settings icon
share icon
Pertanyaan

Apa artinya berpusat pada Injil?

Jawaban


Kata Injil secara sederhana berarti "kabar baik". Injil Yesus Kristus adalah kabar baik bahwa manusia yang berdosa dapat dibenarkan di hadapan Tuhan dengan bertobat dari dosa mereka dan memanggil Yesus sebagai Juruselamat dan Tuhan (Kisah Para Rasul 2:21; Roma 10:9-10). Jadi, berpusat pada Injil berarti berfokus pada kabar baik Tuhan yang mengubah hidup di dalam Kristus. Kita sering berbicara tentang pelayanan yang menginjili orang yang terhilang sebagai "berpusat pada Injil". Buku-buku, kurikulum, dan program-program dapat berpusat pada Injil; lagu-lagu dapat menceritakan lirik-lirik yang berpusat pada Injil; orang-orang dapat menjalani kehidupan yang berpusat pada Injil.

Di Korintus, pelayanan Paulus jelas berpusat pada Injil: "Sebab aku telah memutuskan untuk tidak mengetahui apa-apa di antara kamu selain Yesus Kristus, yaitu Dia yang disalibkan" (1 Korintus 2:2). Kesaksiannya kepada jemaat-jemaat di Galatia juga sama: "Tetapi aku sekali-kali tidak mau bermegah, selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus, sebab olehnya dunia telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia" (Galatia 6:14). Membagikan Injil adalah prioritas utama Paulus, dan ia merasakan dorongan ilahi untuk memberitakannya kepada semua orang: "JKarena jika aku memberitakan Injil, aku tidak mempunyai alasan untuk memegahkan diri. Sebab itu adalah keharusan bagiku. Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Injil" (1 Korintus 9:16).

Ketika kita berbicara tentang seseorang yang menjalani kehidupan yang berpusat pada Injil, yang kita maksudkan adalah orang tersebut telah mempercayai Injil Yesus Kristus dan menjadikan kematian dan kebangkitan Kristus sebagai fondasi utama dalam kehidupannya. Seorang Kristen sejati haruslah orang yang berpusat pada Injil (Lukas 14:26-27) karena Kekristenan adalah sebuah gaya hidup, bukan sebuah aktivitas. Mengetahui tentang Kristus tidak membuat seseorang menjadi seorang Kristen; mengenal Kristuslah yang membuat seseorang menjadi Kristen.

Setiap kehidupan manusia memiliki sebuah pusat, yang memotivasi semua keputusan. Pada dasarnya, kita berpusat pada Injil, atau berpusat pada diri sendiri. Bahkan orang yang tampaknya baik bisa saja berpusat pada diri sendiri jika motivasinya bukan untuk memuliakan Tuhan (lihat 1 Korintus 10:31). Akan sangat membantu untuk mendefinisikan perbedaan antara kehidupan yang berpusat pada Injil dan jenis kehidupan lainnya dengan melihat bagan perbandingan:

Berpusat pada Injil Berpusat pada diri sendiri
Telah percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat Mungkin mengenal dan menghargai Kristus, namun belum berserah diri pada ketuhanan-Nya
Membuat keputusan berdasarkan apa yang berkenan kepada Tuhan Membuat keputusan berdasarkan kesenangan diri sendiri/orang lain
Hidup dengan keinginan untuk lebih mengenal Tuhan Jarang berpikir untuk lebih mengenal Tuhan
Hidup dengan sikap mensyukuri berkat Sering membandingkan dengan orang lain dan mengingini apa yang dimilikinya
Keinginan untuk membuat Kristus dikenal orang lain Menganggap semua "kepercayaan" memiliki validitas yang sama
Senang beribadah bersama orang beriman lainnya Memiliki hubungan yang didefinisikan sendiri dengan Tuhan yang tidak memerlukan persekutuan, pengajaran, atau akuntabilitas
Menganggap sumber daya keuangan sebagai sarana untuk membantu orang lain mengenal Yesus Menganggap sumber daya keuangan sebagai sarana untuk mendapatkan lebih banyak barang atau mengesankan orang lain
Belajar mengasihi Yesus lebih dari apa pun Menganggap Yesus sebagai tokoh sejarah yang hebat tetapi tidak dapat diketahui
Berduka atas dosa pribadi Menganggap dirinya orang baik
Telah menempatkan rasa malu dan bersalah di kayu salib Mungkin membawa banyak rasa malu dan bersalah
Dengan penuh sukacita melayani orang lain sebagai cara untuk melayani Kristus Hanya melayani jika memberikan kepuasan atau persetujuan
Menganggap Alkitab sebagai otoritas terakhir dalam segala persoalan Menganggap Alkitab sebagai buku yang bagus, namun memutuskan permasalahan berdasarkan standar budaya
Melihat Yesus sebagai segalanya yang cukup untuk memuaskan hati Melihat Yesus sebagai sarana untuk mengakses berkat materi dari Tuhan
Melihat waktu luang sebagai kesempatan untuk belajar dan berkembang Melihat waktu luang sebagai waktu SAYA untuk mengejar kesenangan
Berfokus pada perkara kekal Berfokus pada perkara duniawi
Penuh kesadaran untuk mengembangkan buah Roh Menerima sifat-sifat negatif sebagai "begitulah saya adanya"


Kehidupan yang berpusat pada Injil adalah kehidupan yang berpusat pada Yesus. Ketika kita datang kepada Kristus karena kasih karunia melalui iman (Efesus 2:8-9), kita melakukan lebih dari sekadar mengamankan tempat tujuan kekal kita. Keselamatan adalah paradoks ilahi: hadiah gratis yang mengorbankan segala sesuatu yang ada pada diri kita (lihat Lukas 14:33). Menjadi anak Tuhan mengubah kita dari dalam ke luar (1 Korintus 5:17). Ketika Roh Kudus bergerak ke dalam hati yang bertobat, Dia mulai mengubah keinginan, pandangan, motivasi, dan pendapat kita (1 Korintus 6:19-20). Ibrani 12:28-29 mengatakan bahwa "Allah kita adalah api yang menghanguskan." Api dari hadirat-Nya membakar sampah. Api itu membakar apa yang rendah dan tidak layak.

Kehidupan yang berpusat pada Injil adalah kehidupan yang selalu siap untuk membagikan kabar baik kepada orang lain. Kaki diperlengkapi dengan "kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera" (Efesus 6:15). Hati menghormati Kristus sebagai Tuhan dan "siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu" (1 Petrus 3:15). Pelayanan yang berpusat pada Injil adalah pelayanan rekonsiliasi yang bertujuan untuk membagikan berita bahwa "Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus" (2 Korintus 5:19).

Banyak orang memiliki kehidupan yang berpusat pada agama, kehidupan yang berpusat pada kebajikan, atau kehidupan yang berpusat pada aktivitas. Mereka bahkan mungkin memiliki kehidupan rohani, tetapi jika mereka tidak bertekuk lutut kepada ketuhanan Yesus, kerohanian itu akan membawa mereka kepada kebinasaan (1 Yohanes 4:1). Hanya kehidupan yang berpusat pada Injil yang dapat menyenangkan hati Tuhan (Roma 8:8; 1 Tesalonika 2:4), karena hanya melalui Yesus Kristus dan Injil-Nya kita dapat masuk ke dalam hadirat-Nya (Yohanes 14:6).
English



Kembali ke halaman utama dalam Bahasa Indonesia

Apa artinya berpusat pada Injil?
Bagikan halaman ini: Facebook icon Twitter icon Pinterest icon Email icon
© Copyright Got Questions Ministries