settings icon
share icon
Pertanyaan

Apa artinya bahwa samudera raya berpanggil-panggilan (terjemahan Inggris: kedalaman memanggil kedalaman) (Mazmur 42:8)?

Jawaban


Pemazmur meratap, "Samudera raya berpanggil-panggilan dengan deru air terjun-Mu; segala gelora dan gelombang-Mu bergulung melingkupi aku" (Mazmur 42:8). Dalam puisi yang indah, Mazmur 42 mengungkapkan jeritan hati umat Tuhan pada masa-masa sulit. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan "samudera raya berpanggil-panggilan (terjemahan Inggris: kedalaman memanggil kedalaman)?"

Ada beberapa pertanyaan mengenai latar belakang dari Mazmur 42. Penulis tampaknya berada di luar Yerusalem dan tidak dapat kembali. Dia menyebutkan bagaimana dia biasa "melangkah ke rumah Allah dengan suara sorak-sorai" (ayat 4), dia berbicara seolah-olah dia berada di sebelah Timur Sungai Yordan (ayat 6), dan dia mendengar ejekan musuh (ayat 10). Kemungkinan besar, latar belakangnya adalah: anak-anak Korah-para pemimpin ibadah di Kemah Suci yang dikaitkan dengan mazmur ini-sedang menemani Raja Daud ketika ia diusir dari Yerusalem oleh putranya yang memberontak, Absalom (2 Samuel 15). Ketika Daud dan orang-orang yang setia kepadanya melarikan diri untuk menyelamatkan diri, mereka menoleh ke belakang dalam kesedihan ke rumah mereka di Yerusalem. Mazmur 42 adalah catatan pemikiran mereka pada masa pembuangan itu.

Dalam ayat-ayat yang mengarah pada pernyataan bahwa "samudera raya berpanggil-panggilan (terjemahan Inggris: kedalaman memanggil kedalaman)," penulis lagu mengatakan bahwa ia telah haus akan hadirat Tuhan seperti rusa yang terengah-engah mencari aliran air (Mazmur 42:1). Orang-orang buangan merindukan Juruselamat mereka dengan menangis sementara musuh-musuh mereka mengejek mereka. Terpisah dari Yerusalem, putra-putra Korah hanya dapat mengingat bagaimana rasanya mengambil bagian dalam ibadah dengan teriakan sukacita dalam pawai yang meriah. Dalam kenangan tersebut, penulis lagu mencoba untuk menguatkan dirinya di dalam Tuhan dan menaruh pengharapannya kepada Tuhan. Penulis lagu terombang-ambing antara keyakinan bahwa ia akan segera dapat memuji Tuhan seperti yang ia lakukan di masa lalu, dan keputusasaan atas penderitaannya saat ini.

Bahasa Mazmur 42 bersifat puitis dan metaforis. "Samudera raya berpanggil-panggilan dengan deru air terjun-Mu; segala gelora dan gelombang-Mu bergulung melingkupi aku" (Mazmur 42:8). Penulis lagu ini menggambarkan kesusahannya secara kiasan: seolah-olah ombak dan gelombang menerjang dirinya. Kesulitan datang silih berganti, dengan gelombang besar yang datang silih berganti. Cobaan yang "dalam" yang dihadapinya terus berdatangan, seperti ombak-kedalaman demi kedalaman.

Kata Ibrani yang diterjemahkan di sini sebagai "samudra/ dalam" mengacu pada kedalaman laut yang paling dalam. Anak-anak Korah yang diasingkan bersama Daud telah kehilangan semua pijakan, dan mereka merasa seolah-olah gelombang masalah yang berulang-ulang telah menenggelamkan jiwa mereka ke dalam lautan kesedihan dan keputusasaan yang tak berdasar. Nabi Yunus menggunakan bahasa yang sama untuk menggambarkan kesulitannya setelah didisiplin Tuhan dalam hidupnya: "Telah Kaulemparkan aku ke tempat yang dalam, ke pusat lautan, lalu aku terangkum oleh arus air; segala gelora dan gelombang-Mu melingkupi aku" (Yunus 2:3).

Ada penafsiran lain dari kata "samudra/ dalam" di Mazmur 42, yaitu bahwa penulis lagu mengungkapkan fakta bahwa jiwanya sangat membutuhkan Tuhan. Pemazmur berseru dari tempatnya yang sangat membutuhkan kebesaran Tuhan yang tak terselami. Kebutuhan yang mendalam membutuhkan pemulihan yang mendalam.

James Smith dan Robert Lee dengan indah menguraikan makna panggilan kedalaman kepada kedalaman dalam karya mereka yang terdiri dari beberapa jilid, Handfuls on Purpose for Christian Workers and Bible Students: "Kebutuhan manusia yang dalam memanggil ke dalam kepenuhan Allah, dan kepenuhan Allah yang dalam memanggil ke dalam kebutuhan manusia. Di antara kekosongan kita dan kecukupan-Nya yang sempurna ada jurang yang besar. ... Yang dalam memanggil sangat dalam. Belas kasihan Allah yang dalam membutuhkan kekosongan kita, agar belas kasihan itu dapat mencurahkan dirinya sendiri. ... Tidak ada yang dapat sepenuhnya memenuhi kedalaman kebutuhan kita selain kedalaman kepenuhan-Nya yang Mahakuasa" (William B. Eerdmans Publishing Company, 1971. Vol. 8, hal. 11.)

Kita memahami makna panggilan kedalaman ketika kita menyadari bahwa kebutuhan manusia memang besar, tetapi kekayaan Tuhan jauh lebih besar. Hikmat kita dangkal, tetapi pengetahuan dan penghakiman-Nya tak terselami (Roma 11:33-34). Pikiran Tuhan itu dalam (Mazmur 92:5). Kasih-Nya sedalam hati-Nya yang besar (Efesus 3:18-19), seperti yang telah Dia buktikan ketika Dia memberikan Anak-Nya yang tunggal untuk mati bagi kita (Yohanes 3:16). Tinggi, luas, dan dalamnya sumber daya Tuhan tidak terbatas. Dari kedalaman keputusasaannya, pemazmur menemukan pertolongan dalam kedalaman kebaikan Tuhan, dan ia dapat berkata sebagai kesimpulan, "Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan mengapa engkau gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku!" (Mazmur 42:12).

English



Kembali ke halaman utama dalam Bahasa Indonesia

Apa artinya bahwa samudera raya berpanggil-panggilan (terjemahan Inggris: kedalaman memanggil kedalaman) (Mazmur 42:8)?
Bagikan halaman ini: Facebook icon Twitter icon Pinterest icon Email icon
© Copyright Got Questions Ministries