Pertanyaan
Mengapa Firaun memberi Yusuf begitu banyak kekuasaan?
Jawaban
Firaun memberi Yusuf kedudukan yang berkuasa di Mesir karena Yusuf telah menafsirkan mimpi-mimpi Firaun dengan benar. Tuhan memberi Yusuf kemampuan untuk menafsirkan mimpi-mimpi raja dan hikmat untuk merekomendasikan suatu tindakan. Usulan Yusuf "dipandang baik oleh Firaun dan oleh semua pegawainya. Lalu berkatalah Firaun kepada para pegawainya: 'Mungkinkah kita mendapat orang seperti ini, seorang yang penuh dengan Roh Allah?' Kata Firaun kepada Yusuf: 'Oleh karena Allah telah memberitahukan semuanya ini kepadamu, tidaklah ada orang yang demikian berakal budi dan bijaksana seperti engkau. Engkaulah menjadi kuasa atas istanaku, dan kepada perintahmu seluruh rakyatku akan taat; hanya takhta inilah kelebihanku dari padamu'" (Kejadian 41:37-40).
Firaun percaya bahwa Yusuf memiliki kekuatan spiritual yang akan bermanfaat bagi negaranya. Kekuatan spiritual dianggap sangat serius di Mesir pada masa itu, dan Firaun segera mempromosikan Yusuf menjadi orang kedua di bawahnya. Menariknya, ini adalah ketiga kalinya dalam catatan Kejadian bahwa kehidupan rohani Yusuf menarik bagi orang-orang yang tidak percaya.
Peristiwa pertama terjadi ketika Yusuf melayani di rumah Potifar. "Setelah dilihat oleh tuannya [Potifar], bahwa Yusuf disertai TUHAN dan bahwa TUHAN membuat berhasil segala sesuatu yang dikerjakannya, maka Yusuf mendapat kasih tuannya, dan ia boleh melayani dia; kepada Yusuf diberikannya kuasa atas rumahnya dan segala miliknya diserahkannya pada kekuasaan Yusuf. Sejak ia memberikan kuasa dalam rumahnya dan atas segala miliknya kepada Yusuf, TUHAN memberkati rumah orang Mesir itu karena Yusuf, sehingga berkat TUHAN ada atas segala miliknya, baik yang di rumah maupun yang di ladang." (Kejadian 39:3-5).
Peristiwa kedua terjadi selama Yusuf berada di dalam penjara. "Tetapi TUHAN menyertai Yusuf dan melimpahkan kasih setia-Nya kepadanya, dan membuat Yusuf kesayangan bagi kepala penjara itu. Sebab itu kepala penjara mempercayakan semua tahanan dalam penjara itu kepada Yusuf, dan segala pekerjaan yang harus dilakukan di situ, dialah yang mengurusnya. Dan kepala penjara tidak mencampuri segala yang dipercayakannya kepada Yusuf, karena TUHAN menyertai dia dan apa yang dikerjakannya dibuat TUHAN berhasil" (Kejadian 39:21-23).
Dalam ketiga kasus tersebut-dengan Potifar, dengan sipir penjara, dan dengan Firaun-Tuhan menyertai Yusuf dan membuatnya berhasil. Penekanan dalam kitab Kejadian bukanlah pada seberapa hebatnya Yusuf, tetapi pada bagaimana Tuhan memberkatinya. Yusuf dipakai Tuhan untuk memelihara keturunan Abraham, yang melaluinya Tuhan akan memberkati seluruh dunia (Kejadian 12:3).
Berbeda dengan kemurahan hati yang ditunjukkan kepada Yusuf oleh orang Mesir, kakak-kakak Yusuf membencinya dalam tiga kesempatan dan kemudian menjualnya ke dalam perbudakan. Pertama kali, mereka membenci jubah Yusuf yang memiliki banyak warna, yang melambangkan kewibawaan (Kejadian 37:4). Kedua kalinya, saudara-saudara Yusuf mempermasalahkan mimpi Yusuf yang mengindikasikan bahwa suatu hari nanti keluarganya akan sujud menyembah di hadapannya-mimpi yang akhirnya menjadi kenyataan (Kejadian 37:8). Ketiga kalinya, saudara-saudara Yusuf "cemburu" setelah Yusuf menceritakan mimpi yang sama (Kejadian 37:11). Segera setelah itu, mereka melemparkan Yusuf ke dalam sumur, menjualnya sebagai budak, dan membuat ayah mereka percaya bahwa Yusuf telah dibunuh oleh binatang buas.
Tindakan memalukan dari keluarga Yusuf sangat kontras dengan karya Tuhan dalam kehidupan Yusuf di Mesir. Di dalam keluarganya, Yusuf dihina tiga kali dan kemudian ditolak. Di Mesir, Yusuf menafsirkan mimpi sebanyak tiga kali dan diterima sebagai pemimpin oleh penguasa kafir. Tuhan mengangkat seseorang yang tidak mungkin dari posisi terendah ke posisi tertinggi. Kuasa politik Yusuf adalah anugerah dari kuasa Tuhan yang tertinggi dalam menggenapi rencana-Nya (lihat Daniel 2:21).
English
Mengapa Firaun memberi Yusuf begitu banyak kekuasaan?