhibur oleh iman kita bersama, baik oleh imanmu maupun oleh imanku" (Roma 1:11-12). Saling menasihati adalah tujuan utama dari persekutuan Kristen (lihat 1 Tesalonika 2:11-12; 1 Timotius 4:13). Dalam Kisah Para Rasul 11:22-23, gereja di Yerusalem mengutus Barnabas (yang namanya berarti "anak yang memberi semangat/nasihat") untuk memberi semangat dan membentengi jemaat di Antiokhia: "Setelah Barnabas datang dan melihat kasih karunia Allah, bersukacitalah ia. Ia menasihati mereka, supaya mereka semua tetap setia kepada Tuhan" (Kisah Para Rasul 11:23).

Orang Kristen menasihati seorang akan yang lain setiap hari melalui penggunaan karunia-karunia rohani. Dalam Roma 12:3-8, Paulus mengajarkan bahwa, sebagai anggota tubuh Kristus, kita semua adalah milik satu sama lain dan oleh karena itu, kita saling membutuhkan. Dari kelimpahan kasih karunia-Nya, Tuhan memberi kita karunia yang berbeda untuk membangun satu sama lain. Salah satu karunia rohani ini adalah nasihat (ayat 8). Paulus mendorong jemaat Korintus untuk berusaha unggul dalam karunia-karunia "untuk membangun Jemaat" (1 Korintus 14:12). Jika kita memisahkan diri dari tubuh, kita akan kehilangan karunia-karunia ini. Dalam keterasingan, kita membiarkan diri kita rentan terhadap godaan dan serangan rohani (Pengkhotbah 4:9-12). Namun, ketika kita berdiri bersama satu sama lain, kita memiliki kekuatan yang besar untuk mengalahkan musuh kita, yaitu iblis (1 Petrus 5:9). Bersama-sama kita dapat saling mendukung satu sama lain dalam peperangan rohani (Galatia 6:1).

Doa adalah cara lain untuk menasihati seorang akan yang lain setiap hari. Paulus memberikan banyak contoh doa yang membangun iman (Efesus 6:18-20; 2 Tesalonika 2:16-17; Roma 15:5-6; Kolose 1:10-12). Kita juga dapat menasihati satu sama lain setiap hari dengan mengucapkan kata-kata kehidupan dan kebenaran (Kolose 3:16; 1 Tesalonika 4:18; Roma 15:4). Kata-kata kita memiliki kekuatan yang luar biasa baik untuk menghancurkan maupun memulihkan kehidupan (Amsal 18:21). Paulus memperingatkan kita untuk hanya berbicara apa yang akan membangun dan bermanfaat bagi orang lain: "Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia" (Efesus 4:29).

Timotius, murid Paulus, ditugaskan sebagai gembala muda dengan tanggung jawab untuk menasihati jemaatnya melalui khotbah dan pengajaran Firman Tuhan, mengoreksi, menegur, dan menasihati "dengan segala kesabaran dan pengajaran" (2 Timotius 4:2; lihat juga 1 Timotius 4:13). Meskipun para pendeta memiliki kewajiban unik untuk menasihati tubuh Kristus (Ibrani 13:7, 17), setiap orang Kristen harus memperhatikan sesama orang percaya yang mungkin sedang bergumul dalam iman. Kita semua dipanggil untuk saling mendampingi satu sama lain untuk saling mendorong, mengajar, menghibur, dan mendukung dalam perjalanan hidup kekristenan kita sehari-hari (1 Tesalonika 5:14; 2 Korintus 1:4).

© Copyright Got Questions Ministries