Pertanyaan
Apakah yang dimaksud dengan penginjilan melalui gaya hidup (lifestyle evangelism)?
Jawaban
"Penginjilan melalui gaya hidup" adalah sebuah strategi penginjilan yang berfokus pada kehidupan yang kudus dan berkemenangan di antara orang-orang yang belum percaya dengan tujuan untuk menarik orang-orang kepada pesan Yesus Kristus. Ada banyak variasi penginjilan melalui gaya hidup, tetapi sumber yang paling tepat adalah buku Penginjilan melalui Gaya Hidup (Lifestyle Evangelism) oleh Joe Aldrich.
Penginjilan melalui gaya hidup telah populer sejak tahun 1990-an, dan banyak orang Kristen Barat yang berusaha membagikan iman mereka melalui gaya hidup mereka sebagai tambahan dari kesaksian verbal mereka. Berbeda dengan metode-metode lain seperti traktat, KKR, dan penjangkauan melalui media, yang populer pada pertengahan abad ke-20, penginjilan melalui gaya hidup berfokus pada membangun hubungan dengan satu orang pada satu waktu. Melalui persahabatan, muncullah kesempatan untuk membagikan Injil.
Para pengkritik menyatakan bahwa penginjilan melalui gaya hidup tidak cukup atau mengabaikan perintah Alkitab untuk membagikan Injil secara lisan. Melakukan perbuatan baik saja tidak cukup; kita harus mengatakan kebenaran. Namun, penginjilan melalui gaya hidup dapat dan harus melakukan keduanya. Ada banyak contoh dalam Alkitab tentang orang-orang yang menghidupi iman mereka dan membagikan iman mereka secara verbal.
Sebagai contoh, rasul Petrus dengan berani membagikan imannya kepada Kristus pada hari Pentakosta di jalanan Yerusalem, dan 3.000 orang bertobat kepada Kristus dan dibaptis sebagai hasilnya (Kisah Para Rasul 2:41). Tidak lama setelah itu, ia dan para rasul lainnya mengambil tindakan untuk memenuhi kebutuhan para janda (Kisah Para Rasul 6:1-7).
Selain itu, anggota gereja mula-mula dikenal karena perbuatan baik mereka, yang "sangat dihormati orang banyak" (Kisah Para Rasul 5:13). Pada saat yang sama, mereka menaati perintah Tuhan untuk "beritakanlah seluruh firman hidup itu kepada orang banyak" (ayat 20). Kombinasi antara iman yang bersemangat dan berbagi iman dengan berani adalah keseimbangan yang tepat.
Paulus menasihati Timotius untuk "Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu" (1 Timotius 4:16). Paulus menekankan bahwa gaya hidup dan khotbah Timotius merupakan dua hal yang penting dalam upaya menginjili orang lain.
Paulus menegaskan prinsip yang sama dalam Efesus 4:1-3: "Sebab itu aku menasihatkan kamu, aku, orang yang dipenjarakan karena Tuhan, supaya hidupmu sebagai orang-orang yang telah dipanggil berpadanan dengan panggilan itu. Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu. Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera." Meskipun dipanggil untuk dengan berani memberitakan Yesus (Roma 1:16), kita juga memiliki panggilan yang jelas untuk menjalani kehidupan yang mencerminkan pesan Kristus.
Selama penginjilan melalui gaya hidup tidak menggantikan pengabaran Injil secara verbal, penginjilan melalui gaya hidup adalah alat pelayanan yang sah. Penginjilan melalui gaya hidup dapat menjadi cara yang luar biasa untuk menunjukkan iman dalam tindakan di dunia yang perlu melihat seperti apa kekristenan yang sejati.
English
Apakah yang dimaksud dengan penginjilan melalui gaya hidup (lifestyle evangelism)?