settings icon
share icon
Pertanyaan

Apakah penyesatan besar dalam Alkitab?

Jawaban


Biasanya, ketika orang berbicara tentang "penyesatan besar", mereka mengacu pada 2 Tesalonika 2:11, yang menubuatkan bahwa Tuhan akan mengirimkan "kesesatan atas mereka (terjemahan Inggris: penyesatan besar), yang menyebabkan mereka percaya akan dusta." Penyesatan besar ini dikaitkan dengan pekerjaan setan melalui Antikristus dan "disertai rupa-rupa perbuatan ajaib, tanda-tanda dan mujizat-mujizat palsu" (ayat 9).

Ayat yang sama dalam 2 Tesalonika juga berbicara tentang kemurtadan besar yang akan terjadi sebelum manusia durhaka itu dinyatakan. Kemurtadan yang serupa juga dinubuatkan di tempat lain: "Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan" (1 Timotius 4:1). Tentu saja, orang-orang terlibat dalam penyesatan, karena mereka menolak kebenaran dan lebih memilih kebohongan: "Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya. Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng" (2 Timotius 4:3-4).

Yesus berbicara tentang masa yang akan datang ketika penyesatan akan menjadi sangat besar ketika mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul. Bahkan umat Tuhan pun dapat tertipu jika bukan karena perlindungan Tuhan: "Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga" (Matius 24:24, lihat juga Markus 13:5-6, Lukas 21:8).

Semua penipuan ini dilakukan oleh iblis. Namun, 2 Tesalonika 2:11 juga berbicara tentang tipu daya sebagai hukuman Tuhan atas orang-orang yang menolak untuk percaya kepada kebenaran. Konteksnya tampaknya mirip dengan ayat-ayat Injil di atas dan berbicara tentang orang yang akan datang yang akan sangat menipu: "Kedatangan si pendurhaka itu adalah pekerjaan Iblis, dan akan disertai rupa-rupa perbuatan ajaib, tanda-tanda dan mujizat-mujizat palsu, dengan rupa-rupa tipu daya jahat terhadap orang-orang yang harus binasa karena mereka tidak menerima dan mengasihi kebenaran yang dapat menyelamatkan mereka. Dan itulah sebabnya Allah mendatangkan kesesatan atas mereka, yang menyebabkan mereka percaya akan dusta, supaya dihukum semua orang yang tidak percaya akan kebenaran dan yang suka kejahatan." (2 Tesalonika 2:9-12).

Dalam perikop ini, setelah sekian lama manusia menolak kebenaran, Tuhan membuat mereka mempercayai apa yang salah-"percaya akan dusta". Ini bukanlah contoh di mana Tuhan secara aktif menipu manusia; sebaliknya, Tuhan hanya memberikan apa yang sebenarnya mereka inginkan kepada orang-orang yang menolak kebenaran.

Kita melihat pola yang sama dalam Roma 1:18-25, di mana manusia menolak kebenaran Tuhan begitu lama sehingga Dia membiarkan mereka dalam keberdosaan mereka sendiri. Mereka seolah-olah telah melewati titik tanpa harapan:

"Sebab murka Allah nyata dari sorga atas segala kefasikan dan kelaliman manusia, yang menindas kebenaran dengan kelaliman. Karena apa yang dapat mereka ketahui tentang Allah nyata bagi mereka, sebab Allah telah menyatakannya kepada mereka. Sebab apa yang tidak nampak dari pada-Nya, yaitu kekuatan-Nya yang kekal dan keilahian-Nya, dapat nampak kepada pikiran dari karya-Nya sejak dunia diciptakan, sehingga mereka tidak dapat berdalih."

