Pertanyaan
Apakah pasangan yang sudah bercerai bisa menikah lagi?
Jawaban
Ketika Yesus datang ke dunia ini, Dia “lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat. Ia diutus untuk menebus mereka, yang takluk kepada hukum Taurat” (Galatia 4:4-5). Orang Kristen harus “berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan” (Galatia 5:1). Kitab Suci memperjelas bahwa kita yang ada di dalam Kristus tidak berada di bawah Hukum Perjanjian Lama. Sebaliknya, kita “hidup di dalam Roh” (Galatia 5:16) dan mengikuti “hukum Kristus” (Galatia 6:2).
Pembatasan dalam Ulangan 24:4 adalah bagian dari peraturan Tuhan mengenai perceraian, sebuah praktik yang Dia toleransi, namun tidak pernah dianjurkan, karena kekerasan hati bangsa Israel (Matius 19:8). Musa mewajibkan surat cerai tertulis yang mengikat secara hukum (Ulangan 24:1) dan melarang "membatalkan" perceraian tersebut. Kedua peraturan tersebut diperhitungkan untuk menekankan gravitasi dan finalitas perceraian. Intinya, Tuhan berfirman, "Perceraian adalah masalah yang sangat serius; jangan anggap enteng langkah ini."
Saat ini, pasangan suami istri sebaiknya mengikuti perkataan Yesus dan menerima secara utuh apa yang telah dipersatukan Allah (Matius 19:6). Pasangan yang bercerai, meskipun tidak diwajibkan untuk mengikuti ketentuan Hukum Perjanjian Lama, tetap harus mempertimbangkan semua dampak dari pernikahan kembali. Jika hubungan dengan mantan pasangan berlanjut, konseling pastoral dianjurkan untuk memastikan bahwa faktor-faktor yang menyebabkan perceraian telah dikonfrontasi dan diatasi.
English
Apakah pasangan yang sudah bercerai bisa menikah lagi?