Pertanyaan
Apakah yang dimaksud dengan kekeringan rohani, dan bagaimana cara mengatasinya?
Jawaban
Ketika orang mengatakan bahwa mereka "kering secara rohani", biasanya mereka merasa jauh dari Tuhan atau sedang berjuang untuk bertumbuh secara rohani. Mereka tidak melihat Tuhan bekerja, beban hidup menekan, dan mereka mulai merasa kecil hati. Mereka mencari Tuhan seperti di "tanah yang kering dan tandus, tiada berair" (Mazmur 63:2) - ini adalah masa-masa kekeringan rohani. Mungkin ada beberapa alasan untuk kekeringan rohani.
Terkadang kekeringan rohani disebabkan oleh dosa pribadi. Dosa dapat menyebabkan kita merasa jauh dari Tuhan karena kita berusaha hidup untuk diri kita sendiri dan bukannya hidup untuk Tuhan. Dosa yang tidak diakui dapat menyebabkan kita kehilangan sukacita yang terkait dengan keselamatan kita (lihat Mazmur 51:12). Kita dapat memulihkan masa kekeringan dengan mengakui dosa kita kepada Tuhan (lihat 1 Yohanes 1:9 dan Mazmur 32). Dan kita harus percaya pada Firman-Nya: "Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu. Tahirkanlah tanganmu, hai kamu orang-orang berdosa! dan sucikanlah hatimu, hai kamu yang mendua hati!" (Yakobus 4:8). Mendua hati berarti memiliki kesetiaan ganda, seperti berusaha melayani Tuhan dan mamon (Matius 6:24). Upaya untuk melakukan hal ini akan membuat kita kering secara rohani.
Beberapa orang merasa kering secara rohani karena sakit fisik, mental, atau emosional. Ketika kita sakit, seringkali lebih sulit untuk fokus pada Tuhan atau hal-hal rohani. Setelah Elia mengalahkan nabi-nabi Baal, ia berlari sangat jauh karena ia takut Ratu Izebel akan menghukum mati dirinya (1 Raja-raja 19:1-5). Dia kelelahan secara fisik, mental, dan emosional, dan dia ingin mati. Tuhan memberikan Elia makanan dan istirahat (ayat 5-8) dan kemudian menggunakan masa-masa kelemahan itu untuk bekerja dalam kehidupan Elia dengan cara yang baru.
Tuhan terkadang mengijinkan seseorang untuk mencapai titik terendah sebelum melakukan intervensi dengan cara yang penuh kuasa. Waktu sebelum intervensi tersebut dapat terasa kering secara rohani. Bangsa Israel yang terjebak di Laut Merah adalah contohnya (Keluaran 14). Bangsa itu terjebak di antara tentara Firaun dan laut. Sepertinya tidak ada jalan keluar. Tuhan sepertinya telah membawa mereka ke dalam perangkap maut. Namun, pada saat itulah Tuhan memilih untuk campur tangan dengan sebuah mukjizat yang masih dibicarakan ribuan tahun kemudian: Dia membelah laut agar bangsa Israel dapat melarikan diri ke daratan yang kering!
Tuhan menawarkan beberapa solusi untuk mengatasi kekeringan rohani kita. Kita telah melihat perintah Tuhan untuk mendekat kepada-Nya dengan janji bahwa Dia akan mendekat kepada kita. Selain itu, kita dipanggil untuk mencari Tuhan melalui Firman-Nya: "Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik" (2 Timotius 3:16-17). Di dalam Firman Tuhan kita melihat kesetiaan, kemurahan, dan kasih Tuhan. Firman Tuhanlah yang menguduskan kita (Yohanes 17:17).
Cara kedua untuk mengatasi kekeringan rohani adalah melalui doa. Yeremia 29:13 berkata, "Apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati." Yesus mengajarkan dalam Matius 7:7, "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu." Ketekunan dalam doa adalah suatu kebajikan (Lukas 18:1).
Cara ketiga untuk mengatasi kekeringan rohani adalah persekutuan dengan orang-orang percaya lainnya. Salah satu kekuatan gereja mula-mula adalah bahwa mereka menghabiskan waktu bersama satu sama lain. Kisah Para Rasul 2:46-47 mencatat, "Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati, sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan." Tujuan Tuhan bagi umat-Nya adalah koinonia, yang melibatkan persekutuan, dorongan, dan hubungan yang benar.
Daud kemungkinan besar sedang mengalami masa kekeringan rohani ketika ia menulis mazmur ini:
"Berapa lama lagi, TUHAN, Kaulupakan aku terus-menerus? Berapa lama lagi Kausembunyikan wajah-Mu terhadap aku? Berapa lama lagi aku harus menaruh kekuatiran dalam diriku, dan bersedih hati sepanjang hari? Berapa lama lagi musuhku meninggikan diri atasku?" (Mazmur 13:2-3).
Di akhir mazmur pendek yang sama, kita melihat adanya perubahan sikap:
"Tetapi aku, kepada kasih setia-Mu aku percaya, hatiku bersorak-sorak karena penyelamatan-Mu. Aku mau menyanyi untuk TUHAN, karena Ia telah berbuat baik kepadaku" (Mazmur 13:6).
Bagaimana Daud keluar dari kekeringan rohaninya? Ia percaya kepada kasih Tuhan; ia memilih untuk bersukacita dan bernyanyi, berdasarkan kebenaran rohani yang tidak berubah; dan ia mengingat kebaikan Tuhan di masa lalu.
Yesus berjanji, "barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal" (Yohanes 4:14). Air hidup dari Tuhan kita adalah obat yang pasti untuk mengatasi kekeringan rohani.
English
Apakah yang dimaksud dengan kekeringan rohani, dan bagaimana cara mengatasinya?