settings icon
share icon
Pertanyaan

Kapankah damai sejahtera dalam kitab Nahum 1:15 akan datang?

Jawaban


Nahum 1:15 menubuatkan masa depan yang penuh kedamaian, dengan menyatakan, "Lihatlah! Di atas gunung-gunung berjalan orang yang membawa berita, yang mengabarkan berita damai sejahtera . . . Sebab tidak akan datang lagi orang dursila menyerang engkau [Yehuda]."

Untuk mengetahui kapan masa damai sejahtera ini akan terjadi, kita harus mempertimbangkan konteks yang lebih besar dari kitab Nahum. Kitab Nahum ditulis untuk memberitahukan kehancuran kota Niniwe yang akan datang. Nabi Nahum menulis antara tahun 663 dan 612 S.M. Nahum 1:1-8 memperkenalkan nubuat dan menyoroti keagungan Tuhan dan sifat-sifat-Nya. Ayat 9-14 berfokus pada murka Tuhan terhadap Niniwe dan rencana-Nya untuk menghancurkannya.

Nahum 1:15 kemudian melihat kembali ayat-ayat sebelumnya dan menyatakan bahwa penghancuran Niniwe oleh bangsa Babel akan menjadi "kabar baik" bagi Yehuda. Mengapa? Niniwe adalah musuh Yehuda dan ibu kota Kerajaan Asyur. Pada tahun 722 SM, bangsa Asyur telah mengalahkan kerajaan Israel di utara, menghancurkan Samaria, ibukotanya. Pada tahun 701 SM, bangsa Asyur hampir menaklukkan Yerusalem, ibu kota Yehuda. Bangsa Asyur dikenal luas karena "perbuatan jahatmu terus-menerus" (Nahum 3:19), yang membuat Tuhan mengutuk Niniwe ke dalam kehancuran.

Kita tahu dari sejarah bahwa penghancuran Niniwe terjadi pada tahun 612 SM di tangan bangsa Media. Pada saat itu, salah satu musuh Yehuda paling berbahaya telah disingkirkan. Laporan tentang berita ini akan dianggap "baik" bagi semua orang di Yehuda.

Paruh terakhir dari Nahum 1:15 mengatakan, "Rayakanlah hari rayamu, hai Yehuda, bayarlah nazarmu! Sebab tidak akan datang lagi orang dursila menyerang engkau; ia telah dilenyapkan sama sekali!" Kekalahan Niniwe akan mengakibatkan Yehuda dapat melanjutkan perayaan tahunannya dan memenuhi nazarnya kepada Tuhan di Yerusalem di Bait Allah.

Selain itu, kata benda Ibrani yang diterjemahkan menjadi "damai sejahtera" dalam Nahum 1:15 terkadang digunakan untuk merujuk kepada pembebasan atau kebebasan dari serangan musuh (misalnya, Yeremia 4:10; 6:14). Konteks Nahum 1:15 cocok dengan penggunaan ini, yang menghubungkan "damai sejahtera" dengan kehancuran musuh.

Dalam Perjanjian Baru, Paulus mengutip bagian dari ayat ini dalam Roma 10:15 ketika ia menulis, "Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!" Ini bukan berarti Paulus percaya bahwa Nahum 1:15 adalah nubuat tentang berita Injil. Sebaliknya, ia menggunakan ayat ini untuk menghubungkan pemberitaan Injil dengan pembebasan dari dosa yang disediakan oleh keselamatan dari Tuhan.

English



Kembali ke halaman utama dalam Bahasa Indonesia

Kapankah damai sejahtera dalam kitab Nahum 1:15 akan datang?
Bagikan halaman ini: Facebook icon Twitter icon Pinterest icon Email icon
© Copyright Got Questions Ministries