www.GotQuestions.org/Indonesia



Pertanyaan: Apa perbedaan antara imam dan orang Lewi?

Jawaban:
Suku Lewi adalah suku bangsa Israel yang merupakan keturunan Lewi, salah satu dari dua belas anak Yakub. Para imam Israel adalah sekelompok orang yang memenuhi syarat dari suku Lewi yang bertanggung jawab atas aspek-aspek ibadah di Kemah Suci atau Bait Suci. Semua imam haruslah orang Lewi, menurut Hukum Taurat, tetapi tidak semua orang Lewi adalah imam.

Imam sudah ada sebelum suku Lewi dalam pengertian umum. Sebagai contoh, kita pertama kali melihat peran seorang imam dalam Kejadian 14:18 pada masa Abraham, jauh sebelum Lewi lahir. Melkisedek adalah raja kota Salem, yang kemudian menjadi Yerusalem. Melkisedek juga dikatakan sebagai "imam untuk selama-lamanya" (Mazmur 110:4; bdk. Ibrani 6:20; 7:17). Bangsa-bangsa kafir juga memiliki imam-imam untuk kegiatan keagamaan mereka. Yitro, mertua Musa, adalah imam di Midian (Keluaran 3:1; 18:1).

Ketika orang-orang Yahudi menerima Hukum Musa di Sinai, Tuhan memberikan perintah mengenai keimaman formal untuk Israel. Para imam haruslah laki-laki dari suku Lewi dan harus memenuhi kualifikasi fisik dan usia tertentu untuk melayani. Selain itu, mereka harus tetap bersih secara seremonial untuk melakukan tugas mereka di hadapan Tuhan yang kudus. Para imam berfungsi sebagai perantara antara bangsa Israel dan Tuhan. Merekalah yang melakukan pengorbanan hewan atas nama umat. Hanya para imamlah yang diizinkan untuk memasuki Tempat Kudus di Kemah Suci dan, kemudian, Bait Suci. Penjelasan yang lebih rinci tentang imamat Lewi dapat ditemukan di artikel kami "Apa itu imamat Lewi?"

Di antara para imam Lewi ini adalah imam besar. Imam besar pertama adalah Harun, saudara laki-laki Musa. Putra-putranya dan keturunannya akan melayani sebagai imam besar masa depan bangsa Israel (Keluaran 29). Hanya imam besar yang diizinkan untuk memasuki Ruang Mahakudus di Kemah Suci dan Bait Allah, dan hanya sekali setahun pada Hari Pendamaian. Penjelasan yang lebih rinci tentang pekerjaan imam besar dapat ditemukan dalam artikel kami "Apa peran imam besar dalam Alkitab?"

Ezra, salah satu pemimpin orang Yahudi yang kembali dari Babel, adalah seorang imam Lewi (Nehemia 12:1). Zakharia dan Elisabet, orang tua Yohanes Pembaptis, adalah orang Lewi keturunan Harun (lihat Lukas 1:5). Zakharia adalah seorang imam, tetapi putranya, Yohanes, yang juga seorang Lewi, adalah seorang nabi, bukan imam.

Pada masa pelayanan Yesus di bumi, keimaman Yahudi memegang banyak kekuasaan spiritual dan politik. Bahkan, imam-imam kepala Yahudi terlibat dalam menjatuhkan hukuman mati kepada Yesus.

Setelah kebangkitan Yesus, orang-orang percaya sekarang hidup di bawah perjanjian baru di mana semua orang Kristen adalah imam: "Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan kemuliaan Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib" (1 Petrus 2:9). Kita tidak lagi membutuhkan pengantara duniawi antara kita dan Allah karena Yesus telah memberikan pengorbanan terakhir bagi kita dan bertindak sebagai Pengantara kita (Ibrani 10:19-23; 1 Timotius 2:5).

Peran imam besar Yahudi kini digenapi oleh Yesus, yang melayani sebagai imam besar kita. Pengorbanan Yesus mengakhiri kebutuhan kita akan pengorbanan yang berkelanjutan. Roh Kudus menuntun dan menasihati kita.

Imamat Lewi adalah bagian dari sistem pengorbanan dalam perjanjian yang lama. Hal itu telah digenapi di dalam Yesus, dan sekarang kita berada di bawah perjanjian yang baru. Tidak ada lagi mandat Alkitab untuk para imam. Setiap pengikut Kristus memiliki akses kepada Allah, tanpa memandang jenis kelamin, ras, atau suku (Ibrani 7:11-28; Efesus 3:11-12; Kolose 3:11).

© Copyright Got Questions Ministries