www.GotQuestions.org/Indonesia



Pertanyaan: Apa sajakah teka-teki yang ada di dalam Alkitab?

Jawaban:
Teka-teki adalah jenis teka-teki kata yang banyak digunakan pada zaman kuno, baik untuk hiburan maupun sebagai ujian kebijaksanaan. Teka-teki memungkinkan pembicara untuk mengaburkan informasi berharga dari yang tidak berhak, sekaligus mengungkapkan kebenaran yang penting kepada pendengar yang layak. Biasanya, bahasa teka-teki berfungsi pada dua tingkat: menyampaikan makna langsung dan titik simbolis atau alegoris yang hanya dipahami oleh individu yang cerdas.

Mungkin teka-teki yang paling terkenal dalam Alkitab adalah teka-teki yang diceritakan oleh Simson di pesta pernikahannya. Teka-teki Simson adalah jenis hiburan yang sering digunakan di pesta pernikahan, perjamuan, pesta, dan pertemuan intelektual di dunia kuno. Pengantin pria, Simson, menghibur dan menantang tiga puluh tamu pria Filistin dengan meminta mereka untuk memecahkan teka-teki dalam waktu tujuh hari. Hadiah yang ditawarkan Simson adalah tiga puluh helai kain lenan dan tiga puluh pakaian ganti untuk tamu yang beruntung. Jika tidak ada yang berhasil memecahkan teka-teki itu, para tamu harus memberikan hadiah yang sama kepada Simson. Teka-teki Simson terdiri dari sebuah bait puitis: "Dari yang makan keluar makanan, dari yang kuat keluar manisan" (Hakim-hakim 14:12-14). Karena tidak dapat memecahkan teka-teki itu, ketiga puluh orang itu mengancam pengantin perempuan Simson, orang Filistin untuk mendapatkan jawabannya, yang juga berupa teka-teki: "Apakah yang lebih manis dari pada madu? Apakah yang lebih kuat dari pada singa?" (ayat 18). Kemarahan Simson atas "kecurangan" mereka mengakibatkan dia membunuh tiga puluh orang Filistin (ayat 19), yang pada gilirannya menyebabkan kekerasan yang meningkat dan kematian pengantin perempuan Simson (Hakim-Hakim 15:6).

Kata yang sama yang digunakan untuk teka-teki Simson, ḥīdhāh, diterjemahkan sebagai "pertanyaan-pertanyaan yang sulit" yang diajukan oleh ratu Syeba kepada Raja Salomo: "Ketika ratu negeri Syeba mendengar kabar tentang Salomo, berhubung dengan nama TUHAN, maka datanglah ia hendak mengujinya dengan teka-teki. Ia datang ke Yerusalem dengan pasukan pengiring yang sangat besar, ... Setelah ia sampai kepada Salomo, dikatakannyalah segala yang ada dalam hatinya kepadanya. Dan Salomo menjawab segala pertanyaan ratu itu; bagi raja tidak ada yang tersembunyi, yang tidak dapat dijawabnya untuk ratu itu" (1 Raja-raja 10:1-3). Seseorang yang dapat memecahkan teka-teki dianggap sebagai orang yang bijaksana dan cerdas. Seperti Salomo, Daniel adalah seorang penafsir teka-teki yang terampil (Daniel 5:11-12).

Beberapa amsal seperti yang terdapat dalam Amsal 30:15-31 pada awalnya dianggap sebagai teka-teki. Amsal-amsal ini menggunakan teka-teki sebagai cara untuk mengajar dan menguji kebijaksanaan (Amsal 1:6) dan juga menyingkapkan kejahatan. Dalam Yehezkiel 17:1-10, sebuah teka-teki simbolis membandingkan Raja Nebukadnezar dari Babilonia dengan seekor burung rajawali. Dan, dalam Perjanjian Baru, sebuah teka-teki matematis muncul dalam angka misterius dari binatang itu, yaitu 666 (Wahyu 13:18).

Yesus terkadang menggunakan teka-teki untuk mengakali lawan-lawan-Nya, seperti saat Ia bertanya, "Bagaimana Iblis dapat mengusir Iblis?" dalam Markus 3:23. Di bagian lain, Yesus menggunakan teka-teki untuk membungkam para pemimpin agama ketika mereka menantang otoritas-Nya dalam Matius 21:23-27.

Alasan utama penggunaan teka-teki dalam Alkitab adalah untuk menyembunyikan informasi dari orang-orang yang berhati keras yang menolak kebenaran dan mengungkapkannya kepada orang-orang yang sungguh-sungguh percaya. Dalam Matius 13:10, para murid bertanya kepada Yesus mengapa Ia berbicara kepada orang banyak dalam perumpamaan. Yesus menjawab, "Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Sorga, tetapi kepada mereka tidak" (ayat 11). Kemudian Yesus menunjuk kepada kitab Yesaya: "Sebab hati bangsa ini telah menebal, dan telinganya berat mendengar, dan matanya melekat tertutup; supaya jangan mereka melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya, lalu berbalik sehingga Aku menyembuhkan mereka" (ayat 15, mengutip Yesaya 6:10).

Karena kondisi hati mereka, orang-orang yang tidak memiliki iman tidak dapat memahami makna dari perumpamaan-perumpamaan itu. Namun, orang-orang yang beriman telah menerima anugerah kemurahan Tuhan dan kemampuan untuk memahami rahasia kerajaan surga. Ketidakpercayaan akan menyebabkan seseorang mendengar kebenaran namun semakin diselimuti oleh pilihannya untuk tidak percaya. Namun, mereka yang menerima dan merespons Firman Tuhan dengan hati yang terbuka akan menemukan wawasan dan wahyu yang semakin meluas ke dalam kebenaran rohani.

Amsal 25:2 mengatakan, "Kemuliaan Allah ialah merahasiakan sesuatu, tetapi kemuliaan raja-raja ialah menyelidiki sesuatu." Tuhan dimuliakan dengan menyembunyikan informasi karena tingkat misteri tertentu tentang hal-hal rohani meningkatkan rasa keingintahuan dan pencarian kita untuk menemukannya. Tuhan menyembunyikan suatu kebenaran sehingga kita harus mencarinya. Seperti mencari harta atau mendulang emas, jarang sekali kita menemukan harta yang paling berharga yang tersebar di permukaan Firman Tuhan. Tuhan memasukkan teka-teki dalam Alkitab karena kebenaran yang berharga harus dicari dengan mengandalkan Roh Tuhan.

© Copyright Got Questions Ministries