www.GotQuestions.org/Indonesia



Pertanyaan: Apa artinya bahwa orang benar hampir tidak diselamatkan (1 Petrus 4:18)?

Jawaban:
Dalam 1 Petrus 4, Petrus menantang orang-orang percaya untuk memahami bahwa penderitaan dan kesulitan akan menjadi bagian dari hidup kita (1 Petrus 4:12). Bahkan dalam penderitaan itu, kita harus terus bersukacita karena suatu hari nanti Kristus akan menyatakan diri dalam kemuliaan dan kita bersama-Nya (1 Petrus 4:13). Dalam konteks ini, Petrus berkata, "Tetapi, jika ia menderita sebagai orang Kristen, maka janganlah ia malu, melainkan hendaklah ia memuliakan Allah dalam nama Kristus itu. Karena sekarang telah tiba saatnya penghakiman dimulai, dan pada rumah Allah sendiri yang harus pertama-tama dihakimi. Dan jika penghakiman itu dimulai pada kita, bagaimanakah kesudahannya dengan mereka yang tidak percaya pada Injil Allah? Dan

jika orang benar hampir-hampir tidak diselamatkan,

apakah yang akan terjadi dengan orang fasik dan orang berdosa?" (1 Petrus 4:16-18).

Kutipan Petrus berasal dari terjemahan Septuaginta dari Amsal 11:31, yang berbunyi, "Jika orang benar hampir tidak diselamatkan, di manakah orang fasik dan orang berdosa akan muncul?" (Brenton, 1844). Petrus menggunakan kutipan ini dalam konteks mempersiapkan orang-orang percaya untuk menderita demi Kristus.

Perlu diingat bahwa Petrus telah mencoba untuk melarikan diri dari potensi penderitaan bagi Kristus ketika Yesus ditangkap. Alih-alih dikaitkan dengan Yesus, Petrus justru menyangkal bahwa ia mengenal Yesus sebanyak tiga kali. Pada saat ia menulis surat-suratnya, Petrus telah menempuh perjalanan yang jauh dan memang telah menderita bagi Kristus selama pelayanannya-ia pada akhirnya akan mati sebagai martir karena pemberitaan Injil Kristus. Dalam mendorong orang-orang percaya untuk bersukacita bahkan dalam penderitaan bagi Kristus, Petrus menasihati mereka agar mereka tidak menderita karena melakukan kesalahan (1 Petrus 4:15) - orang-orang percaya harus berhati-hati untuk tidak melakukan kesalahan. Kita harus kudus dalam tingkah laku kita karena Bapa kita yang di surga adalah kudus (1 Petrus 1:15-16). Tetapi ketika orang percaya menderita karena sehubungan dengan Kristus, hal itu memuliakan Tuhan (1 Petrus 4:16).

Ketika Petrus memperingatkan kita untuk tidak berbuat jahat, ia mengingatkan bahwa penghakiman dimulai dari rumah Tuhan. Secara retoris Petrus bertanya, jika Tuhan begitu serius memperhatikan kebenaran sehingga Ia menghakimi umat-Nya sendiri terlebih dahulu, maka seberapa seriuskah penghakiman yang akan diberikan kepada orang-orang yang tidak percaya (1 Petrus 4:17)? Jika orang benar akan "hampir-hampir tidak diselamatkan" (seperti yang diungkapkan dalam King James Version), lalu apa yang akan terjadi dengan mereka yang tidak percaya kepada Tuhan (1 Petrus 4:18)?

Petrus menyadari bahwa anugerah keselamatan dari Tuhan telah disediakan (1 Petrus 1:3-5). Petrus tahu secara langsung berapa harga dari penyediaan itu. Kasih karunia Tuhan gratis bagi semua orang yang mau menerimanya melalui kepercayaan kepada Yesus, tetapi tidak gratis bagi Tuhan (1 Petrus 1:18-19). Yesus telah membayar harga tertinggi untuk menyediakan anugerah itu bagi kita, dan ketiga Pribadi Tritunggal mengerahkan upaya untuk memastikan keselamatan kita. Bapa memilih kita untuk berada di dalam Kristus untuk menjadi kudus dan tak bercacat sebagai anak angkat-Nya (Efesus 1:4). Sang Anak menebus kita dengan mencurahkan darah-Nya sebagai pengganti, mati menggantikan kita (Efesus 1:7). Roh Kudus memeteraikan kita sebagai janji atau jaminan dari Tuhan bahwa kita telah ditebus dan memiliki hidup yang kekal (Efesus 1:13-14). Ini hanyalah beberapa contoh dari apa yang Tuhan lakukan untuk kita. Meskipun tidak ada yang sulit bagi Tuhan, Petrus mengakui bahwa orang benar akan "hampir tidak diselamatkan" (1 Petrus 4:18), atau seperti yang dikatakan oleh terjemahan NASB, "dengan susah payah orang benar diselamatkan." Lebih jauh lagi, jika Tuhan telah melakukan begitu banyak hal untuk menyatakan kebaikan-Nya kepada mereka yang tidak layak menerimanya, betapa beratnya hukuman bagi mereka yang menolak kasih karunia dan kebaikan-Nya (dengan tidak percaya kepada Yesus Kristus)?

© Copyright Got Questions Ministries