www.GotQuestions.org/Indonesia



Pertanyaan: Apakah yang dimaksud dengan roh kasih (2 Timotius 1:7)?

Jawaban:
Dalam 2 Timotius 1:7, rasul Paulus mendorong Timotius untuk meninggalkan roh ketakutan: "Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban." Istilah Yunani untuk "takut" tidak berarti "takut akan Tuhan", seperti yang terdapat dalam Amsal 9:10 dan 1 Petrus 2:18. Sebaliknya, kata ini mengacu pada rasa takut atau pengecut. Idenya adalah bahwa Timotius dapat dengan berani memberitakan Firman Tuhan karena ia telah diberi roh kekuatan, kasih, dan ketertiban.

Untuk memahami "roh kasih", pertama-tama kita harus melihat konteksnya secara langsung dan lebih luas. Dalam ayat-ayat sebelumnya, Paulus mengingatkan Timotius akan warisan imannya, yang dipupuk oleh neneknya, Lois, dan ibunya, Eunike (2 Timotius 1:5). Paulus kemudian menasihati Timotius untuk "mengobarkan karunia Allah" yang dianugerahkan kepadanya melalui penumpangan tangan Paulus (ayat 6). Dalam konteks inilah Paulus menyatakan sifat roh yang diberikan oleh Tuhan, yang ditandai dengan kekuatan, kasih, dan ketertiban (bdk. Galatia 5:22-23).

Istilah Yunani yang digunakan untuk "roh" adalah pneuma, yang dapat dipahami sebagai watak batin atau tabiat seseorang. Dengan demikian, "roh kasih" menandakan aspek fundamental dari karakter Timotius yang dihasilkan oleh Roh Kudus, yang mengubah orang-orang berdosa menjadi orang-orang yang ditandai dengan kasih, tidak mementingkan diri sendiri, dan belas kasihan.

Ungkapan "Allah memberikan kepada kita menyoroti asal usul ilahi dari roh kasih (bdk. 1 Yohanes 4:19). Hal ini menekankan bahwa watak ini adalah sebuah karunia dari Tuhan, yang diberikan melalui Roh Kudus dan dibagikan kepada dunia. Oleh karena itu, watak ini bukan berasal dari diri sendiri, tetapi merupakan anugerah supernatural yang dimungkinkan oleh kasih karunia Tuhan.

Paulus mengontraskan roh kasih dengan roh ketakutan. Sementara rasa takut menghalangi orang percaya untuk mencapai kehendak Tuhan, roh kasih memampukan kita untuk hidup dengan berani dan "bertanding dalam pertandingan iman yang benar" (1 Timotius 6:12; bdk. 1 Yohanes 4:18).

Semangat ini tidak hanya mencakup kasih kepada Tuhan tetapi juga kasih kepada sesama (lihat 1 Yohanes 4:7). Ini adalah roh yang mendorong orang percaya untuk memancarkan kasih yang rela berkorban, kemurahan, kebaikan, pengampunan, dan belas kasihan (lihat Filipi 2:1-11).

Lebih jauh lagi, roh kasih harus ditempa dengan pengendalian diri (ketertiban). Orang-orang percaya harus mengatur pikiran, emosi, dan tindakan mereka sesuai dengan kehendak Tuhan (lihat Roma 12:1-2). Dengan demikian, kita dapat menahan godaan dan "menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan oleh dunia" (Yakobus 1:27; bdk. 1 Korintus 10:13).

Mengungkap makna "roh kasih" (2 Timotius 1:7) memiliki implikasi yang sangat dalam bagi orang percaya. Roh kasih memanggil kita untuk memiliki watak dan sikap yang mencerminkan karakter Kristus. Ini berarti bahwa kasih lebih dari sekadar perasaan atau emosi. Sebaliknya, kasih adalah sebuah tindakan (Yohanes 15:13). Dengan kata lain, kasih adalah tentang apa yang kita lakukan untuk Tuhan dan orang lain. Jika kita mengasihi Tuhan, maka kita juga akan mengasihi orang lain.

Paulus adalah contoh yang sangat baik dari seseorang yang dengan setia mewujudkan semangat kasih: "Aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku" (Galatia 2:20). Deskripsi Yesus sebagai Dia "yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku" mengingatkan kita bahwa hidup baru kita berakar pada kasih Kristus yang tidak mementingkan diri sendiri, yang dengan rela menyerahkan nyawa-Nya demi keselamatan kita (Yohanes 10:18).

Semoga semangat kasih memberdayakan kita untuk hidup dengan setia dan berani sebagai duta Kristus!

© Copyright Got Questions Ministries