www.GotQuestions.org/Indonesia



Pertanyaan: Apakah yang dimaksud dengan korban pendamaian/ korban keselamatan?

Jawaban:
Gagasan modern tentang korban pendamaian, juga dikenal sebagai korban keselamatan, adalah "hadiah untuk berdamai atau rekonsiliasi." Seorang pria yang menyinggung perasaan istrinya akan sering mengunjungi toko bunga dengan pemikiran bahwa membawa pulang bunga akan membantu meredakan suasana - buket bunga itu akan menjadi semacam "korban pendamaian". Mendamaikan berarti "membuat seseorang senang atau tidak terlalu marah dengan memberikan atau mengatakan sesuatu yang diinginkan," dan mendamaikan berarti "dimaksudkan untuk menenangkan atau menentramkan." Definisi-definisi ini menarik karena frasa korban pendamaian telah memiliki arti yang sama sekali berbeda-hampir berlawanan dengan arti aslinya di dalam Alkitab.

Korban pendamaian dalam Hukum Perjanjian Lama dijelaskan dalam Imamat 7:11-21. Itu adalah pengorbanan sukarela yang diberikan kepada Tuhan dalam tiga hal khusus. Pertama, korban pendamaian dapat diberikan sebagai persembahan sukarela, yang berarti bahwa orang yang beribadah memberikan persembahan perdamaian sebagai cara untuk mengucapkan terima kasih atas kemurahan hati Tuhan yang tidak diminta. Pada dasarnya, ini adalah cara untuk memuji Tuhan atas kebaikan-Nya. Cara kedua korban pendamaian dapat diberikan bersamaan dengan nazar yang dipenuhi. Contoh yang baik dari hal ini adalah ketika Hana memenuhi nazarnya kepada Tuhan dengan membawa Samuel ke bait suci; pada kesempatan itu ia juga membawa korban pendamaian untuk mengungkapkan kedamaian di dalam hatinya kepada Tuhan terkait pengorbanannya-itu adalah cara untuk mengatakan, "Saya tidak memiliki kebencian, saya tidak menahan diri untuk membayar nazar saya." Tujuan ketiga dari korban pendamaian adalah untuk mengucap syukur atas pembebasan Tuhan pada saat yang sangat dibutuhkan. Tak satu pun dari ketiga alasan untuk berkorban ini yang berkaitan dengan pendamaian, untuk menyenangkan hati Tuhan, atau untuk menentramkan-Nya.

Dalam Perjanjian Lama, korban-korban yang dipersembahkan dimaksudkan untuk mewakili pendamaian (Imamat 1-2; 4), tetapi dengan pemahaman bahwa Tuhan selalu merupakan Tuhan yang penuh kasih karunia (lihat Efesus 2:8-9). Dia tidak mengharapkan kita untuk menyenangkan Dia dengan perbuatan kita, tetapi hanya mengakui kebutuhan dan ketergantungan kita kepada-Nya. Dalam Perjanjian Lama, hubungan ini dinyatakan melalui sistem pengorbanan, karena dalam kondisi yang selalu menantikan pengorbanan Mesias. Dalam Perjanjian Baru, Hukum Taurat telah dituliskan di dalam hati kita (2 Korintus 3:3), dan Roh Kudus Tuhan memberi kita kuasa untuk menjalani hidup kita sesuai dengan hukum Taurat (Roma 8:1-8; 1 Tesalonika 1:5). Persembahan yang kita berikan sekarang adalah persembahan rohani (Ibrani 13:15) dan hidup (Roma 12:1).

Kebanyakan korban dalam sistem Perjanjian Lama tidak dimakan oleh para pembawanya, tetapi korban pendamaian dimaksudkan untuk dimakan-hanya sebagian dari hewan atau biji-bijian yang dibawa ke mezbah yang dibakar; sisanya diberikan kembali kepada sang pembawa dan orang miskin dan orang lapar. Gambaran yang indah di sini adalah penyediaan Tuhan bagi umat-Nya, baik secara jasmani maupun rohani. Kasih karunia dan kebaikan-Nya hadir di seluruh persembahan. Dalam persembahan pendamaian, Tuhan menyediakan apa yang kita butuhkan: sebuah cara untuk berterima kasih kepada-Nya atas kebaikan dan rezeki jasmani.

Tuhan tidak tertarik untuk mengambil dari kita. Itu sama sekali bukan hati-Nya. Tetapi kebohongan yang sering kita percayai adalah bahwa tindakan baik kita mendatangkan kebaikan-Nya, dan tindakan dosa kita harus dibayar dengan pengorbanan pribadi. Persembahan pendamaian menunjukkan bahwa para penyembah dalam Perjanjian Lama tidak lebih bertanggung jawab atas keselamatan mereka dibandingkan dengan para penyembah dalam Perjanjian Baru. Selama berabad-abad, orang-orang telah tergoda untuk berpikir bahwa pengorbanan dapat mendatangkan perkenanan Tuhan. Keyakinan ini terbukti dalam pemahaman modern kita tentang korban pendamaian sebagai pendamaian atas kesalahan. Tetapi hanya pengorbanan Kristus yang menciptakan perkenanan Tuhan dan menutupi kesalahan, dan pengorbanan dalam Perjanjian Lama adalah gambaran dari penyediaan masa depan itu.

© Copyright Got Questions Ministries