Pertanyaan: Apakah yang dimaksud dengan pemungut cukai (publican) dalam Alkitab?
Jawaban:
Kata pemungut cukai (publican) adalah terjemahan bahasa Inggris dari kata Yunani telónés, yang berarti "pemungut pajak". Seorang pemungut pajak bertugas mengumpulkan pajak. Saat jaman Romawi, pemungut cukai mengambil pemasukan tambahan untuk menambah gaji mereka yang sudah sangat besar. Dalam Alkitab, pemungut cukai adalah orang Yahudi yang bekerja untuk pemerintah Romawi yang dibenci untuk mengumpulkan pajak dari warga Yahudi.
Pemungut pajak atau pemungut cukai dipandang rendah dalam setiap budaya. Pemerintah penjajah mempekerjakan warga negara yang ditaklukkan untuk melakukan pekerjaan kotornya. Untuk membujuk orang-orang agar mengkhianati bangsanya, para pejabat menjanjikan bonus besar kepada para pemungut cukai dan mengizinkan mereka untuk memeras sebanyak mungkin uang dari warga. Karena korupsi yang melekat dalam sistem dan persekongkolan dengan musuh, mudah untuk memahami mengapa para pemungut cukai dibenci sebagai pengkhianat bangsa mereka sendiri. Mereka hanya dapat menemukan teman di antara para pejabat publik lainnya atau dari unsur kriminal, sehingga hubungan dengan pejabat publik secara otomatis menimbulkan kecurigaan terhadap reputasi seseorang.
Hubungan Yesus dengan pemungut cukai adalah salah satu alasan mengapa orang-orang Yahudi menganggap Yesus begitu memalukan. Salah satu orang pertama yang Ia panggil sebagai murid adalah seorang bernama Lewi (Matius), seorang pemungut cukai (Matius 9:9). Matius segera mengadakan perjamuan makan malam untuk Yesus dan banyak orang dari kelompoknya (ayat 10). Hal ini mengejutkan dan membuat para pemimpin agama marah. Yesus adalah seorang rabi, yang dianggap sebagai salah satu elit dalam masyarakat religius yang bahkan tidak akan pernah berbagi jalan yang sama dengan orang-orang seperti itu. "Mengapa kamu makan dan minum bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?" tanya mereka kepada-Nya (Lukas 5:30). Yesus menjawab, "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat" (ayat 31-32).
Panggilan Yesus kepada Matius (yang kemudian menulis Injil dengan nama tersebut) menunjukkan bahwa Anak Allah telah datang untuk semua orang berdosa. Tidak ada seorang pun yang terlalu jauh sehingga kasih karunia Tuhan tidak dapat menjangkaunya. Pemungut cukai dianggap sebagai orang yang paling buruk dari yang terburuk, tetapi Yesus memilih seorang pemungut cukai dan memasukkannya ke dalam lingkaran sahabat-Nya. Pemungut cukai dianggap tidak memiliki harapan dan oleh karena itu tidak layak untuk diampuni. Tetapi Yesus menghabiskan waktu selama tiga tahun untuk menghancurkan pendapat-pendapat keagamaan yang kaku itu.
Ketika Yesus melakukan perjalanan melalui Yerikho, Dia membuat kehebohan lain dengan mencari seorang pemungut cukai bernama Zakheus. Sekali lagi, orang-orang bergumam bahwa Yesus melanggar protokol dengan memasuki rumah seorang pemungut cukai (Lukas 19:7). Tetapi hasilnya adalah sebuah kehidupan yang diubahkan: "Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: 'Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat.' Kata Yesus kepadanya: 'Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang inipun anak Abraham.
m'" (ayat 8-9). Yang mengejutkan semua orang (kecuali Tuhan), Zakheus sang pemungut cukai ditebus, dan imannya kepada Kristus menghasilkan kehidupan yang diubahkan. Yesus menggunakan kesempatan ini untuk mengingatkan semua orang tentang alasan Dia datang ke dunia: "Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang" (ayat 10).
Yesus telah menunjukkan bahwa Ia menemukan orang-orang terburuk dalam masyarakat dan mengangkat mereka ke status yang setara dengan kita semua. Dia menunjukkan bahwa setiap manusia layak mendapatkan kesempatan untuk mengenal Dia. Jadi Dia pergi kepada orang-orang yang terbuang: Dia mengampuni seorang pezinah (Yohanes 8:3-11), menyembuhkan orang kusta (Lukas 17:11-19), berbicara kepada orang Samaria (Yohanes 4:7-30), dan menjelaskan bahwa Bapa menantikan kembalinya anak-Nya yang hilang (Lukas 15:11-32). Dan Dia melakukan kunjungan yang mengubah hidup seorang pemungut cukai dan memanggil seorang lagi ke dalam lingkaran dalam-Nya. Memilih Matius dan menyelamatkan Zakheus, yang keduanya adalah seorang pemungut cukai, untuk selamanya memadamkan elitisme di dalam kerajaan Allah (Galatia 3:28). Jika Yesus dapat memakai pemungut cukai dengan cara yang luar biasa untuk kemuliaan-Nya, Dia dapat memakai semua orang.