Pertanyaan: Apa yang dimaksud dengan tongkat penghalau lembu (ox goad) dalam Alkitab?
Jawaban:
Tongkat penghalau lembu adalah alat dari kayu, dengan panjang sekitar delapan kaki, dilengkapi dengan paku atau ujung besi pada salah satu ujungnya, yang digunakan untuk memacu lembu ketika menarik bajak atau gerobak. Seringkali alat ini memiliki pengikis besi di ujung yang tidak runcing untuk membersihkan gumpalan tanah dari mata bajak ketika kotor.
Tongkat penghalau lembu hanya disebutkan satu kali dalam Alkitab, yaitu dalam Hakim-hakim 3:31. Syamgar, salah satu dari mereka yang menjadi hakim Israel, membunuh 600 ratus orang Filistin hanya dengan menggunakan tongkat lembu sebagai senjata. Penggunaan tongkat lembu oleh Shamgar menunjukkan betapa rendahnya keadaan orang-orang Yehuda pada waktu itu oleh para penindas mereka. Kemudian, Israel dilucuti sampai-sampai "perisai ataupun tombak tidak terlihat di antara empat puluh ribu orang di Israel" (Hakim-hakim 5:8).
Pengkhotbah 12:11 mengacu pada paku-paku yang tertancap, yang identik dengan tongkat penghalau lembu: "Kata-kata orang berhikmat seperti kusa dan kumpulan-kumpulannya seperti paku-paku yang tertancap, diberikan oleh satu gembala." Dalam ayat ini, sebuah perbandingan dibuat antara Firman Allah, doktrin-doktrinnya, dan pengaruhnya terhadap hati manusia dengan sebuah tongkat penghalau lembu yang menusuk, mendorong, dan mengarahkan orang-orang berdosa seperti lembu. Gembala menggunakan Firman untuk menusuk hati nurani kita, mendorong kita untuk bertobat, dan mengarahkan kita kepada Kristus untuk mendapatkan keselamatan.
Ketika seekor lembu dicolek dengan tali kekang, terkadang responnya adalah menendang tali kekang tersebut sebagai bentuk perlawanan. Tentu saja, menendang balik tongkat kendali itu sia-sia, dan bahkan menyakitkan. Yesus menggunakan hal ini sebagai analogi ketika Dia menghadapi Saulus di Jalan Damaskus (Kisah Para Rasul 26:14). Yesus bertanya kepada Saulus mengapa ia menganiaya-Nya dan mengingatkannya bahwa, sama seperti lembu yang menendang tongkat yang menusuk-nusuk akan melukai dirinya sendiri, perlawanan Saulus yang terus menerus terhadap Injil hanya akan membahayakan dirinya sendiri. Saulus dengan bijaksana tunduk pada tongkat kendali dan menyerahkan dirinya kepada Kristus.
