settings icon
share icon
Pertanyaan

Batasan-batasan rohani seperti apa yang harus kita tetapkan dalam hidup kita?

Jawaban


Setiap orang dari kita membuat batasan emosional dan mental untuk melindungi diri sendiri, dan para ahli kesehatan mental setuju bahwa batasan itu menyehatkan. Batasan-batasan rohani juga bermanfaat bagi kesejahteraan spiritual kita. Harus ada batasan yang jelas untuk mengatur keyakinan yang kita pegang dan bagaimana kita mempraktikkan keyakinan tersebut.

Tidak memiliki batasan-batasan rohani dapat menyebabkan kebingungan teologis dan perilaku buruk yang menyertainya. Alkitab mengatakan bahwa orang-orang yang tidak dewasa secara rohani "diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan" (Efesus 4:14). Bagaimana kita dapat menghindari tipu daya guru-guru palsu? Pelajari Firman Tuhan (2 Timotius 2:15), taatilah Firman Tuhan (Mazmur 119:33), dan tetapkanlah batasan-batasan rohani.

Berikut adalah beberapa panduan untuk menetapkan batasan rohani:

Tetapkan pedoman rohani mengenai doktrin. Sangat penting bagi kesehatan rohani kita untuk tidak mengindahkan ajaran-ajaran palsu. Untuk memiliki batasan-batasan rohani yang tepat, kita harus mengetahui kebenaran-kita harus mempelajari Firman Tuhan dan berkomitmen untuk mengikutinya. "Peganglah segala sesuatu yang telah engkau dengar dari padaku sebagai contoh ajaran yang sehat dan lakukanlah itu dalam iman dan kasih dalam Kristus Yesus" (2 Timotius 1:13). Kita juga harus menyaring kebohongan: "Tetapi jauhilah takhayul dan dongeng nenek-nenek tua. Latihlah dirimu beribadah" (1 Timotius 4:7). Gereja di Efesus telah melakukan pekerjaan yang baik dalam menetapkan batasan-batasan rohani mengenai doktrin: "engkau telah mencobai mereka yang menyebut dirinya rasul, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, bahwa engkau telah mendapati mereka pendusta" (Wahyu 2:2). Jemaat Pergamus (Wahyu 2:14) dan Tiatira (Wahyu 2:20) tidak begitu baik dalam hal membedakan doktrin.

Tetapkan pedoman rohani mengenai sahabat. Pilihan kita akan teman sangatlah penting dalam perjalanan rohani kita (Amos 3:3). Alkitab memberi kita panduan tentang tipe orang yang harus kita cari sebagai teman. Teman-teman dekat kita harus menunjukkan hikmat yang saleh: "Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa berteman dengan orang bebal menjadi malang" (Amsal 13:20). Teman-teman dekat kita haruslah orang yang dapat mengendalikan diri: "Jangan berteman dengan orang yang lekas gusar, jangan bergaul dengan seorang pemarah" (Amsal 22:24). Teman dekat kita harus bersedia mengatakan yang sebenarnya, bahkan ketika itu menyakitkan: "Seorang kawan memukul dengan maksud baik, tetapi seorang lawan mencium secara berlimpah-limpah" (Amsal 27:6). Ini bukan tentang menjadi lebih suci daripada orang lain; ini tentang menjadi bijaksana dalam memilih teman dekat, dengan mengetahui bahwa "besi menajamkan besi" (Amsal 27:17).

Tetapkan pedoman rohani mengenai moralitas. Apa yang kita pilih untuk dilakukan dengan tubuh kita berdampak pada kesehatan rohani kita (1 Korintus 6:9-10). Karena alasan ini, kita diperintahkan untuk "jauhilah nafsu orang muda" (2 Timotius 2:22,) dan "janganlah merawat tubuhmu untuk memuaskan keinginannya" (Roma 13:14). Simson gagal untuk menetapkan batas-batas rohani dalam hal ini, dan sebagai akibatnya ia kehilangan rambutnya, matanya, dan kebebasannya (Hakim-Hakim 16).

Tetapkan pedoman rohani mengenai penyembahan berhala. Berhala adalah segala sesuatu yang menggantikan Tuhan di dalam hati kita atau menghalangi kita untuk memberikan kemuliaan kepada Tuhan, dan dunia ini penuh dengan berhala. Kita harus membuat keputusan secara sadar untuk menolak apa pun yang akan merusak persekutuan kita dengan Kristus. Kita harus belajar untuk berkata seperti pemazmur, "Siapa gerangan ada padaku di sorga selain Engkau? Selain Engkau tidak ada yang kuingini di bumi" (Mazmur 73:25). Tuhan menjanjikan upah bagi mereka yang menetapkan batas-batas rohani untuk menjauhkan diri dari berhala-berhala: "Sebab itu: Keluarlah kamu dari antara mereka, dan pisahkanlah dirimu dari mereka, firman Tuhan, dan janganlah menjamah apa yang najis, maka Aku akan menerima kamu" (2 Korintus 6:17).

Menetapkan batas-batas rohani memerlukan ketajaman: "Tiada kutaruh di depan mataku perkara dursila; perbuatan murtad aku benci, itu takkan melekat padaku" (Mazmur 101:3). Hal ini melibatkan kemampuan untuk melihat ke depan untuk melihat ke mana arah jalan tertentu dan memilih dengan tepat: "Janganlah menempuh jalan orang fasik, dan janganlah mengikuti jalan orang jahat. Jauhilah jalan itu, janganlah melaluinya, menyimpanglah dari padanya dan jalanlah terus" (Amsal 4:14-15; bdk. Amsal 22:3). Hal ini membutuhkan komitmen: "pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah. . . . Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!" (Yosua 24:15).

Batasan-batasan fisik juga penting-menempatkan pagar di sekitar area bertegangan tinggi adalah ide yang bagus. Namun, batas-batas rohani jauh lebih penting. Kesehatan jiwa kita dipertaruhkan. Terlindungi dari bahaya rohani sama pentingnya dengan tetap aman secara fisik.

English



Kembali ke halaman utama dalam Bahasa Indonesia

Batasan-batasan rohani seperti apa yang harus kita tetapkan dalam hidup kita?
Bagikan halaman ini: Facebook icon Twitter icon Pinterest icon Email icon
© Copyright Got Questions Ministries