settings icon
share icon
Pertanyaan

Apakah hal-hal yang dipercakapkan (terjemahan Inggris: diperdebatkan) dalam Roma 14:1?

Jawaban


Anggota jemaat di Roma bersatu dalam iman mereka kepada Yesus Kristus, tetapi rasul Paulus melihat adanya perpecahan di antara orang-orang percaya Yahudi dan bukan Yahudi di antara mereka. Kedua kelompok orang Kristen itu berdebat dan saling menghakimi, dan Paulus meminta mereka untuk berhenti "Terimalah orang yang lemah imannya tanpa mempercakapkan (terjemahan Inggris: diperdebatkan) pendapatnya" (Roma 14:1).

Seluruh pasal Roma 14 membahas pertanyaan tentang hal-hal yang dapat dipercakapkan/ diperdebatkan. Hal-hal yang dapat diperdebatkan dapat disimpulkan sebagai isu-isu yang tidak penting dalam kehidupan Kristen, atau "area abu-abu" di mana Alkitab tidak memberikan pedoman yang jelas.

Meskipun banyak hal dalam kehidupan Kristen yang penting, ada juga yang tidak penting. Dua hal yang diperdebatkan secara spesifik yang Paulus bahas dalam Roma 14 terutama mengenai makanan apa saja yang boleh dimakan (ayat 2-3) dan perayaan hari-hari kudus tertentu (ayat 5-6). Ia juga menyinggung tentang minum anggur dalam ayat 21.

Umat Kristen Romawi telah menjadi partisan. Kasih dan persatuan telah dilupakan di tengah perselisihan mereka. Beberapa orang percaya di dalam gereja merasakan kebebasan di dalam Kristus untuk memakan semua jenis makanan tanpa batasan. Tidak jelas apakah pembatasan ini hanya berkaitan dengan peraturan halal seperti yang dijabarkan dalam hukum Yahudi, atau juga termasuk memakan daging yang telah dipersembahkan kepada berhala-berhala kafir. Mereka yang lemah imannya mungkin merasakan terlalu banyak godaan ketika makan daging dan dengan demikian meninggalkan apa pun yang mengingatkan mereka pada kehidupan pra-Kristen mereka. Demikian juga, beberapa orang Kristen yang selalu menyembah Tuhan pada hari-hari suci Yahudi mungkin merasa hampa dan tidak setia jika mereka tidak terus mendedikasikan hari-hari itu untuk Tuhan.

Masalahnya adalah orang-orang Kristen yang "kuat" memandang rendah orang-orang yang lebih lemah, dan orang-orang percaya yang "lemah" mengutuk atau menghakimi orang-orang yang kuat. Gereja terjebak dalam dosa kesombongan, legalisme, dan menghakimi. Paulus mengingatkan mereka bahwa, sebagai hamba Tuhan, mereka bertanggung jawab hanya kepada Tuhan: "Siapakah kamu, sehingga kamu menghakimi hamba orang lain? Entahkah ia berdiri, entahkah ia jatuh, itu adalah urusan tuannya sendiri. Tetapi ia akan tetap berdiri, karena Tuhan berkuasa menjaga dia terus berdiri" (Roma 14:4). Tuhan adalah Tuan kita, dan terserah kepada-Nya untuk menghakimi kita. Jika kita sibuk melayani Tuhan, kita tidak akan peduli dengan hal-hal sepele seperti menyelidiki kebiasaan makan saudara-saudari kita.

Pelajaran utama dari bab ini adalah bahwa hubungan yang harmonis dalam tubuh Kristus sangat penting bagi Tuhan. Kesatuan di dalam gereja lebih penting daripada kesepakatan tentang hal-hal yang dapat diperdebatkan dan kurang penting dalam kehidupan Kristen. Hal-hal yang dapat diperdebatkan seharusnya tidak mengganggu kesatuan Kristen.

Tuhan memanggil orang Kristen untuk hidup tanpa menghakimi satu sama lain dan tanpa menyebabkan orang lain melanggar hati nurani mereka: "Karena itu janganlah kita saling menghakimi lagi! Tetapi lebih baik kamu menganut pandangan ini: Jangan kita membuat saudara kita jatuh atau tersandung!" (Roma 14:13). Orang Kristen dewasa yang memiliki kebebasan di dalam Kristus di area tertentu harus berhati-hati untuk tidak mempengaruhi saudara-saudari yang lebih lemah untuk tersandung dan melanggar hati nurani mereka. Bahkan jika kita percaya bahwa kita benar, jika tindakan kita akan menyebabkan orang percaya lain goyah secara rohani, kita harus menghentikan apa yang kita lakukan. Dan orang-orang percaya yang lemah atau kurang dewasa yang memiliki keyakinan yang kuat di suatu bidang harus menghindari membatasi atau menghakimi mereka yang telah menemukan kebebasan Kristen.

Saling menghormati dan mengasihi adalah ciri-ciri murid-murid Kristen sejati (Yohanes 13:34-35). Paulus berkata, "Terimalah orang yang lemah imannya" (Roma 14:1). Maksudnya adalah bahwa orang yang kuat harus menganggap orang yang lemah sebagai sesama orang percaya dan setara di dalam tubuh Kristus. Pelajaran dari Roma 14 masih berlaku sampai sekarang. Jika orang Kristen tidak setuju dengan hal-hal yang tidak penting dan dapat diperdebatkan, tidak ada pihak yang boleh mengutuk atau menghakimi pihak lain, tetapi keduanya harus diizinkan untuk beribadah kepada Tuhan dengan kebebasan "setiap orang benar-benar yakin dalam hatinya sendiri" (ayat 5).

Paulus menekankan sebuah perhatian penting dalam kerajaan Tuhan-bahwa saudara-saudari bertindak dalam kasih (Roma 14:15). Orang Kristen tidak akan dikenal karena apa yang mereka makan atau minum, tetapi karena kasih, kebenaran, damai sejahtera, dan sukacita dalam Roh Kudus (ayat 17). Paulus rindu melihat jemaat di Roma hidup dengan penuh pengorbanan dan setuju untuk tidak setuju meskipun ada perbedaan-perbedaan di antara mereka. Dengan cara ini, gereja dapat mengalihkan fokusnya dari hal-hal yang tidak penting kepada amanat agung untuk menyebarkan Injil Yesus Kristus ke seluruh dunia.

English



Kembali ke halaman utama dalam Bahasa Indonesia

Apakah hal-hal yang dipercakapkan (terjemahan Inggris: diperdebatkan) dalam Roma 14:1?
Bagikan halaman ini: Facebook icon Twitter icon Pinterest icon Email icon
© Copyright Got Questions Ministries