settings icon
share icon
Pertanyaan

Mengapa hikmat dan kebodohan digambarkan sebagai wanita dalam Amsal?

Jawaban


Amsal pasal 9 menggunakan personifikasi untuk menggambarkan hikmat dan kebodohan sebagai wanita. Mengapa penulis menggunakan wanita sebagai contohnya?

Jawabannya ditemukan dalam deskripsi yang digunakan untuk kedua istilah ini. Hikmat dibahas dalam Amsal 9:1-12, di mana ia dipersonifikasikan sebagai seorang wanita yang bijaksana. Wanita yang bijak ini telah membangun rumahnya (ayat 1), menyiapkan makan malam yang lezat (ayat 2), dan memberikan hikmat kepada mereka yang kekurangan hikmat (ayat 3-5).

Manfaat bagi mereka yang mencari hikmat adalah menjadi lebih bijaksana dan bertambah dalam pengetahuan (ayat 8). Takut akan Tuhan adalah permulaan hikmat (ayat 10). Hikmat bahkan dikatakan dapat menambah umur seseorang (ayat 11).

Dalam Amsal 9:13-18, kebodohan diasosiasikan dengan wanita yang menggoda. Kebebalan ("kebodohan" dalam beberapa terjemahan) adalah keras, menggoda, dan tidak tahu apa-apa (ayat 13). Ia menggoda orang-orang sederhana yang lewat (ayat 14-17). Mereka yang berpaling kepadanya akan menemukan kematian (ayat 18). Berbeda dengan wanita Hikmat yang menyediakan makanan dan anggur yang enak, wanita Fasik menyediakan air curian dan roti yang dimakan secara sembunyi-sembunyi (ayat 17).

Maka, Amsal pasal kesembilan mengajak para pembaca untuk memeluk hikmat dan menjauhi kebodohan atau kebebalan. Mereka yang melakukannya akan menerima banyak manfaat, sementara mereka yang tidak melakukannya akan mengalami penghakiman.

Ajaran-ajaran ini dalam beberapa hal menyerupai ajaran Yesus dalam Matius 22:1-14 dan Lukas 14:15-24 untuk merespons Firman Tuhan dengan cara yang positif. Panggilan kepada hikmat juga sangat mirip dengan panggilan Perjanjian Baru kepada keselamatan.

Selanjutnya, sebuah struktur chiastik hadir dalam Amsal 9 yang menyoroti ayat 7-12 sebagai fokus utama dari ajaran ini. Ayat-ayat ini mencakup seruan yang jelas tentang manfaat hikmat. Ayat 10 mengatakan, "Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, dan mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian."

Personifikasi kebijaksanaan dan kebodohan sebagai dua wanita yang berbeda menyajikan manfaat kebijaksanaan dan penghakiman yang terkait dengan kebodohan. Seorang wanita yang berhikmat akan menguntungkan suaminya, sama seperti wanita yang bodoh dapat menghancurkan suaminya.

Kata-kata ini ditulis sebagai nasihat dari seorang ayah kepada anaknya (Amsal 2:1; 3:1; 4:20; 5:1, 20; 6:20; 7:1), sehingga ilustrasi tentang dua jenis perempuan merupakan metode yang ampuh untuk menggambarkan hikmat Tuhan. Membaca kata-kata ini dalam konteks ini memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang perikop ini dan banyak penerapannya untuk kehidupan saat ini.

English



Kembali ke halaman utama dalam Bahasa Indonesia

Mengapa hikmat dan kebodohan digambarkan sebagai wanita dalam Amsal?
Bagikan halaman ini: Facebook icon Twitter icon Pinterest icon Email icon
© Copyright Got Questions Ministries