"Sebab sekalipun mereka mengenal Allah, mereka tidak memuliakan Dia sebagai Allah atau mengucap syukur kepada-Nya. Sebaliknya pikiran mereka menjadi sia-sia dan hati mereka yang bodoh menjadi gelap. Mereka berbuat seolah-olah mereka penuh hikmat, tetapi mereka telah menjadi bodoh. Mereka menggantikan kemuliaan Allah yang tidak fana dengan gambaran yang mirip dengan manusia yang fana, burung-burung, binatang-binatang yang berkaki empat atau binatang-binatang yang menjalar."

"Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada keinginan hati mereka akan kecemaran, sehingga mereka saling mencemarkan tubuh mereka. Sebab mereka menggantikan kebenaran Allah dengan dusta dan memuja dan menyembah makhluk dengan melupakan Penciptanya yang harus dipuji selama-lamanya, amin."

Hal yang sama juga terjadi pada Firaun ketika ia menolak untuk membiarkan bangsa Israel meninggalkan Mesir, dan Tuhan mengeraskan hatinya. Firaun memang pasti tidak akan menjadi pengikut Tuhan walaupun Tuhan tidak mengeraskan hatinya. Firaun menetapkan hatinya untuk melawan Tuhan, dan Tuhan hanya menegaskan keputusan Firaun untuk selama-lamanya (lihat Keluaran 8:15, 32; 9:34; 10:1).

Penipuan yang dibicarakan dalam Injil berkaitan dengan para nabi dan/atau mesias palsu yang muncul dan tampaknya disahkan oleh mukjizat. Dengan mengambil posisi futuris, kita melihat penipuan besar yang dibicarakan dalam 2 Tesalonika 2 sebagai peristiwa di masa depan yang terkait dengan kedatangan Antikristus setelah pengangkatan gereja. "Orang-orang yang harus binasa" akan dengan sukarela menerima tiruan itu dan mengikuti binatang akhir zaman; mereka akan binasa "karena mereka tidak menerima dan mengasihi kebenaran yang dapat menyelamatkan mereka" (ayat 10).

Kita tidak tahu persis seperti apa tipu daya besar itu, hanya saja tipu daya itu akan menjadi khayalan yang kuat yang mampu menggoyahkan kesetiaan dunia untuk mengikuti Antikristus. Alkitab mengatakan bahwa pada masa Antikristus dan nabi palsu, akan ada banyak tanda untuk mendukung kebohongan mereka. Nabi palsu itu "mengadakan tanda-tanda yang dahsyat, bahkan ia menurunkan api dari langit ke bumi di depan mata semua orang. Ia menyesatkan mereka yang diam di bumi" (Wahyu 13:13-14). Sulit untuk dibayangkan, tetapi penipuan selama masa kesengsaraan akan lebih buruk daripada semua penipuan Iblis lainnya. Antikristus akan menyembuhkan luka yang mematikan, "patungnya" akan bernapas dan berbicara dan memberi perintah, dll. (Wahyu 13:12, 15).

Dalam pengertian yang lebih luas, siapa pun yang menolak kebenaran Tuhan sedang ditipu, dan pada suatu saat, Tuhan mungkin akan meninggalkannya begitu saja pada tipu daya yang dengan sukarela ia terima. Ada banyak guru-guru palsu saat ini yang mengaku mengajarkan Firman Tuhan. Beberapa mengaku sebagai orang Kristen, dan beberapa mengaku membawa firman Tuhan dari luar Alkitab. Sangatlah penting bagi setiap orang Kristen untuk membandingkan setiap pengajaran dengan apa yang dikatakan Alkitab dan meluangkan waktu yang diperlukan untuk mengevaluasi apa yang diajarkan. Ini adalah misi Got Questions, dan sesuai dengan misi tersebut, kami mendorong setiap pembaca untuk membandingkan apa yang kami katakan dengan Alkitab.

English



Kembali ke halaman utama dalam Bahasa Indonesia

Apakah penyesatan besar dalam Alkitab?
Bagikan halaman ini: Facebook icon Twitter icon Pinterest icon Email icon
© Copyright Got Questions Ministries