Pertanyaan
Apakah tujuh tiang hikmat dalam Amsal 9:1?
Jawaban
Amsal 9:1 menyatakan, "Hikmat telah mendirikan rumahnya, menegakkan ketujuh tiangnya." Ini jelas merupakan gambaran simbolis, karena hikmat dipersonifikasikan. Apakah "tujuh tiang" yang didirikan oleh hikmat itu?
Ada banyak penjelasan mengenai tujuh tiang hikmat dalam perikop ini. Salah satu gagasannya adalah, karena angka tujuh sering kali menyatakan kelengkapan dalam Alkitab, ayat ini menyampaikan bahwa penerapan hikmat akan menghasilkan rumah yang lengkap, teratur, dan berperabotan lengkap, rumah yang tidak kekurangan apa pun.
Beberapa komentator melihat ketujuh tiang tersebut menggambarkan sebuah paviliun perjamuan tradisional. Dengan pemahaman seperti ini, seruan Hikmat dalam Amsal 9:5 sangatlah tepat: "Marilah, makanlah rotiku, dan minumlah anggur yang telah kucampur."
Beberapa tulisan kuno menggambarkan dunia ini bertumpu pada tujuh tiang. Jika ini adalah maksud dari penulisnya, ada kemungkinan bahwa "rumahnya" dalam Amsal 9:1 sejajar dengan dunia. Namun, ini adalah pemahaman yang tidak mungkin dari peribahasa ini.
Beberapa orang berteori bahwa tujuh tiang hikmat mungkin mengacu pada tujuh bagian Amsal dalam isi sebelum pasal 9.
Dalam mempertimbangkan pilihan-pilihan penafsiran ini, kemungkinan besar "rumahnya" dan "tujuh tiang" keduanya merujuk pada sebuah rumah yang teratur, dengan penggunaan kata "tujuh" yang menekankan pada kelengkapan dan kecukupannya. Ayat-ayat berikutnya terus menggambarkan aspek-aspek lain dari kebijaksanaan yang dipersonifikasikan sebagai seorang wanita. Dia menyiapkan makanan dan mengundang orang-orang untuk hadir untuk mendapatkan kebijaksanaan: "buanglah kebodohan, maka kamu akan hidup, dan ikutilah jalan pengertian" (Amsal 9:6). Kebijaksanaan memiliki banyak hal untuk ditawarkan, dan dia mengundang semua orang untuk datang dan berbagi dalam perjamuan yang memuaskan.
Sebaliknya, ayat 13-18 menggambarkan jalan kebodohan, yang juga dipersonifikasikan sebagai seorang wanita. Kebodohan itu keras, menggoda, dan tidak bijaksana (Amsal 9:13). Ia berusaha menipu orang-orang yang berpikiran sederhana untuk singgah di rumahnya untuk minum air curian dan roti yang dimakan dengan sembunyi-sembunyi (ayat 16-17). Mereka yang melakukannya akan menemukan kematian dan bukannya kehidupan (ayat 18).
Amsal pasal 9 disajikan dalam struktur chiastik, yang berarti bagian pertama dan terakhir merupakan ide-ide paralel dengan poin utama di bagian tengah (ayat 7-12). Ayat-ayat ini menekankan sebuah kebenaran utama: "Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, dan mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian" (Amsal 9:10). Seluruh pasal ini dikhususkan untuk menekankan pentingnya mencari hikmat, menghindari kebodohan, dan menemukan hikmat ini di dalam Tuhan.
English
Apakah tujuh tiang hikmat dalam Amsal 9:1?