www.GotQuestions.org/Indonesia



Pertanyaan: Apakah pentingnya penjaga gerbang dalam Alkitab?

Jawaban:
Gerbang sering disebut dalam Alkitab, dan penjaga gerbang adalah bagian penting dalam menjaga ketertiban di masyarakat kuno. Penjaga gerbang adalah penjaga yang ditempatkan untuk perlindungan di berbagai jenis gerbang, yang bisa berupa gerbang kota, gerbang istana, atau gerbang kuil. Kota-kota kuno memiliki tembok-tembok yang tinggi dan tebal di sekelilingnya untuk menghalau binatang buas dan tentara penyerang (Yosua 7:5; Hakim-hakim 5:8; Nehemia 12:30). Gerbang-gerbang besar dipasang di dalam tembok-tembok itu untuk memungkinkan masuk dan keluar. Seorang penjaga gerbang harus dapat dipercaya dan waspada terhadap tanda-tanda masalah. Penjaga gerbang yang lalai dalam tugasnya dapat membawa kehancuran pada seluruh peradaban, sehingga gagasan tentang penjaga gerbang menyiratkan kewaspadaan dan keamanan. Penjaga pintu gerbang dalam Mazmur 141:3 tidak lain adalah Tuhan sendiri, yang menjaga mulut kita, mencegah kita dari perkataan yang tidak bijaksana.

Daud dan Samuel menunjuk 212 penjaga pintu gerbang "yang terpilih" dalam menjaga bait Tuhan (1 Tawarikh 9:22), dan mereka yang ditunjuk bergilir untuk bertugas selama satu minggu (ayat 25). Ayat 26-29 berbicara tentang empat penjaga pintu gerbang utama yang, "mengawasi bilik-bilik serta perbendaharaan rumah Allah. Mereka bermalam di sekitar rumah Allah itu sebab mereka bertanggung jawab atas penjagaan dan harus membuka pintu setiap pagi. Sebagian dari mereka mengurus perkakas ibadah: mereka menghitung perkakas itu pada waktu dimasukkan dan dikeluarkan. Sebagian dari mereka ditugaskan mengurus perabotan, yakni segala perabotan tempat kudus, dan mengurus tepung yang terbaik, anggur, minyak, kemenyan dan rempah-rempah." Para penjaga pintu gerbang Bait Suci bertanggung jawab atas siapa yang masuk dan siapa yang keluar. Mereka memastikan ketertiban dan penghormatan terhadap rumah Tuhan.

Ezra mencatat bahwa 139 penjaga pintu gerbang melakukan perjalanan dari Babel ke Yerusalem bersama Zerubabel (Ezra 2:42). Ketika Nehemia menyelesaikan pembangunan kembali tembok di sekeliling kota Yerusalem, para penjaga pintu gerbang merupakan salah satu posisi pertama yang ia tunjuk (Nehemia 7:1). Hal ini penting karena, sebelum sebuah kota dapat menjalankan bisnis, kota tersebut harus dilindungi dari para penyerbu dari luar. Rumah Tuhan membutuhkan penjaga pintu gerbang untuk alasan yang sama. Sebelum bisnis Tuhan dapat dijalankan dengan baik, hanya para imam yang telah ditentukan dan hamba-hamba yang ditunjuk yang dapat melewati pintu gerbang. Tuhan telah memberikan perintah yang jelas tentang urusan bait suci (Keluaran 25:8-9; bdk. Ibrani 9:1-7). Para penjaga pintu gerbang adalah bagian dari urusan kudus tersebut, dan posisi mereka dianggap suci (1 Tawarikh 9:26; Nehemia 12:47).

Kita dapat dengan mudah melihat kesamaan ini dalam kehidupan kita sendiri. Hati nurani kita, takut akan Tuhan, dan Roh Kudus adalah "penjaga pintu" bagi hati kita. "karena takut akan TUHAN orang menjauhi kejahatan" (Amsal 16:6). Roh Kudus menghendaki pengudusan kita, memberi kita kuasa untuk mengusir dosa. Ketika godaan datang mengetuk pintu gerbang kita, Roh Kudus menyenggol hati nurani kita yang telah dibekali dengan Kitab Suci: "Itu berbahaya. Jangan pergi ke sana." Penjaga Pintu Gerbang Ilahi bertindak atas nama kita untuk mencegah para penyerang menghancurkan kita.

John Bunyan mengilustrasikan perlunya "penjaga gerbang" spiritual dalam bukunya yang berjudul The Holy War (Perang Kudus). Dalam alegori ini, Bunyan mengibaratkan umat manusia sebagai sebuah kota: "Kota Mansoul yang terkenal ini memiliki lima pintu gerbang, di mana untuk masuk dan keluar, dan pintu-pintu gerbang itu . . tidak dapat ditembus, dan tidak dapat dibuka atau dipaksa kecuali atas kehendak dan izin dari mereka yang berada di dalamnya. Nama-nama gerbang itu adalah sebagai berikut: Gerbang telinga, gerbang mata, gerbang mulut, gerbang hidung, dan gerbang perasaan" (bab 1, hal. 62-63). Dengan kata lain, panca indera adalah "gerbang" yang digunakan jiwa manusia untuk berinteraksi dengan dunia melalui tubuh fisik. Gerbang-gerbang ini harus dijaga, dan, dalam alegori Bunyan, "Tuan Godly-Fear" (seorang yang takut akan Tuhan) adalah orang yang tepat untuk melakukannya. Godly-Fear adalah orang yang dapat dipercaya dengan "keberanian, perilaku benar, dan berjiwa satria", dan musuh menyerang Mansoul dengan sia-sia, selama Godly-Fear menjadi penjaga gerbang (bab 15, hal. 285).

Ketika kita mengabaikan Penjaga Gerbang kita, kita menempatkan diri kita sendiri dan orang-orang yang kita kasihi dalam bahaya. Tetapi ketika kita, dalam ketakutan yang saleh, mengindahkan peringatan-peringatan Firman dan Roh Kudus, kita akan aman. Hati dan hidup kita terlindungi dari rencana jahat Iblis (Efesus 6:11; 2 Korintus 2:11).

© Copyright Got Questions Ministries