Pertanyaan: Apa yang dimaksud dengan tidak kekurangan suatu apapun (Yakobus 1:4)?
Jawaban:
Yakobus membahas banyak topik dalam suratnya, tetapi semuanya difokuskan pada pertumbuhan para pembacanya dan pada akhirnya ditulis agar mereka tidak kekurangan apapun. Sementara beberapa guru dan pengajar mengajarkan bahwa hidup yang benar akan membawa kemakmuran dalam hal kesehatan dan kekayaan, Yakobus (dan para penulis Alkitab lainnya) membantu kita untuk memahami apa arti sebenarnya dari tidak kekurangan apapun.
Yang luar biasa, Yakobus memulai pembahasannya dengan mengatakan kepada para pembacanya untuk menerima berbagai macam ujian atau cobaan. Ia menasihati agar kita menganggap semua itu sebagai sukacita ketika kita menghadapi berbagai macam kesulitan (Yakobus 1:2). Hal ini mungkin tampak berlawanan dengan intuisi dan tentu saja berlawanan dengan budaya kita, tetapi Yakobus menjelaskan mengapa sukacita semacam itu adalah hal yang tepat. Ujian terhadap iman kita menghasilkan ketekunan (Yakobus 1:3). Pencobaan dan kesulitan menguji iman kita (kepercayaan kita kepada Yesus), karena terkadang kita bertanya-tanya apakah Dia telah meninggalkan kita atau melupakan kita. Tetapi Yakobus mengingatkan bahwa ujian-ujian ini pada akhirnya adalah untuk kebaikan kita. Ujian terhadap iman kita akan menghasilkan ketekunan. Kita dapat menghadapi kesulitan dengan lebih banyak kekuatan karena kita tahu hasil dari ujian tersebut. Ketekunan juga memiliki hasil: agar kita tidak kekurangan apapun. Yakobus 1:4 berkata, "Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun." The Amplified Bible menonjolkan aspek rohani dari proses pengujian: "Dan hendaklah kamu bertekun dalam ketekunan yang menghasilkan buah yang matang dan melakukan pekerjaan yang sempurna, supaya kamu menjadi sempurna dan bertumbuh dengan sempurna [dalam iman] dan tidak kekurangan suatu apapun."
Yakobus tidak sedang mengajarkan injil kekayaan dan kemakmuran. Dalam menegaskan bahwa ujian terhadap iman kita menghasilkan ketekunan (atau kesabaran), ia berbicara tentang manfaat rohani kita. Ketekunan membuat kita tidak kekurangan apapun. Jauh dari menjanjikan kekayaan dan kesehatan, Yakobus mengajarkan bahwa pencobaan sering kali berkaitan dengan keadaan yang rendah hati (Yakobus 1:9), miskin (Yakobus 2:5), dan bahkan kekurangan makanan dan pakaian (Yakobus 2:15). Yakobus memahami bahwa mereka yang miskin dalam hal lain pun dapat menjadi kaya dalam iman (Yakobus 2:5). Tidak kekurangan bukan berarti tidak adanya keadaan yang sulit; melainkan memiliki kedewasaan untuk bertahan dalam keadaan yang sulit. Yakobus menambahkan bahwa ada berkat yang unik bagi mereka yang bertekun dalam pencobaan dan lulus dalam ujian (Yakobus 1:12a). Mereka akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan kepada mereka yang mengasihi Tuhan (Yakobus 1:12b).
Tidak kekurangan bukanlah dalam hal yang bersifat material atau duniawi; itu adalah hal yang bersifat rohani. Orang yang menghadapi keadaan yang sederhana harus bermegah dalam keadaan tersebut (Yakobus 1:9) karena ketekunan yang dihasilkannya. Di sisi lain, orang kaya diingatkan bahwa keadaannya yang lebih baik dapat berlalu dengan cepat, begitu juga dengan kehidupannya (Yakobus 1:10-11).
Sama seperti petani yang menantikan apa yang ditanamnya untuk menghasilkan panen yang sempurna, Yakobus mendorong para pembacanya untuk bersabar dan menguatkan hati mereka sambil menantikan kedatangan Tuhan (Yakobus 5:7-8). Sebagian besar kesabaran dan penguatan itu datang dari menjalani berbagai pencobaan dan kesulitan. Yakobus memahami bahwa kunci untuk bertahan dalam pencobaan-pencobaan itu adalah dengan bersukacita, karena mengetahui hasilnya-bahwa kita akan menjadi dewasa (atau sempurna) dan tidak kekurangan suatu apapun. Kita akan memiliki segala sesuatu yang kita butuhkan untuk menopang kita melalui kesulitan-kesulitan hidup saat kita menantikan kedatangan Yesus.