Pertanyaan: Apa yang dimaksud dengan perjamuan kasih?
Jawaban:
Perjamuan kasih atau perjamuan agape adalah perjamuan persekutuan yang dilakukan oleh orang-orang Kristen di gereja mula-mula. Ada bukti alkitabiah mengenai praktik perjamuan bersama ini, di mana orang-orang Kristen berkumpul bukan hanya untuk mencari makan dan bersosialisasi, tetapi juga untuk bersekutu (Kisah Para Rasul 2:46-47; 1 Korintus 11:17-34). Istilah perjamuan kasih muncul dalam Alkitab dalam kitab Yudas. Penulis surat ini berbicara tentang guru-guru palsu yang masuk ke dalam persekutuan orang percaya, berpura-pura menjadi serigala berbulu domba. Guru-guru palsu ini digambarkan sebagai "noda dalam perjamuan kasihmu" (Yudas 1:12). ESV menyebut mereka sebagai "karang-karang yang tersembunyi", yang menunjukkan sifat berbahaya dari guru-guru palsu dan potensi mereka untuk membuat orang Kristen karam.
Hippolytus dari Roma dan Tertulianus sama-sama menulis tentang perjamuan bersama, meskipun Hippolytus tidak menggunakan istilah agape, tetapi menyebut perjamuan itu sebagai "perjamuan kasih". Dalam beberapa tradisi, perjamuan ini kemudian dikaitkan dengan ritual-ritual lain, seperti Ekaristi. Ada kemungkinan bahwa istilah perjamuan kasih tidak lagi digunakan karena istilah ini dikaitkan dengan penyalahgunaan tertentu yang terjadi selama perjamuan - termasuk kerakusan dan pilih kasih, yang disinggung oleh Paulus dalam 1 Korintus 11:17-34. Namun, orang Kristen selalu mempraktikkan makan bersama dalam berbagai bentuk. Perjamuan Kudus, atau Meja Tuhan, adalah sebuah peraturan yang Yesus berikan kepada gereja, yang memerintahkan agar kita mengambil bagian dari roti dan cawan untuk mengingat Dia. Hal ini dilakukan oleh gereja mula-mula pada perjamuan kasih (Lukas 22:19). Dalam konteks 1 Korintus 11, jelas bahwa Paulus menyamakan perjamuan kudus dengan mengingat Kristus dengan cara ini, dan itulah salah satu alasan mengapa menyalahgunakan perjamuan kudus sangat tidak berkenan di hadapan Tuhan (1 Korintus 11:20-34).
Saat ini, perjamuan kasih masih dirayakan oleh kaum Moravia, Gereja Persaudaraan, Baptis Jerman Kuno, Dunkard Brethren, dan beberapa denominasi lainnya. Dalam beberapa kasus, perjamuan ini mencakup upacara pembasuhan kaki, makan bersama, dan perayaan perjamuan kudus. Beberapa gereja rumah telah berusaha menghidupkan kembali praktik perjamuan kasih, meskipun tidak selalu disebut sebagai perjamuan kasih. Berbagi makanan dapat memiliki makna rohani karena Perjamuan Terakhir yang dilakukan Yesus bersama murid-murid-Nya, di mana Dia mengajarkan mereka untuk saling melayani. Makanan membawa kebaikan, dan anggur membawa sukacita (Mazmur 104:15; Pengkhotbah 9:7), dan keduanya dapat menjadi simbol pemberian gratis dari Kristus, yang adalah roti hidup dan pemberi sukacita (Yohanes 6:35; Roma 14:17).
