settings icon
share icon
Pertanyaan

Apa yang dimaksud dengan "meneguhkan hatimu" (Yakobus 5:8)?

Jawaban


Kesuksesan dalam kehidupan Kristen membutuhkan pola pikir yang tidak seperti pelari jarak pendek, tetapi seperti pelari maraton, terutama di saat-saat yang penuh tantangan. Kekuatan, stamina, dan daya tahan yang sabar dibutuhkan untuk bertahan sebagai pengikut Yesus Kristus. Yakobus berfokus pada topik ini ketika ia mendorong sesama orang percaya untuk "harus meneguhkan hatimu, karena kedatangan Tuhan sudah dekat!" (Yakobus 5:8).

Kata untuk "meneguhkan" dalam bahasa aslinya berarti "menguatkan, mengukuhkan, membuat lebih ditandai dengan tekad atau tekad yang teguh." Hati yang teguh siap menghadapi apa pun dalam menghadapi penderitaan. "Berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia." (1 Korintus 15:58). Bertahan sampai akhir adalah tujuan orang Kristen karena hadiah yang berharga yaitu keselamatan dan kekekalan bersama Tuhan menanti kita (Matius 10:22; Kisah Para Rasul 20:24; Ibrani 10:36; 2 Timotius 2:12). Sementara itu, kita harus menanggung penderitaan dan sakit hati dengan sabar, berdiri teguh sampai Yesus Kristus datang kembali (Kisah Para Rasul 14:22; Roma 15:4; 1 Timotius 4:16).

"Teguhkanlah hatimu" adalah cara Yakobus untuk mengatakan, "Bertekadlah dengan segenap hati untuk mengejar gaya hidup pengabdian yang gigih saat Anda melayani Tuhan." Salah satu motivasi yang Yakobus tawarkan untuk menunjukkan keteguhan tujuan tersebut adalah dengan dekatnya waktu kedatangan Kristus kembali. Paulus memberikan dorongan yang sama kepada jemaat di Tesalonika: "Dan kiranya Tuhan menjadikan kamu bertambah-tambah dan berkelimpahan dalam kasih seorang terhadap yang lain dan terhadap semua orang, sama seperti kami juga mengasihi kamu. Kiranya Dia menguatkan hatimu, supaya tak bercacat dan kudus, di hadapan Allah dan Bapa kita pada waktu kedatangan Yesus, Tuhan kita, dengan semua orang kudus-Nya" (1 Tesalonika 3:12-13). Kita harus hidup dengan penuh pengharapan akan kedatangan Kristus yang kedua kali, karena kita tahu bahwa Dia dapat datang kembali kapan saja (1 Korintus 1:7; Filipi 3:20).

Yakobus mengilustrasikan apa yang dimaksud dengan meneguhkan hati dengan memberikan contoh para petani "menantikan hasil yang berharga dari tanahnya dan ia sabar sampai telah turun hujan musim gugur dan hujan musim semi" (Yakobus 5:7). Seorang petani harus tetap bersabar untuk mendapatkan hasil panen yang sehat. Selama menunggu, dia tidak memiliki kendali atas cuaca. Sebaliknya, ia harus mempercayakan hasil panennya yang berharga ke dalam tangan Tuhan. Dengan cara yang sama, kita meneguhkan hati kita dengan bertekad untuk tidak "jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah" (Galatia 6:9).

Seperti tanah yang baik dalam perumpamaan tentang penabur, kita memantapkan hati kita ketika kita "mendengar firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam ketekunan" (Lukas 8:15). Petani bekerja keras, sepanjang tahun, menanti untuk menuai hasil panen (Lukas 12:43). Hal itu tidak terjadi dalam semalam, tetapi membutuhkan waktu berbulan-bulan. Tuaian rohani kita adalah buah dari pekerjaan Roh Kudus yang pelan-pelan dan mantap dalam hidup kita (Galatia 5:22-23). Sebelumnya, Yakobus menasihati saudara-saudaranya di dalam Kristus, "Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun" (Yakobus 1:2-4).

Kita meneguhkan hati kita dengan tetap mengarahkan pandangan kita pada tujuan, apa pun yang kita hadapi dalam hidup ini (Lukas 9:62; Filipi 3:13-14; 1 Korintus 9:24; 1 Timotius 6:11). Kita tetap bertahan dan berdiri teguh, bahkan ketika kita ingin berlari dari masalah. Seperti pemazmur, kita berkata, "Aku senantiasa memandang kepada TUHAN; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah" (Mazmur 16:8).

Ajakan Yakobus untuk "meneguhkan hatimu" beresonansi dalam surat Paulus kepada jemaat di Roma: "Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita" (Roma 5:3-5). Hati yang diteguhkan dipenuhi dengan kekuatan karakter dan pengharapan yang penuh keyakinan akan kasih Tuhan yang teguh dan selalu hadir. Hati yang "berakar dan berdasar di dalam kasih" (Efesus 3:17). Ini adalah hati yang yakin bahwa tidak ada satu pun di dalam seluruh ciptaan yang "akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita" (lihat Roma 8:38-39). Apa pun yang harus kita tanggung, kasih Tuhan akan meneguhkan hati kita dan membawa kita pulang ke surga.

English



Kembali ke halaman utama dalam Bahasa Indonesia

Apa yang dimaksud dengan "meneguhkan hatimu" (Yakobus 5:8)?
Bagikan halaman ini: Facebook icon Twitter icon Pinterest icon Email icon
© Copyright Got Questions Ministries